Review Merah Muda Memudar : Mengapa Perempuan Melakukan Sunat Perempuan

Merah Muda Memudar
Merah Muda Memudar
Published in
2 min readAug 5, 2018
Sumber: Siegfried Modola/Reuters

Sunat perempuan adalah isu kesehatan dan hak asasi manusia yang masih belum dapat diselesaikan. Dalam sunat perempuan, dilakukan pemotongan seluruh atau sebagian klitoris dan labia. Sunat perempuan diketahui memiliki hubungan dengan berbagai masalah seperti infeksi, masalah kesuburan, dan komplikasi dalam melahirkan. Berbagai organisasi internasional telah berkampanye untuk mengakhiri sunat perempuan dan di beberapa negara praktek ini mulai ditinggalkan. Walaupun demikian, praktek sunat perempuan di beberapa negara masih belum berubah. Apakah yang saat ini membuat perubahan sulit terjadi?

Dalam artikel ini, Bettina Shell-Duncan, seorang profesor Antropologi, menjelaskan beberapa cara agar aktivis dapat menekan praktek sunat perempuan dan menantang beberapa miskonsepsi mengenai sunat perempuan. Menurut dia, female genital mutilation (FGM), yang menjadi istilah yang paling sering digunakan untuk sunat perempuan, adalah istilah yang dapat membuat pembicaraan mengenai sunat perempuan sulit dilakukan karena “mutilasi” terdengar menghina. Untuk itu, dia menyarankan menggunakan istilah female genital cutting. Selain itu, dia juga menganggap bahwa anggapan kalau perempuan yang menjalankan sunat perempuan mengalami paksaan untuk melakukan sunat dari lelaki sebagai miskonsepsi. Dari apa yang dia lihat, bukan hanya perempuan-perempuan yang lebih tua yang seringkali berperan untuk melanjutkan tradisi ini, tapi juga perempuan muda yang menjalankan sunat perempuan dengan sukarela dan antusias.

Shell-Duncan kemudian menjelaskan apa yang menurutnya adalah pemikiran di balik dilakukannya praktek ini. Dari apa yang dia lihat di Afrika misalnya, sunat perempuan adalah sebuah ritual yang menjadikan seseorang menjadi seorang perempuan seutuhnya. Dalam hal ini, bagian kulup kelamin lelaki adalah bagian feminin lelaki yang perlu dipotong, sedangkan klitoris adalah bagian maskulin perempuan. Rasa sakit yang menyertai proses sunat perempuan dianggap sebagai hal terhormat yang harus dilalui agar dapat diterima ke dalam keluarga si suami. Penjelasan mengenai resiko kesehatan bukannya menghilangkan praktek ini, namun malah mengarahkan ke praktek sunat perempuan yang lebih “aman secara medis”. Baik dengan penggunaan antibiotik maupun silet sebagai pengganti pisau tradisional, di beberapa tempat bahkan mereka melakukan sunat perempuan di fasilitas kesehatan modern.

Hal yang paling penting untuk menganalisa langkah yang perlu dilakukan adalah bagaimana aktivis harus melihat isu ini sebagai persoalan mudharat dan manfaat. Banyak dari komunitas yang melakukan sunat perempuan sudah mengetahui efek kesehatan yang muncul dari melakukan sunat perempuan, tapi mereka melihat manfaatnya masih lebih besar. Manfaat ini kebanyakan bersihat relijius dan sosial, entah sebagai cara mereka diterima sebagai “perempuan seutuhnya”, dianggap dapat melahirkan anak dengan baik, maupun memenuhi kewajiban untuk menjaga keperawanan dengan menekan hasrat seksual mereka. Tanpa adanya usaha untuk mengatasi tekanan sosial yang sedemikian besar untuk melakukan ini, maka sosialisasi kesehatan yang berbasis individu akan selalu tidak efektif.

Sumber : https://www.theatlantic.com/…/female-genital-mutila…/389640/

--

--

Merah Muda Memudar
Merah Muda Memudar

Merah Muda Memudar merupakan ruang yang diciptakan untuk perempuan untuk berbagi dan mendekonstruksi warna yang melekat padanya.