Mencintai Bumi Dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle)

Redha Herdianto
Manuskript
Published in
3 min readApr 21, 2022
Photo by Nareeta Martin on Unsplash

Istilah 3R (reduce, reuse dan recycle) atau dalam bahasa Indonesia menjadi Mengurangi, Mendaur Ulang dan Membuang. Tagline ini pasti ada dimana-mana, mulai dari pasar hingga tempat kerja dan lokasi keramaian lainnya. 3R adalah istilah untuk menyebut konsep yang mempromosikan kehidupan berkelanjutan dengan mengelola sampah plastik secara lebih baik.

Sesuai namanya, sebenarnya arti reduce-reuse-recycle adalah urutan langkah untuk mengelola sampah dengan baik. Secara lebih lanjut, pengertian reduce-reuse-recycle adalah sebagai berikut:

Reduce

Reduce atau mengurangi tumpukan sampah adalah prioritas utama dari konsep 3R. Artinya, Anda disarankan untuk meminimalisir penggunaan produk yang nantinya menjadi sampah. Mengapa demikian? Sebab dengan mengurangi produksinya sejak awal akan sangat membantu menurunkan potensi timbunan sampah yang dapat merusak lingkungan.

Contoh penerapan langkah reduce ini yaitu dengan membawa botol minum atau lewat penggunaan peralatan makan sendiri seperti sendok dan garpu saat bepergian sehingga bisa dipakai berkali-kali dan mengurangi penimbunan sampah. Bisa juga dengan menerapkan penggunaan bahan seperti sendok metal maupun sendok kayu yang lebih mudah hancur bila dibuang.

Reuse

Reuse berarti menggunakan kembali. Langkah ini mengajak kita untuk memakai ulang barang-barang yang telah digunakan sebelumnya. Dengan begitu, kita pun dapat mengurangi kemungkinan sampah yang ditimbulkan dari produk sekali pakai.

Prinsip ini juga mengajak untuk mempertimbangkan kembali sebelum membuang sebuah barang sekaligus memperhitungkan kemungkinannya agar bisa digunakan kembali. Dalam jangka panjang, langkah reuse dapat mencegah Anda dari pemborosan yang tidak perlu. Menarik, bukan?

Recycle

Recycle atau mendaur ulang adalah langkah 3R terakhir yang bermaksud untuk memberikan kesempatan kedua pada suatu produk sehingga bisa menjadi produk baru. Dengan demikian, produk baru hasil daur ulang tersebut dapat dimanfaatkan kembali sehingga tidak hanya menjadi tumpukan sampah yang mencemari lingkungan. Namun perlu diingat, tidak semua produk dapat didaur ulang lagi, ya. Dilansir dari A Singapore Government Agency Website, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mendaur ulang, yaitu:

  • Jangan buang sampah elektronik seperti televisi ataupun ponsel lama di sembarang tempat.
  • Cek apakah barang tersebut benar-benar dapat didaur ulang. Sebagai catatan, produk yang bisa didaur ulang ini meliputi barang dari kertas, logam, plastik, dan kaca.
  • Pastikan barang yang dapat didaur ulang tersebut tidak terkontaminasi dengan makanan ataupun cairan. Solusinya, bilas terlebih dahulu barang tersebut sebelum didaur ulang.
  • Produk-produk tertentu seperti pakaian, sepatu, dan tas, sebaiknya pertimbangkan untuk menyumbangkannya terlebih dahulu sebelum membuangnya di tempat sampah.

Contoh Penerapan Reduce-Reuse-Recycle

  • Hindari penggunaan alat makan sekali pakai. Sebaliknya, pakailah peralatan makan dan botol yang dapat digunakan berulang kali.
  • Kurangi penggunaan kertas tisu dengan menggunakan lap kain atau sapu tangan.
  • Pilih produk yang dapat digunakan kembali.
  • Gunakan kembali sebuah produk, baik dengan fungsi yang sama ataupun berbeda.
  • Manfaatkan pakaian lama Anda menjadi kain pembersih.
  • Gunakan serbet alih-alih tisu sekali pakai.
  • Manfaatkan ban bekas menjadi pot tanaman.
  • Mengolah sampah organik menjadi kompos.

Tahukah Anda bahwa cara paling efektif untuk mengelola sampah adalah dengan tidak menciptakannya? Baik di rumah, sekolah, ataupun tempat kerja. Selain mengurangi sampah, tahap recycle ternyata juga dianggap cukup menguntungkan dari sisi ekonomi. Bagaimana, sudah siap untuk memulai langkah 3R di kehidupan sehari-hari?

--

--

Redha Herdianto
Manuskript

Blogger Pemula | Praktisi K3 | Budak Korporat dari perusahaan Taiwan | Editor Publikasi of Manuskript on Medium | Owner of Lumiere Journey Weblog on Wordpress