Konsultan 101: Apa itu Konsultan dan Apa saja Tugas-tugasnya?

MTI Insights
MTI Insights
Published in
6 min readAug 10, 2020

Ditulis oleh MTI Insights dan MTI Consulting

Tentunya kalian pernah mendengar kata consulting atau konsultan kan? Apa sih bedanya consulting dan konsultan? Simak penjelasan berikut.

Banyaknya permasalahan yang dihadapi perusahaan dan semakin tingginya tuntutan dari konsumen dalam beberapa dekade terakhir memunculkan sebuah kebutuhan baru yaitu jasa konsultasi. Kebutuhan ini kemudian dijawab dengan adanya sektor industri jasa yang bernama consulting. Secara umum, perusahaan-perusahaan jasa di sektor ini memiliki tugas menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan kliennya. Tingginya urgensi untuk jasa ini membuat sektor industri consulting mengalami pertumbuhan pesat yaitu mencapai 7.7% per tahun dengan total valuasi sebesar $250 Juta. Untuk dapat terus mempertahankan pertumbuhan dan memenuhi permintaan yang semakin tinggi, diperlukan tenaga kerja ahli yang memiliki kemampuan terkait industri consulting dan bertugas memberikan rekomendasi terkait permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan klien. Tenaga kerja ahli untuk industri consulting inilah yang disebut dengan consultant.

Menurut definisi dari Merriam-Webster, consultant adalah seseorang yang memberi saran atau layanan secara professional. Dalam konteks industri consulting, saran atau layanan ini diberikan kepada perusahaan selaku pemilik masalah atau problem owner. Sama halnya dengan industri consulting, profesi consultant juga memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi juga yaitu sekitar 14% serta pada tahun 2018, median dari gaji seorang consultant adalah sebesar $40.2 per jam. Tingginya pendapatan yang diperoleh membuat banyak orang di usia kerja berlomba-lomba untuk dapat menjadi consultant. Hal ini menghasilkan tingkat persaingan yang tinggi dan memberikan atmosfer yang positif untuk industri consulting.

Cakupan Konsultan

Secara umum, terdapat dua jenis dari consultant menurut cakupannya yang dapat diwakili dengan dua karakteristik yaitu “luas” dan “spesifik”. Jenis consultant yang bersifat luas disebut dengan management consultant. consultant jenis ini memiliki fokus analisis di semua bagian organisasi dengan strategi yang bervariasi. Karakteristik lain yang dimiliki dari management consultant adalah analisis solusi yang tidak terlalu mendalam dan lebih kepada pendefinisian metode yang digunakan. Jenis consulting yang kedua dan bersifat spesifik hanya melakukan identifikasi solusi dan analisis pada suatu cakupan yang sempit namun mendalam. Terdapat banyak klasifikasi dari jenis consulting yang bersifat spesifik ini seperti strategy consultant yang berfokus pada topik strategis dan biasanya di perusahaan besar, operations consultant yang berfokus pada level operasional atau level bawah manajemen organisasi, financial advisory consultant yang menyelesaikan masalah keuangan, dan human resource consultant yang melakukan analisis di bagian yang berhubungan dengan sumber daya manusia.

Lalu mengapa perusahaan memilih untuk menggunakan jasa konsultan?

Melihat kemampuan perusahaan saat ini yang semakin berkembang, lalu mengapa mereka masih membutuhkan jasa consultant? Apakah mereka tidak dapat menyelesaikan permasalahannya sendiri? Tentunya terdapat alasan yang melatarbelakangi penggunaan jasa consultant oleh perusahaan. Beberapa diantaranya yaitu,

1. Kompetensi perusahaan belum mampu menyelesaikan permasalahan yang ada.

2. Tingginya gaji pegawai dan biaya untuk rekrutmen pegawai baru yang lebih mumpuni.

3. Perlunya pemikiran out of the box dalam menyelesaikan masalah.

4. Sebagian besar konsultan merupakan orang yang berpengalaman dan expert di bidangnya.

5. Perusahaan memerlukan alternatif solusi yang berasal dari pihak eksternal.

6. Konsultan lebih objektif dalam menyelesaikan masalah.

Dengan adanya standar kualitas tinggi yang diinginkan oleh perusahaan seperti beberapa alasan diatas, tentunya kemampuan yang dimiliki oleh konsultan tidak boleh biasa-biasa saja. Diperlukan standar kemampuan yang tinggi agar hasil yang diinginkan sesuai dengan ekspektasi.

