Training ISO 45001

Redha Herdianto
Manuskript
Published in
2 min readOct 23, 2020

Bagi teman-teman yang sedang atau pernah bekerja di sebuah perusahaan, pasti tidak asing (atau minimal pernah mendengar) tentang sistem ISO. Yups itu adalah International Standardization Organization. Aku sedang ingin bercerita tentang pengalamanku mendapatkan training ISO secara online pada bulan ini

Pabrik tempatku bekerja menerapkan sistem ISO, alih-alih SMK3 yang hampir tidak pernah menjadi kewajiban pasti dalam sebuah instansi bisnis. Beberapa ISO tersebut adalah 9001, 14001 dan OHSAS 18001. Dikarenakan munculnya sistem ISO 45001 sebagai pengganti dari sistem OHSAS, mau tidak mau kami harus melakukan integrasi. Dimulai dari training awareness hingga training klausul per klausul.

Berdasarkan perencanaan training tahunan, maka aku selaku tim Safety berhak mendapatkan training ini secara full, total kurang lebih 6 hari training marathon. Jujur materi ISO ini menarik, apalagi untuk seorang staf HSE yang memang fokus kepada masalah safety. Materi berkisar perencanaan SWOT, pembahasan risk assesment menggunakan HIRADC, Management of Change (MOC), tanggap darurat hingga internal audit. Lengkap, meskipun bahasanya masih umum. Tidak detail dan berdiri sendiri, karena harus connect kepada sistem yang lain. Wajar mungkin karena baru lahir sehingga masih belum sempurna. Toh sebuah sistem memang akan selalu berevolusi

Baca juga: Arti Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Satu kelemahan lagi adalah training ini digelar saat masa pandemi, jadi kelas dibuat secara online via Zoom. Sudah kebayang belum? Ada plus dan minus-nya

Plus/kelebihan. Kelas akan lebih fleksibel, santai dan tidak akan muncul rasa kantuk berlebihan. Karena tidak ada trainer yang mengawasi. Kami bisa leluasa menuju meja cemilan dan membuat kopi kapanpun kami mau. Kerja kelompok juga terasa lebih berwarna, tanpa ada rasa jaim semua bisa saling mengeluarkan pendapat

Minus/kekurangan. Seperti kelemahan teknologi pada umumnya, kelas online akan selalu bermasalah pada audio-visual video, tidak atmosfer belajar, tidak ada ruh materi dan tidak semua peserta mengikuti dengan seksama. Yang santai akan tambah santai, yang serius akan mengikuti yang santai. Yang pintar akan mudah mengikuti sedangkan yang benar-benar buta materi tidak akan bertambah paham.

Baca juga: 101 Jenis Bisnis Menjanjikan

Ini baru satu jenis materi. Pernahkah kamu mendapat tayangan iklan di Instagram mengenai training keahlian-keahlian khusus semacam ini? Malah lebih ekstrem karena menawarkan 22 sertifikat dalam 1 sesi training, dan online. Aku hanya mampu membayangkan apakah bisa menjamin kualitas dari alumnus pelatihannya, mampu menguasai 22 keahlian sekaligus. Kecuali 22 skill itu memang kerjaan dia sehari-hari. Jadi ada semacam pengalaman sebagai penyeimbang sertifikat tersebut

Satu lagi cerita dari kisah training ini. Yang kami tunggu-tunggu bukanlah kelas dimulai, atau sesi coffee break. Karena ini bisa kami lakukan sewaktu-waktu, tapi yang kami tunggu adalah sesi istirahat makan siang. Kenapa? Karena sebagian besar peserta adalah ibu-ibu heboh, jadilah agenda makan siang berubah menjadi agenda bancakan. Sebagai laki-laki tidak perlu membawa bekal makan, cukup duduk manis saja maka limpahan makanan akan mendatangi dengan segera. Kami happy pada bagian ini

Originally published at http://biamdenatura.wordpress.com on October 23, 2020.

--

--

Redha Herdianto
Manuskript

Blogger Pemula | Praktisi K3 | Budak Korporat dari perusahaan Taiwan | Editor Publikasi of Manuskript on Medium | Owner of Lumiere Journey Weblog on Wordpress