Kenapa Saya Suka Kumparan

Redha Herdianto
Manuskript
Published in
3 min readJun 17, 2023

Disaat banyak ahli pendidikan menyatakan bahwa minat baca menurun, saya percaya. Namun saya sendiri merupakan manusia produk lama sehingga minat baca saya masih sama dengan 20 tahun lalu saat masih sekolah. Bedanya dulu membaca buku asli itu mudah, karena akses perpustakaan dan murah. Kini buku lebih terasa mahal dan sulit didapat. Paling mudah adalah membaca tulisan digital, seperti situs berita KUMPARAN misalnya.

Photo by Taras Shypka on Unsplash

Kenapa Kumparan?
Jawabanya simple, namun ini adalah sudut pandang pribadi saya selaku pembaca gratisan untuk saat ini, karena saya juga berkeinginan untuk berlangganan Kumparan+ berbayar. Saya selalu penasaran akan cara menulis dan jalan berpikir orang-orang kreatif itu. Oiya saya ingin menjelasan alasan kenapa suka membaca di Kumparan.

Tampilan Simple Dan Lengkap
Selayaknya portal berita lainnya, sebenarnya Kumparan memiliki komposisi yang umum dan serupa. Hanya saja kesan pertama ketika saya membuka situs ini adalah clean, tanpa ada iklan disamping maupun pop-out. Ini penting. Lalu berita dilengkapi dengan icon gambar dan hampir semua menu ada di halaman depan. Tinggal scroll kebawah maka kita bisa memilih dan memilah berita apa yang disuka dan ingin dibaca.

Akses Loading Yang Cepat
Loading halaman saat membuka sebuah situs di internet merupakan penilaian umum. Semakin ringan dan mudah dibuka maka akan sering untuk diakses, menurut saya lho ya. Namun ada dua hal penting yang harus dicatat, apakah memang akses internet saya yang mumpuni atau memang situs ini dibuat sedemikian rupa agar enteng saat dibuka. Bisa memang karena minim animasi atau memang Kumparan menggunakan server lokal sehingga memudahkan pembaca yang memang dikhususkan untuk orang Indonesia. Sampai saat ini saya belum menemukan Kumparan versi Bahasa Inggris.

Diisi Dengan Kontributor Handal
Selain berita up-to-date dan lebih padat dibandingkan dengan portal berita sebelah. Ini satu keunggulan kumparan. Selain itu biasanya akan ada opini dan tulisan dari kontributor yang memiliki wawasan akan sebuah fenomena viral. Seinget saya sewaktu mendapat pelatihan jurnalistik, tulisan-tulisan kontributor tersebut berjenis feature sehingga bagi orang yang memiliki tingkat keingintahuan (curiousity) tinggi pasti tidak akan melewatkan bacaan model begini. Dan wajar karena mayoritas dari mereka memang ahli bahasa, pengajar/dosen, praktisi ahli bahkan wartawan media besar di Indonesia.

Berita Memiliki Sumber Terpercaya
Bagi yang pernah mencari dan menemukan sumber tulisan di Kumparan, rata-rata mereka itu akan menggunakan sumber literatur yang pas. Dan hampir semua tulisannya begitu, jadi bukan asal berpendapat namun ada analisis dibaliknya. Kenapa begitu? Mungkin Kumparan menerapkan filter berupa redaktur yang handal sehingga model tulisannya bisa sama dan berkelas.

Bebas Iklan
Satu lagi yang penting adalah ketika membaca tulisan di Kumparan, maka yang muncul ya cuma tulisan. Tidak ada sisipan iklan yang mengganggu konsentrasi. Saya paham semua situs juga membutuhkan pemasukan berupa adsense namun bagaimana Kumparan dapat mengaturnya bisa jadi ada strategi lain.

Begitulah beberapa alasan kenapa saya suka Kumparan. By the way tulisan ini bukanlah iklan terselubung atau semacam endorsement. Saya berani bersumpah. Ini cuma ide tulisan yang tiba-tiba muncul di pikiran jadi sayang banget kalau tidak dituangkan.

Kalau kamu, suka baca tulisan di situs apa?

--

--

Redha Herdianto
Manuskript

Blogger Pemula | Praktisi K3 | Budak Korporat dari perusahaan Taiwan | Editor Publikasi of Manuskript on Medium | Owner of Lumiere Journey Weblog on Wordpress