Fashahah 1 dalam Khotmil Quran, Upaya Meningkatkan Kefasihan Bacaan dan Pengamalan Isinya
Grup Fashahah 1 kini setelah dinyatakan khatam oleh Ustadznya tengah menjalan kan program “menghapal juz 30” dan sudah berjalan sekitar 6 bulan. Selain Grup Fashahah 1 tengah berjalan pula Grup Fashahah 2 telah berjalan sekitar 10 bulan, dan materi ajian grup ini sampai kini (20/8) memasuki juz 18. Jumlah peserta Grup Fashahah 2 ada 12 orang. Hari belajar untuk dua grup fashahah yaitu ba’da shalat Shubuh hari Selasa untuk fashahah 1 dan ba’da shalat Shubuh hari Jumat untuk fashahah 2.
Grup Fashahah 1 Masjid Al-Muslim, Cigadung laksanakan acara khotmil (hatam) Al-Quran di Masjid Al-Muslim, Cigadung, Kota Bandung, Selasa (18/10–22). Jumlah santri lansia yang khatam sebanyak 12 orang dari jumlah semula 14 orang, dan 2 orang yang gagal ikut karena sakit. Dua belas santri yang khatam tersebut yaitu Fauzie Djakfar, Ida Ernida, Edi Supiadi, Ani Maryani, Iwan Setiawan, Ina Yuliani, Jann Hidayat, Yucke Yuniar, Nur Hassim Rusdi, Sri Swartini, Nurhayati, dan Moe’tamar.
Hadir pada acara tersebut Ketua Yayasan Drs. H. Taufan Hidjaz, M.Sn. Ketua RW 11 Drs. H. Yayan Karyana, M.Pd. Pengurus Yayasan, dan sejumlah undangan jamaah masjid. Sebelum tampil 12 santri lansia yang akan menghapalkan surat-surat juz 30, disampaikan pengantar dan penjelasan acara oleh Ust. Muhammad Syukron yang juga menjadi Ustadz Pengajar dan Pembimbing kegiatan fashahah.
Menurut Fauzie yang Koordinator Fashahah untuk sampai pada momen khatam dari awal kegiatan hampir makan waktu 15 bukan. Materi kegiatan fashahah mulai pengenalan dan pengucapan serta pembacaan huruf-huruf Al-Quran sampai dengan pembacaan kalimat dan ayat-ayat tiap surat dan juga hukum-hukum pembacaannya. Arti fashahah secara harfiyah adalah “jelas dan terang”. Yaitu tiap huruf dan hukum-hukum harokat dan hukum penyambungan huruf dijelaskan secara terang dan jelas terdengarnya sehingga memenuhi hukum-hukum bacaan yang fashih.
Grup Fashahah 1 kini setelah dinyatakan khatam oleh Ustadznya tengah menjalan kan program “menghapal juz 30” dan sudah berjalan sekitar 6 bulan. Selain Grup Fashahah 1 tengah berjalan pula Grup Fashahah 2 telah berjalan sekitar 10 bulan, dan materi ajian grup ini sampai kini (20/8) memasuki juz 18. Jumlah peserta Grup Fashahah 2 ada 12 orang. Hari belajar untuk dua grup fashahah yaitu ba’da shalat Shubuh hari Selasa untuk fashahah 1 dan ba’da shalat Shubuh hari Jumat untuk fashahah 2.
Ustadz Muhammad Syukron sebagai Pembimbing selalu berpesan kepada santri agar hasil hapalan dapat diamalkan dalam aktivitas shalat sehari-hari.
“Di samping terus menambah hapalan dengan hapalan baru, harus juga rajin mengulang hapalan-hapalan yang lalu,” ujar Ust. Syukron.
Pesan lain yang sering disampaikan oleh Ust. Mhd. Syukron yaitu rajin-rajin membaca dan mengulang bacaan agar tidak lupa dan tidak hilang. “Usahakan tiap hasil mengaji dan tiada hari tanpa bersama Quran, “ujar Syukron.
Puncak dari acara khotmil Quran yang berlangsung bada shalat Maghrib itu dituntaskannya bacaan yang dimulai oleh santri Nurhayati yang menghapal Surat Al-Takasur berturut-turut menghapal satu surat tiap santri dilanjutkan Surat Al Asr oleh bu Ani Maryani, Surat Humazah oleh Ina Yuliani, Surat Al Fil oleh bu Sri Swartini, Surat Quraisy oleh Yucke Yuniar , Surat Al Maun oleh Ida Ernida, Surat Kausar oleh pak Iwan Setiawan, Surat Kafirun oleh pak Nur Hassim Rusdi, Surat Nasr oleh pak Edi Supiadi, Surat Al Lahab oleh pak Fauzie Djakfar, Surat Al Ikhlas dan Surat Falaq oleh pak Jann, dan berakhir Surat An Nas yang dihapalkan oleh pak Moe’tamar. Pada bagian akhir khotmil dilantunkan doa usai mengaji atau menghapal surat Quran dan ditutup dengan doa oleh Ust. Muhammad Syukron. Usai semua rangkaian acara khotmil Quran malam itu semua yang hadir diajak menikmati makan malam yang disediakan di ruang makan Kantin gratis Uwais.
Salah seorang jamaah yang tak mau disebutkan namanya yang juga Pengurus Masjid menyatakan rasa ikut gembira menyaksikan santri lansia dapat mengkhatamkan Al Quran dalam waktu yang tak ditargetkan (sekitar 15 bulan). “Ya setidaknya masjid Al Muslim akan menjadi saksi bisu dan para jamaah masjid akan menjadi saksi hidup atas ketuntasan santri lansia menamatkan pembacaan Al Quran, “ujar seorang jamaah.(fz)