Berempati Untuk Menemukan Solusi

Danurannisa
MTD Stories
Published in
2 min readMay 28, 2021
source: unsplash.com

Bagaimana solusi tercipta?
Solusi tercipta dari hasil pikiran manusia yang ingin menyelesaikan masalahnya, atau bisa juga untuk memudahkan manusia dalam melakukan sesuatu.

Misalkan sebuah mesin ATM yang tercipta agar penggunanya dapat mengambil uang lebih praktis dan cepat ketimbang harus pergi ke bank ketika ingin mengambil uang, atau sepeda agar penggunanya dapat menuju ke suatu tempat lebih cepat dan minim tenaga.

Apa yang harus dipertimbangkan agar solusi benar-benar berguna?
Untuk mendapatkan solusi yang benar- benar berguna untuk menangani suatu masalah, tentu banyak hal yang harus dipikirkan dan perlu ditelaah kembali bagaimana pengguna mau menggunakan solusi tersebut untuk menyelesaikan masalahnya.

Karena bila pengguna tidak mau menggunakan solusi tersebut, maka bisa dikatakan solusi tersebut kurang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut atau kurang sesuai dengan yang diinginkan pengguna.

Apa itu Design Thinking?
Agar solusi tersebut sesuai ekspektasi pengguna, hal yang bisa dilakukan adalah dengan memahami pengguna itu sendiri, menafsirkan petunjuk yang didapat menjadi sebuah informasi sehingga tercipta ide untuk menyelesaikan permasalahan yang mau coba diselesaikan. Hal itulah yang merupakan Design Thinking.

source: https://citl.illinois.edu/paradigms/design-thinking

Bagaimana cara berempati pada pengguna?
Tahap awal dari design thinking adalah Emphatize, yaitu mencoba untuk mengerti apa yang dipikirkan pengguna.

Hal ini dilakukan karena merekalah yang pada akhirnya akan terbantu dengan solusi yang akan ditawarkan, sehingga perlu diketahui beberapa hal seperti:
1. Siapakah pengguna itu?
2. Bagaimana pengguna mengalami masalah ini?
3. Mengapa pengguna menganggap hal tersebut adalah masalah?
4. Apa yang pengguna harapkan ketika menghadapi masalah tersebut?
5. Bagaimana kebiasaan pengguna terutama saat mengalami permasalahan tersebut?
6. Apa hal kurang menyenangkan yang pengguna rasakan ketika menghadapi permasalahan tersebut?
7. Kapan dan dimana pengguna mengalami permasalahan tersebut?

Apa manfaat dari Emphatize?
Dengan berempati, kebiasaan dan karakter pengguna akan lebih dikenali. Dengan lebih mengenal pengguna, pertanyaan yang bersifat umum dapat diubah dengan pertanyaan spesifik sesuai dengan karakterisik pengguna

Misalkan bila mendapati permasalahan pengguna seperti: Mencuci noda membandel di kain dengan tangan
pertanyaan “Bagaimana rasanya mencuci noda membandel dengan tangan?” dapat diganti dengan “Apa saja hal yang membuat anda kesal ketika noda pada kain tidak kunjung hilang?”

Dengan pertanyaan yang tepat informasi yang didapat juga akan mendekati akar permasalahan pengguna, sehingga untuk melakukan proses design thinking selanjutnya akan lebih efisien karena sudah memiliki dasar yang kuat.

--

--