aku milik matahari, bulan, angin, tanah
pada matahari yang menghirup usiaku
tetaplah berpijar karena jantungku adalah
pemuja larik-larik yang selalu menggebu-gebu
ingin sampai di panggung dunia
dan ingatlah saat aku memperhatikanmu
pada bulan yang mengirimkan sendu
tetaplah menggantung di hitamnya kanvas
angkasa yang selalu menyembunyikan
hantu-hantu dan dosa-dosa
aku berlindung pada cahayamu
pada angin yang meniupkan tawa
tetaplah berdansa bersamaku
meski beton menghalangi kita
karena aku cinta pada jari-jemarimu
amatlah gemulai di tangan kotor ini
pada tanah yang mengisap kenangan
tetaplah kokoh menopang kakiku
karena kelak aku yang menjadi pondasimu
cokelatmu menggerogoti kulitku sedikit-sedikit
lumatlah aku dengan caramu karena akulah milikmu