Apa saja kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang konsultan?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu kemampuan yang dimiliki oleh konsultan harus bisa memenuhi ekspektasi dari perusahaan, berikut beberapa skill atau kompetensi yang diperlukan oleh seorang konsultan.

1. Kemampuan menyelesaikan masalah

2. Bekerja sama

3. Kemampuan berpikir kritis dan konseptual

4. Kemampuan konseptual

5. Kemampuan Interpersonal

6. Kemampuan berpikir analitik

7. Manajemen waktu

8. Kepemimpinan

Lalu apa tugas-tugasnya?

Beberapa skill tersebut kemudian diaplikasikan dalam beberapa tugas konsultan yang dapat dijelaskan dalam tahapan proses penyelesaian masalah seperti berikut.

1. Penjelasan Kasus dari Perusahaan

Jasa yang disediakan oleh perusahaan consulting tentunya berbasis pada masalah yang terdapat pada perusahaan klien. Oleh karena itu, perusahaan klien perlu memberitahukan permasalahan atau kasus yang terjadi. Kasus ini nantinya akan dipelajari terlebih dahulu oleh perusahaan consulting sebelum mulai diselesaikan. Sebagai contoh, simak kasus berikut,

“MTI. Co merupakan salah satu perusahaan logistik dan kurir yang ada di Indonesia yang sedang berusaha untuk meningkatkan efisiensi dari kegiatan operasionalnya. Dalam kegiatan bisnisnya, MTI. Co memiliki beberapa permasalahan. Masalah pertama yang timbul adalah mereka ingin meningkatkan kesadaran merk terhadap konsumen. Masalah kedua, sistem IT dari MTI. Co lambat karena sistem Transportation Management System (TMS) dipaksakan untuk mengerjakan seluruh kegiatan operasional dan manajemen perusahaan. Sedangkan Masalah ketiga yaitu matinya e-commerce support MTI.”

2. Wawancara Klien

Tahapan selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan wawancara terhadap perusahaan klien untuk memperoleh informasi-informasi penting terkait permasalahan yang sedang dihadapi. Informasi yang dikumpulkan dapat berupa gejala masalah, durasi permasalahan, frekuensi dan tingkat keparahan permasalahan, hingga memperoleh data-data kuantitatif. Setelah melakukan wawancara, konsultan harus memahami permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan.

Pada kasus MTI. Co, konsultan dapat melakukan interview terkait masing-masing permasalahan. Pada masalah pertama, konsultan dapat menanyakan kegiatan pemasaran dan promosi yang saat ini telah dilakukan sedangkan untuk masalah kedua konsultan dapat menanyakan terkait sumber daya IT yang dimiliki. Untuk masalah ketiga, konsultan dapat menanyakan berapa relasi atau partner e-commerce dari perusahaan.

3. Identifikasi Masalah

Dari informasi-informasi yang diperoleh, konsultan kemudian diharuskan melakukan analisis untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terjadi. Hasil identifikasi kemudian dikelompokkan berdasarkan kemiripan karakteristiknya.

Pada kasus MTI. Co, konsultan dapat mengidentifikasi masalah yang lebih spesifik seperti promosi yang tidak berjalan dengan baik, jenis sistem informasi yang tidak sesuai, dan rendahnya reputasi perusahaan.

4. Identifikasi Akar Masalah

Permasalahan yang teridentifikasi bisa jadi hanya merupakan gejala yang muncul dipermukaan. Konsultan harus mengidentifikasi akar masalah yang menjadi penyebab masing-masing masalah. Penggunaan tools untuk identifikasi ini seperti fishbone diagram dan 5 why’s akan sangat diperlukan.

Pada MTI. Co, akar masalah yang dapat diidentifikasi yaitu kurangnya usaha promosi, sumber daya sistem informasi yang kurang memadai, dan perusahaan kurang aktif dalam mencari relasi usaha.

5. Pendefinisian Hipotesis

Akar masalah yang telah diidentifikasilah yang harus diselesaikan menggunakan solusi yang nantinya direkomendasikan. Sebelumnya, konsultan perlu membuat hipotesis sederhana terkait solusi dari akar masalah sehingga proses penentuan strategi dapat berjalan lebih cepat.

