Pilih Luna Maya atau Luna Coin

Redha Herdianto
Manuskript
Published in
3 min readMay 16, 2022
Photo by Quantitatives on Unsplash

Entah bagaimana awalnya, namun sepertinya era kejayaan kripto sudah mulai turun. Setelah munculnya isu dan pertanyaan siapa sebenarnya Satoshi Sakamoto, kemudian perang Rusia — Ukraina dan gugurnya satu persatu koin crypto, terakhir ini adalah Terra Luna, yang tidak tanggung-tanggung anjlok hingga dibawah 1 dollar padahal sehari sebelumnya berada diangka 1,7 juta dollar per koin.

Saya bukan ahli keuangan atau analis pasar yang bisa memberikan pendapat pasti kenapa hal ini bisa terjadi, namun dari beberapa artikel yang sudah beredar di forum-forum, turunnya nilai Luna lebih disebabkan karena tidak cakapnya manajemen dari pihak Terra Luna. Hal ini akhirnya menyebabkan runtuhnya pondasi pasar Terra Luna dan kerugian semua investor. Nilainya bukan lagi juta namun sudah triliun-an rupiah. Bahkan pemilik Binance saya sudah kehilangan aset 1,2 triliun rupiah, pendiri coinbase global kehilangan USD13,7 milliar atau setara dengan kurang lebih 199 triliun rupiah.

Kalau mau investasi, harus siap kehilangan uang yang diinvestasikan. So do not put all your eggs in one basket.

Banyak netizen yang sudah mengingatkan, terutama investor muda untuk segera melepas aset crypto mereka. Apalagi kalau investasi yang mereka lakukan menggunakan seluruh tabungan hidup, dan bukan lagi sistem “uang dingin”. Beberapa sumber menuliskan sudah banyak investor yang siap kehilangan segalanya bahkan akan menjadi tunawisma akibat gugurnya Terra Luna. Meskipun memang dari awal mereka sudah tahu prinsip dasar ini, bahwa investasi adalah langkah pertaruhan, siap dapat maka siap juga hilang. Bahasa gampangnya gambling dan itulah hidup mesti selalu mengambil pilihan dan siap dengan segala konsekuensinya.

Bagaimana Masalah Ini Bisa Terjadi?
Terra LUNA dan TerraUSD merupakan proyek pengembangan stablecoin yang dilakukan oleh Terraform Labs. Stablecoin diklaim sebagai tempat penyimpanan nilai yang relatif aman di pasar kripto yang sangat berfluktuatif.

Stablecoin diikat dengan mata uang resmi yang diterbitkan bank sentral seperti dolar atau rupiah dan biasanya mempertahankan nilainya satu berbanding satu dengan mata uang resmi bank sentral. Namun peristiwa Terra LUNA dan TerraUSD membuktikan mereka sama fluktuatifnya dengan cryptocurrency lainnya. Saat ini harga Terra LUNA dan TerraUSD sudah jatuh di bawah US$1. Jauh dari target yang dipatok satu koin berbanding dengan US$1.

“Terra LUNA diduga adalah token governance (tata kelola), yang merupakan cara untuk berpura-pura bahwa uang Ponzi yang dibuat-buat bukanlah uang Ponzi yang dibuat-buat,” seperti dilansir dari EuroNews. Dan segalanya menjadi lebih rumit setelah pencipta Terra, Do Kwon, membeli Bitcoin senilai $US3,5 miliar untuk mendukung TerraUSD jika terjadi krisis.

Bagi saya lebih baik memilih Luna Maya yang jelas bentuknya, meskipun sama juga diawang-awang dan tidak bisa dimiliki, paling tidak membayangkan Luna Maya memberikan kebahagiaan, tapi membayangkan Luna Coin sudah tidak lagi seksi, apalagi dengan harga yang tidak lagi tinggi, malah bikin sedih. Jadi kalau ditanya, pilih Luna Maya atau Luna Coin? Saya pasti akan menjawab… Luna Maya :)

--

--

Redha Herdianto
Manuskript

Blogger Pemula | Praktisi K3 | Budak Korporat dari perusahaan Taiwan | Editor Publikasi of Manuskript on Medium | Owner of Lumiere Journey Weblog on Wordpress