Karena Ini Minimalis Belum Tentu Hidup Minimalis

Dion Barus
Idealis Minimalis
Published in
2 min readSep 25, 2016
dion-minimalis-sendiri-di-alam

Harus diakui perkenalan saya dengan definisi minimalis memang berasal dari internet, lebih tepatnya kepada seni desain blog atau situs yang minimalis. Belajar dari pengalaman inilah, kesadaran saya akan seni estetika terbentuk dengan alamiah. Perpaduan elemen putih, hitam dan abu-abu seakan dapat menggambarkan ribuan warna di hadapan mata saya. Seni desain visual tentu saja berkaitan erat dengan turunan seni lainnya seperti seni desain industrial, itulah kenapa setiap benda (possession) yang saya punya, warna hitam atau putih pasti akan menjadi pilihan utama.

Uniknya ketika memutuskan untuk membuat blog minimalis dan mulai mencari referensi mengenai bagaimana sebaiknya blog minimalis itu, saya justru lebih banyak menemukan blog yang mem-promote hidup minimalis (Minimalist Living). Rupanya di mancanegara -dan mungkin saja di Indonesia- hidup minimalis sedang menjadi trend yang unik dan sehat.

Dari pengalaman berselancar dan membaca banyak artikel mengenai hidup minimalis saya juga mendapatkan pelajaran bahwa promoter hidup minimalis di dunia maya menggunakan tema blog atau situs yang sama-sama minimalis. Ada persamaan mendasar diantara mereka bahwa prinsip hidup minimalis juga berkaitan erat dengan prinsip desain visual yang minimalis. Apa yang tercermin dalam kehidupan mereka juga dapat dilihat oleh orang yang berada ribuan kilometer jauhnya persis di depan layar monitor.

The sculptor produces the beautiful statue by chipping away such parts of the marble block as are not needed — it is a process of elimination.

- Elbert Hubbard

Kemudian yang mengusik saya ialah apakah karena saya suka desain visual minimalis saya juga hidup secara minimalis? Pertanyaan itu akan sangat sulit dijawab sekarang karena saya percaya setiap manusia memiliki fase tertentu dalam hidupnya masing-masing. Bisa jadi para blogger atau promoter hidup minimalis di luar sana telah melalui fase yang cukup dalam hidup mereka sampai pada akhirnya mereka memutuskan inilah saatnya bagi mereka untuk hidup secara minimalis. Namun jujur sampai sekarang saya belum bisa mempraktekan hidup minimalis tersebut karena saya masih perlu banyak materi pembelajaran hidup dan saya belum sampai di titik bertemunya kedewasaan bertindak dan kedewasaan berpikir. Hidup minimalis tidak mudah dan tidak semua orang dapat menjalankan pilihan tersebut.

Satu-satunya minimalisme yang saya miliki sampai saat ini hanyalah minimalisme visual dan minimalisme berpikir. Ke depannya mungkin di blog ini saya akan lebih banyak berbicara mengenai minimalisme berpikir karena saya termasuk pribadi yang sederhana dan minimalis dalam menyikapi sebuah persoalan atau masalah. Oleh sebab itu apa yang kalian lihat dalam kesederhanaan visual di blog ini ialah kesederhanaan berpikir dan belum sampai kepada kesederhanaan (minimalisme) hidup.

--

--