Hipotesis solusi yang dapat diberikan kepada MTI. Co adalah mengevaluasi promosi untuk setiap kanal, mencari partner usaha strategis, dan melakukan outsourcing kepada pihak ketiga untuk memperbaiki sistem informasi perusahaan.

6. Melakukan Analisis

Proses analisis terdiri atas validasi hipotesis dan menentukan strategi yang direkomendasikan.

a. Validasi terhadap hipotesis

Validasi terhadap hipotesis yang dibuat dapat dilakukan dengan cara studi literatur, diskusi dengan tim, hingga melakukan analisis terhadap data. Keluaran dari proses ini yaitu keputusan penerimaaan atau penolakan hipotesis. Hipotesis yang diterima akan dilanjutkan sampai identifikasi strategi spesifik sedangkan hipotesis yang ditolak dilakukan revisi terlebih dahulu sebelum dilanjutkan ke proses identifikasi strategi.

b. Menentukan strategi spesifik

Konsultan kemudian membuat strategi untuk menyelesaikan masalah. Penentuan strategi dapat berupa membuat strategi baru, mengevaluasi dan memperbaiki strategi sebelumnya, atau memakai strategi perusahaan lain yang serupa. Contoh strategi yang dapat diberikan kepada MTI. Co yaitu memperbaiki konten promosi di media sosial, melakukan program-program corporate social responsibility, melakukan evaluasi terhadap sistem Enterprise Resource Planning (ERP), dan Menghubungi perusahaan-perusahaan yang berpotensi menjadi partner.

7. Membuat rencana implementasi

Konsultan juga diharuskan membuat rencana implementasi dari strategi yang telah dibuat bahkan terdapat konsultan yang harus membantu pelaksanaan dan pemantauan implementasi yang telah dibuat. Begitu juga dengan MTI. Co yang harus mempersiapkan implementasi untuk setiap strategi seperti mengalokasikan pekerja untuk penanggung jawab, menentukan anggaran, membuat jangka waktu pelaksanaan, hingga perencanaan eksekusinya.

8. Membuat rekomendasi

Seluruh hasil analisis dari mulai identifikasi dan strukturisasi masalah, penentuan dan validasi hipotesis, pembuatan strategi, hingga implementasi dikumpulkan dalam suatu laporan atau dokumen untuk diberikan sebagai rekomendasi kepada perusahaan klien.

Setelah melihat penjelasan mengenai industri consulting dan konsultan diatas, apakah kalian menjadi tertarik untuk bekerja sebagai konsultan setelah lulus kuliah? Untuk mahasiswa Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri, MTI Consulting merupakan wadah yang sangat baik bagi kalian untuk dapat mengembangkan kemampuan sebagai konsultan. Sebagai penutup, sebuah kalimat dari seorang konsultan teknologi asal Amerika Serikat yaitu Tim Bajarin berikut semoga dapat meningkatkan semangat kalian yang ingin bekerja sebagai konsultan.

“Consultants must find a niche and stick to it. If you can’t find one, create one.”-Tim Bajarin

Daftar Pustaka

Collins, 2020. Definition of Consultant. [Online]
Available at: https://www.collinsdictionary.com/dictionary/english/consultant

Consultancy Global, 2020. Types of consultants. [Online]
Available at: https://www.consultancy.org/career/types-of-consultants

Consulting.com, 2018. What Is Consulting?. [Online]
Available at: https://www.consulting.com/what-is-consulting-definition

Kamat, S., 2012. Management Consulting 101: Introduction — What is consulting?. [Online]
Available at: https://www.mbacrystalball.com/blog/2012/06/09/management-consulting-introduction-what-is-consulting/

Lichpinseo, 2020. Trends Transforming The Management Consulting In 2020. [Online]
Available at: https://linchpinseo.com/trends-in-the-management-consulting-industry/

Management Consulted, 2009. Management Consulting and the Consulting Industry 101. [Online]
Available at: https://managementconsulted.com/management-consulting-and-the-consulting-industry-101/

Target Jobs, 2020. CONSULTANT: JOB DESCRIPTION. [Online]
Available at: https://targetjobs.co.uk/careers-advice/job-descriptions/668041-consultant-job-description

Vault, 2018. Consulting. [Online]
Available at: https://www.vault.com/industries-professions/industries/consulting

Wood, P., 2020. Key trends in 2020 for Consulting. [Online]
Available at: https://www.infodesk.com/consulting-industry/consulting-trends-2020/

--

--