10 Command Git yang Wajib Kamu Ketahui
Mengenal perintah-perintah git yang biasa digunakan
Kamu tidak bisa memanggil dirimu software engineer jika kamu tidak tahu apa itu Git. Git merupakan suatu sistem untuk melakukan version control pada suatu project perangkat lunak (software), dimana Git berfungsi untuk melakukan pencatatan pada setiap perubahan yang dilakukan oleh engineer.
Selain itu, Git juga bisa digunakan sebagai sistem kolaborasi antar sesama engineer. Git dapat menyimpan perubahan secara lebih efektif dan memastikan penggabungan data berjalan dengan lancar. Sehingga setiap engineer bisa fokus bekerja pada task-nya masing-masing.
Jika suatu saat terjadi masalah, kita bisa melihat log yang tersimpan dan code apa serta siapa yang menyebabkan masalah tersebut.
Kita sudah mengetahui apa itu Git dan kegunaannya. Berikut ini merupakan perintah-perintah yang umum digunakan dalam menggunakan Git.
Git Init
Perintah git init
biasa digunakan diawal ketika akan membuat project baru, dimana git init
berfungsi untuk membuat repository git baru. Perintah ini juga bisa digunakan untuk mengubah existing project menjadi repository git baru.
git init
Membuat repository git baru di spesifik directory.
git init <directory>
Git Clone
Perintah git clone
biasa digunakan untuk membuat clone atau salinan dari existing repo di tempat lain. Ketika melakukan git clone
, repo salinan tersebut akan mempunyai log tersendiri, file sendiri, dan environtment yang berbeda dari repo aslinya.
git clone <repo-url>
Clone untuk tag/branch spesifik.
git clone --branch <tag/branch-name> <repo-url>
Git Branch
Bayangkan kamu sedang mengerjakan suatu project bersama-sama di satu repository yang sama. Terkadang akan menimbulkan konflik karena kode yang ditulis bisa berbeda antara satu dengan lainnya.
Untuk menangani hal tersebut kita bisa membuat cabang (branch), dimana cabang ini nantinya akan digunakan untuk men-develop fitur tanpa harus mengganggu cabang utama sehingga konflik bisa dihindari.
Melihat daftar branch.
git branch
Membuat branch baru.
git branch <branch-name>
Menghapus branch.
git branch -d <branch-name>
Git fetch
git fetch
berfungsi untuk mengambil semua branch dari repositori. Ini juga mengunduh semua komit dan file yang diperlukan dari repositori lain.
git fetch <remote>
Sama seperti perintah di atas, tetapi hanya mengambil branch tertentu.
git fetch <remote> <branch>
Mengambil semua remote terdaftar dan semua branch-nya.
git fetch --all
Git Checkout
git checkout
biasa digunakan untuk melakukan switch branch yang sedang aktif. Selain itu, dengan menggunakan perintah ini, kita juga bisa memulihkan file.
git checkout <branch-name>
Membuat branch baru dan switch ke branch tersebut
git checkout -b <branch-name>
Checkout remote branch
git fetch --all
git checkout <branch-name>
Selain itu, kita juga bisa melihat versi lama dari suatu file.
git checkout <log> <file-name>
Git add
Perintah git add
berfungsi untuk memberi tahu git mengenai file yang akan ditambahkan untuk commit berikutnya untuk dicatat pembaruannya. Ketika melakukan perintah git add
, file akan masuk ke dalam fase staging dan perubahannya tidak akan dicatat sampai dengan kita menjalankan perintah git commit
.
git add <file>
Kita juga bisa menambahkan banyak file sekaligus.
git add <file> <file> <file>
Jika mempunyai tipe data yang sama kita bisa langsung menggunakan perintah seperti ini. Sebagai contoh, kita akan menambahkan setiap file yang mempunyai ekstensi html
.
git add *.html
Menambahkan semua perubahan di suatu folder.
git add <directory>
Menambahkan semua perubahan di satu project.
git add .
Git commit
Perintah git commit
adalah perintah yang digunakan untuk menyimpan perubahan, dimana perubahan yang sudah kita lakukan sebelumnya akan tersimpan dan tercatat dalam log. Log tersebut akan berguna jika suatu saat kita mengalami masalah pada commit-commit selanjutnya, kita bisa mengembalikan program yang sudah tersimpan sebelumnya.
Sebelum melakukan commit, alangkah baiknya jika kita melakukan pengecekan status dari file apakah sudah berada di fase staged, unstaged, atau untracked, agar tidak ada yang terlewat dengan menggunakan perintah berikut.
git status
Pada umumnya perintah untuk melakukan commit adalah sebagai berikut.
git commit -m "<commit-message>"
Kita bisa memberi keterangan commit yang dibuat dengan menyisipkan commit-message agar kita tahu perubahan atau penambahan fitur apa yang dibuat.
Git push
Perintah git push
digunakan untuk mengunggah (upload) file dari local repository ke remote repository. Untuk melakukan git push
kita harus mendefinisikan url dari repo yang dituju dengan menggunakan perintah berikut ini.
git remote add <name> <url>
Setelah kita mendefinisikan url dari repository yang dituju, kita bisa menggunakan perintah berikut ini.
git push <remote> <branch># ataugit push --set-upstream <remote> <branch>
Jika branch sudah tersimpan sebelumnya, kita cukup menggunakan perintah berikut.
git push
Git pull
Perintah git pull
digunakan untuk mengambil dan mengunduh konten dari remote repository dan memperbarui repositori lokal agar sesuai dengan remote repository. Perbedaan perintah git pull
dan git fetch
adalah git pull
akan mengambil commit terbaru lalu otomatis menggabungkan (merge) dengan branch yang aktif, sedangkan git fetch
akan mengambil commit saja.
git pull <remote>
Jika branch sudah tersimpan sebelumnya, kita cukup menggunakan perintah berikut.
git pull
Git Merge
Perintah git merge
akan menggabungkan beberapa urutan commit menjadi satu riwayat terpadu. Pada umumnya, git merge
digunakan untuk menggabungkan dua branch.
Untuk tahapan menggunakan git merge
, kita bisa lakukan sebagai berikut.
git checkout <main-branch>
git merge --no-ff <new-feature-branch>
Additional
Ignoring Files
Ketika kita mengerjakan suatu project, pasti ada beberapa file tambahan yang tidak perlu kita unggah. Seperti file dependencies ataupun file-file yang bersifat rahasia yang tidak diperkenankan untuk umum.
Kita bisa membuat file .gitignore
untuk mengatasi hal tersebut. Dimana kita tinggal mendaftarkan nama-nama file atau folder yang tidak ingin kita unggah ke remote repository.