Bernostalgia dengan kisah cinta melalui Playlist kolaborasi

Royyan Wijaya
Monolegend
Published in
3 min readJan 10, 2020
Sebuah gambar yang bersuara

“Pertama, kamu adalah anjing.”

Kata-kata di atas bukan untuk menghujat pembaca loh ya, takutnya salah paham, cuman buat lucu-lucuan aja, suer.

“Halah alesan aja lo babi.” Sahut SJW yang bernama Ardan.

Jadi, tak lama sebelum tulisan ini mengudara. Teman kami tak lain dan tak bukan, Pak Indra. Dia telah merilis Playlist mingguan-nya. Tadinya Playlist itu untuk dia nikmati sendiri karena awalnya mendapati topik perbincangan tentang sebuah ke — bucin — an. Topik yang tentu saja sudah dikuasai oleh Fatan.

Lalu, penasaran lah orang-orang apa aja sih isinya. Apakah bener seperti judul yang dituliskan oleh Pak Indra? Karena kami semua di grup sudah pasti tau bagaimana tingkah laku dan ke — random — an darinya. Langsung saja setelah kami mendengarnya. Sontak langsung kami ingin request lagu yang lain. Karena tumben sekali Pak Indra ini bener ketika melakukan suatu hal, ya meskipun sederhana cuman membuat Playlist. Tapi kamu semua mengapresiasinya. Dan tentu saja, karena Pak Indra tidak ingin menambahkan lagu-lagu dari orang-orang, dia jadikan aja Playlistnya sebagai Playlist kolaborator. Dengan begitu, kami semua bisa menambahkan lagu kami masing-masing.

Satu, dua, tiga, banyak, dan seterusnya. Tak terasa kini Playlistnya memiliki lebih dari seratus lagu di dalamnya. Semuanya disederhanakan dalam satu niche; Cinta. Entah itu tentang jatuh cinta yang begitu mendalam hingga ingin mengesot dari lantai paling atas Burj Khalifa lalu melompat ke samudra hingga di dasar Palung Mariana. Atau patah hati yang sangat menyakitkan hingga lupa bagaimana caranya menangis karena air mata yang sudah mengering dan menjadi belek di pagi hari ditemani dengan bengkaknya kelopak mata. Semuanya ada di Playlist tersebut.

8 dari 10 lagu yang ada di sana, ditambahkan oleh Fatan. Yang mana harusnya ia lebih cocok punya Playslist ini daripada Pak Indra. Karena bukan lagi asam manis garam percintaan. Sampai minyak wijen dan campuran tepung tapioka pun, Fatan sudah mengalaminya di dalam dunia percintaan.

Mari kita lihat berapa banyak besok Playlist itu isinya berapa. Maaf tidak bisa share linknya. Karena Playlistnya adalah kolaborasi. Yang mana nanti bisa menjadi chaos seperti saat.

Untuk nama Playlistnya sendiri adalah Bucin Merajalela. Di dalamnya ada juga deskripsi yang diisi langsung oleh Pak Indra sang filsuf abad pertengahan ketika iblis masih berkeliaran memangsa para warga sipil. Gak percaya? Lihat sendiri gambar di bawah ini.

7 jam 20 menit cahaya, lebih lama daripada jarak Matahari ke Bumi.

Apakah kalian tau bau apa di sana? Benar, bau reinkarnasi arwah di saat ku mulai mengharapkanmu. Maaf, itu tadi adalah potongan lirik dari lagu mbak Rossa — Aku Bukan Untukmu. Setel saja lagunya kalo tidak percaya.

Pelajaran yang bisa dipetik dari nostalgia dengan kisah cinta melalui Playlist kolaborasi adalah jangan pernah ajak Fatan kolaborasi untuk Playlist tipe ini. Karena selain menyusahkan, ia terus menerus menambahkan lagu yang dulunya kami sangat familiar dengan-nya dan sekarang merasa “Apasih ini bangsat, eh tapi enak juga lama-lama hehe”.

Tapi, tetap jangan ajak Fatan lain kali mengenai hal yang berbau tentang kebucinan. Jangan, pokoknya jangan.

--

--