Kerja atau Belajar ?

yhy
maukerjaid
Published in
3 min readFeb 3, 2020

Mungkin Nggak Kalau Dua-duanya Sekaligus?

Pernah dengar gak quote berikut :

“Some people say they have 20 years experience when in reality, they have 1 year’s experience repeated 20 times. (Stephen M R Covey)”

Sedih gak sih kalo ternyata setelah kita bekerja selama 20 tahun ternyata kita tidak berkembang dengan 20 tahun pengalaman kerja, namun hanya mempunyai setahun pengalaman yang diulang 20 kali?

Saat kita masih di sekolah, tentu kita bakal sedih kalau kita tinggal kelas kan? Setelah setahun di kelas 10, mengerjakan PR dan semua tugas. Eh ternyata tahun depannya kita masih di kelas 10 lagi. Di-challenge dengan tugas yang sama dengan tahun lalu, tidak ada tambahan tanggung jawab, yang artinya tim kamu merasa bahwa kamu belum pantas untuk dipercaya dengan task yang lebih :(

Itulah mengapa sebagai professional, selain gaji dan jenjang karir, ada hal penting yang harus kita kejar. Yaitu adalah perkembangan diri kita sebagai profesional. Artinya dalam tahun ini kita harus menjadi profesional yang lebih baik dari tahun kemarin.

Setelah bekerja bareng sejak 2018, tahun kemarin kami meluangkan banyak waktu untuk menjawab pertanyaan : Bagaimana agar kita bisa berkembang terus, baik secara team maupun individual?

Dan inilah kesimpulan yang kami dapat:

1. Refleksi rutin, dan belajar dari kesalahan

Sebagaimana kalo lagi belajar, pasti kita akan membuat kesalahan-kesalahan. Penting bagi kita untuk sadar bahwa melakukan kesalahan adalah salah satu bagian dari belajar. Jadi kita tidak takut untuk membuat kesalahan. Yang terpenting adalah melakukan refleksi secara rutin, apa kesalahan yang telah kita dan apa pelajaran yang bisa kita ambil sehingga bisa kita terapkan di tugas selanjutnya.
Lebih baik lagi kalo kita dapat melakukan refleksi ini secara tim, sehingga kesalahan satu orang bisa menjadi pelajaran juga untuk rekan satu tim nya.

Weekly reflection

2. Tim yang Sinergi dan saling koreksi

Sering kali saat sendirian kita gak sadar kalo cara kerja kita sebenarnya bisa ditingkatkan. Atau kadang juga kita melakukan kesalahan yang blocking progress tim, tanpa sadar.

Itulah gunanya bekerja sebagai satu tim. Dengan bekerja sebagai tim kita bisa saling mengingatkan dan memberikan feedback. Tim dengan tingkat kepercayaan yang baik akan dapat berkolaborasi dengan baik, mereka akan bisa saling mengkoreksi rekannya dengan nyaman. Tanpa adanya penerimaan yang negatif, karena kita saling percaya bahwa saat rekan kita mengkritik, bukan untuk blaming atau mencari-cari kesalahan, namun dengan semangat positif untuk berkembang bersama.

3. Kultur dan lingkungan kerja yang kondusif dan suportif

Kebayang gak, kalo kamu harus untuk belajar dari buku Matematika 1 semester tanpa guru, tanpa teman? Atau kamu diminta untuk mempelajari bahasa Inggris dalam satu semester tanpa ada test? Jadinya saat semester selesai, antara kamu udah nyerah duluan di bulan kedua atau kamu kebingungan apakah yang kamu pelajari udah benar apa belum.

Itulah gunanya belajar formal, di sekolah atau di kampus, kamu ketemu dengan orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama, belajar, dan kamu punya guru atau dosen yang membimbingmu. Juga terdapat ujian dan sistem penilaian, yang dapat dijadikan tolok ukur level skill mu.

Begitupun lingkungan kerja yang baik, kamu jadi ketemu dengan orang-orang dengan cita-cita yang sama. Yang mau berusaha dan berjuang bareng-bareng. Ada senior dan mentor yang siap membimbingmu. Dan juga terdapat sistem untuk mengapresiasi pencapaian dan perkembanganmu.

Selama tahun 2019 kemarin, untuk dapat memfasilitiasi tiga hal diatas, Maukerja Indonesia sebagai bagian dari team Ajobthing banyak melakukan perubahan dan eksperimen, baik dari struktur team yang mengadopsi Amoeba Management System, OKR untuk menyelaraskan goals, dan sprint mingguan untuk tiap team.

Kurang lebih satu semester kami melakukan perombakan ini, masih jauh jalan untuk mendapatkan kultur tim yang ideal, namun yang jelas kami merasakan secara gradual kami berkembang kearah yang positif.

Setiap tim mampu memahami dan memiliki misi perusahaan, kemudian memecahnya menjadi misi tim. Dan setiap orang align dan selalu siap untuk saling mengkoreksi juga lapang dada saat menerima feedback.

So, pelajaran apa yang kalian petik setelah kerja selama setahun lalu ?

--

--