Ada Apa Dengan Bantuan Senjata Ke Ukraina

Redha Herdianto
Manuskript
Published in
3 min readMay 23, 2022

Perang antara Rusia dan Ukraine masih terus berlangsung dan semakin memanas. Para ahli sudah memperkirakan perang ini akan memakan waktu cukup lama mengingat kekuatan besar dari Rusia dan tokoh pendukung Ukraina yang tanpa henti memberi pasokan bantuan, baik dana maupun senjata perang. Tidak tanggung-tanggung bantuan yang diberikan umumnya paket lengkap mulai dari senjata, personel hingga pelatihan oleh negara pemberi bantuan.

Bantuan senjata ke Ukraina? Yups ini lah masalahnya…

Banyak pemberitaan menyebutkan kalau Ukraina ini didukung oleh banyak negara Eropa dan Amerika, berupa dukungan moral, peminjaman pasukan bayaran hingga senjata tempur. Mulai dari helm, seragam, senjata api, tank tempur, helikopter, pesawat, peluru, roket dan lain sebagainya. Namun perlawanan seperti tidak terlalu serius dilakukan oleh pihak Ukraina. Lihat saja semua pemberitaan media, hampir tidak ada berita besar kemenangan pasukan pertahanan Ukraina. Apakah ini strategi atau memang kapasitas kemampuan Ukraina yang tidak terlalu mumpuni dalam melawan gempuran tentara negara beruang tersebut.

Saya sendiri mengikuti perkembangan perang ini melalui channel Telegram, ada 3 yang saya ikutin. Infonya valid karena memang dilakukan oleh “orang dalam” Rusia. Dan kesemuanya memang berisi tentang gemilangnya kekuatan Rusia, dan hanya sedikit yang membahas tentang gerakan Ukraina. Kadang saya berpikir ini “berat sebelah” sih, jangan-jangan ini memang fanatisme Rusia gitu, tapi ya memang hampir tidak saya temukan channel pendukung Ukraina. Faktanya, didalam channel itu juga banyak dituliskan perebutan ( captured) senjata-senjata bantuan tersebut, bahkan sebelum sempat digunakan. Meskipun akhirnya hanya sedikit yang diambil-alih dan digunakan oleh pihak Rusia dan Chechnya (dianggap sebagai hadiah dari Barat). Selebihnya dihancurkan. Ini menandakan bahwa persenjataan Rusia dan sekutunya sudah lebih dari cukup dan lebih canggih dengan mengabaikan penemuan senjata-senjata tersebut.

Dari fakta-fakta tersebut, kita bisa mulai berpikir apa keuntungan dari negara-negara besar tersebut dengan memberikan senjata tempur pada Ukraina? Apakah tulus demi kemanusiaan dan ingin menghentikan perang? Lalu bagaimana dengan negara-negara Timur Tengah yang terlibat perang, kenapa tidak mendapat dukungan yang sama besarnya? Apakah karena perang Timur Tengah terkait dengan Negeri Paman Sam? Ataukah karena mereka tidak berkulit putih dan bermata biru?

Ataukah ini semua hanya berbicara pada tataran politis, dan bisnis perdagangan senjata?

Lalu apabila semua ini hanya sekedar bisnis, untungnya darimana? Apakah se-kaya itu Ukraina? Tidak, bahkan mereka membutuhkan bantuan dana selebih dari 160 trilliun dollar guna menjalankan pemerintahan di masa darurat perang sekarang ini. Masa perang, tidak ada pajak masuk dan ekonomi rakyatnya yang terhenti tapi negara tetap harus jalan memang membutuhkan alokasi dana yang tidak sedikit. Serta ingat, there is no free lunch. Yang berarti tidak ada bantuan yang nilainya cuma-cuma dari negara kaya ke negara yang membutuhkan. Tidak ada negara yang memberikan bantuan besar semacam itu atas nama sedekah. Akan selalu ada maksud hutang dalam setiap paket bantuan tersebut.

Fifty-fifty, negara pemberi bantuan “terpaksa” karena mengikuti protokol kebijakan lembaga NATO. Sembari berharap Ukraina menang perang, atau paling tidak muncul kesepakatan damai dan akhirnya Ukraina bisa menjalankan hidupnya seperti biasa dan mulai mencicil hutangnya tersebut. Atau Ukraina kalah, dan (misal) diambil dalam kekuasaaannya oleh pemenang perang, maka hutan tersebut tetap akan ada dan harus dibayar, diakui ataupun tidak. Perang memang akan merugikan banyak pihak. Untung atau buntung? Kesemuanya ada dan sesuai porsinya masing-masing.

Originally published at http://biamdenatura.wordpress.com on May 23, 2022.

--

--

Redha Herdianto
Manuskript

Blogger Pemula | Praktisi K3 | Budak Korporat dari perusahaan Taiwan | Editor Publikasi of Manuskript on Medium | Owner of Lumiere Journey Weblog on Wordpress