Berapa Nilai Waktu Anda?

Darmawan Aji
Motiva
Published in
3 min readFeb 18, 2021

--

Berapa jam Anda bekerja dalam sehari? Jika teman-teman kesulitan menjawab pertanyaan ini, itu gawat. Bagaimana kita bisa mengelola dan mengefektifkan waktu bila kita tidak tahu berapa jam waktu yang kita gunakan? Kata pak Drucker “Anda tidak bisa mengelola apa yang tidak bisa Anda ukur.”

Ada beberapa alasan kenapa sebagian orang tidak bisa menjawab pertanyaan ini:

  1. Tidak jelas batasan antara waktu bekerja dengan waktu lainnya (waktu untuk pribadi, keluarga, dll).
  2. Tidak punya waktu khusus dalam bekerja. Bekerja secara reaktif, bukan proaktif. Misal, baru mulai bekerja ketika ada klien yang menghubungi (kapanpun waktunya).
  3. Tidak punya prioritas yang jelas dalam bekerja sehari-hari. Apa yang perlu dilakukan dan berapa alokasi waktunya.

Jika demikian, bertaubatlah. Rapikan cara kerja Anda, ukur berapa banyak waktu yang Anda gunakan untuk bekerja, lalu optimalkan nilai dari waktu Anda.

Waktu Anda bernilai. Jika Anda tidak tahu berapa jam Anda bekerja dalam sehari, Anda pun akan kesulitan mengukur nilai waktu Anda.

Bagaimana mengukur nilai waktu Anda? Benjamin Franklin pernah menuliskan (terjemahan saya kontekstualkan):

“Ingatlah, bahwa waktu adalah uang. Mereka yang bisa menghasilkan Rp.100.000 sehari, kemudian di lain waktu ia bermalas-malasan setengah hari dan menghabiskan Rp.20.000 selama ia bermalas-malasan. Maka, itu bukanlah biaya yang sebenarnya. Yang sebenarnya, ia telah membuang Rp.50.000 dari potensinya.”

Maka, untuk menghitung nilai waktu Anda, hitung berapa rata-rata penghasilan Anda lalu bagi dengan jumlah jam kerja Anda. Perhatikan contoh berikut ini:

Misal Anda menghasilkan Rp.10.000.000 per bulan dengan bekerja 25 hari selama sebulan, rata-rata bekerja 5 jam sehari. Artinya Anda bekerja sebanyak 125 jam dalam sebulan. Maka nilai waktu Anda adalah 10 juta dibagi 125 jam = Rp.80.000 per jam.

Perhatikan, saat Anda tahu nilai waktu Anda, ada dua manfaat yang akan Anda dapatkan.

Pertama, Anda tahu berapa biaya saat Anda menunda. Saat Anda menunda 1 jam, artinya Anda sudah membuang Rp.80.000. Jangan bayangkan nilai tunggal ini, melainkan lihat akumulasinya. Bila Anda menunda satu jam setiap hari selama 25 hari, artinya Anda sudah membuang Rp.2.000.000 dari nilai waktu Anda dalam sebulan.

Bayangkan Rp. 2 juta ini Anda investasikan di reksadana, dalam lima tahun ada potensi uang Anda ini berlipat dua, dari 2 juta menjadi 4 juta.

Apa artinya? Nilai waktu Anda di masa depan tidak sama dengan nilai waktu Anda saat ini. Saat Anda menunda, Anda menganggap nilai waktu Anda di masa depan sama dengan saat ini. Padahal tidak. Nilai waktu Anda berubah dan kecenderungannya meningkat. Artinya, saat Anda menunda, Anda sebenarnya tidak menghargai diri Anda di masa depan.

Kedua, Anda bisa mulai mengoptimalkan aktivitas bekerja Anda. Tanyakan: apakah aktivitas ini bernilai Rp.80.000 sejam? bila demikian apakah harus saya yang mengerjakan? atau saya bisa alihkan ke orang lain yang lebih kompeten meskipun harus membayarnya?

Misal, Anda bukan desainer, lalu Anda mendesain sendiri kebutuhan desain Anda karena Anda kebetulan bisa mendesain. Anda butuh waktu dua jam untuk membuat desain tersebut. Ini setara dengan Rp.80.000 x 2 = Rp.160.000. Padahal, bila Anda serahkan ke desainer pemula mungkin Anda hanya perlu mengeluarkan Rp.100.000 saja. Dengan delegasi ke orang lain, hasil yang Anda dapatkan lebih baik dan Anda bisa menggunakan waktu Anda untuk aktivitas lain yang lebih produktif.

Jadi, mulailah melakukan audit atas penggunaan waktu Anda. Mulai dengan:

  • Mencatat berapa waktu yang Anda gunakan untuk bekerja.
  • Menghitung nilai dari waktu Anda.
  • Mengevaluasi ulang aktivitas Anda dan memetakan mana aktivitas yang bisa Anda delegasikan.

--

--

Darmawan Aji
Motiva

Productivity Coach. Penulis 7 buku pengembangan diri. IG @ajipedia Profil lengkap: darmawanaji.com