Bento Harassment (2019): Komunikasi Ibu dengan Anak Melalui Bento

Sebuah Review (Dapat mengandung spoiler)

Farid Muhammad
Mubiflick
4 min readAug 16, 2021

--

Selamat pagi/siang/malam!

Gimana kabarnya? Semoga tetap sehat selalu untuk semua yang sedang membaca tulisan ini. Kembali lagi bersama gue, dengan review film lainnya! Kali ini, film yang akan dibahas adalah Bento Harassment.

Bento Harassment ini di-release pada tahun 2019, dengan direktur film adalah Renpei Tsukamoto.

Poster film (source: asianwiki)

Adapun beberapa cast dalam film ini adalah:

  1. Ryoko Shinohara
  2. Yoshine Kyoko
  3. Matsui Rena
  4. Kanta Sato
  5. Ryuta Sato
  6. Yoshinori Okada

Sebelum kita mulai review, mungkin kalian bisa juga menyaksikan terlebih dahulu trailer dari film ini:

Trailer film

Film ini menceritakan tentang seorang ibu bernama Kaori (diperankan oleh Ryoko Shinohara) seorang ibu tunggal yang membesarkan seorang anak perempuan bernama Futaba (diperankan oleh Yoshine Kyoko) yang sedang mengalami rebellious phase dan menjaga jarak dengan ibunya. Merasa sikap anaknya ini cukup menyebalkan, Kaori berusaha untuk berkomunikasi dengan Futaba sebaik mungkin, dan membuat pesan-pesan dalam bento untuk bekal makan siang nya.

First Impression

Gue awal mengetahui film ini karena sempat masuk dalam list film Japanese Film Festival (JFF) tahun 2019, namun tidak sempat menontonnya secara langsung di bioskop. Judul nya saja sudah membuat penasaran

“Ini bento nya ada salah apa? sampe dapet harassment gitu” Ucap gue pada saat itu. Terdengar bodoh memang, tapi namanya juga penasaran hehe.

Review

Film ini diceritakan di sebuah daerah pulau di Jepang bernama Hachijo-Jima, sehingga latar dan tempat-tempat yang dapat dilihat pada film ini pun kebanyakan warna hijau, pemandangan indah, ataupun gunung-gunung. Menrut gue, karena pemandangannya ini juga membuat yang menonton juga mungkin bisa merasa rileks.

Character bento or キャラ弁 (baca: kyaraben).

Masalah komunikasi antara anak dan orang tua kadang memang bermacam-macam. Namun, pilihan Kaori dengan menggunakan bento sebagai media penyampaian komunikasi merupakan hal yang unik menurut gue. Walaupun tidak bisa disampaikan secara lisan, dia menggunakan character bento atau kyaraben (キャラ弁). Kyaraben yang terdapat pada film ini juga bermacam-macam bentuknya, dan tentunya bisa membuat lapar atau menggugah selera makan.

Drama ini dapat membuat kita tertawa atau senyum karena terdapat beberapa hal yang memang lucu, dan tiba-tiba pun bisa membuat kita sedih atau terharu.

Kaori dan Futaba

Kaori bisa dibilang merupakan seorang ibu yang tangguh, dan tidak mudah menyerah, berjuang dengan baik membesarkan dua anaknya sendiri selepas kematian sang suami. Walaupun Futaba sedang dalam rebellious phase, dia tetap berusaha untuk bisa berkomunikasi dengan Futaba, apapun caranya. Layaknya seorang ibu, dia sangat sayang dan peduli dengan Futaba. Menariknya, bento yang diberikan Kaori kepada Futaba berlangsung selama tiga tahun, dari awal Futaba kelas satu SMA, sampai kelas tiga SMA.

Karakter Kaori yang diperankan oleh Ryoko Shinohara

Futaba merupakan satu-satunya yang tersisa di rumah bersama Kaori, dikarenakan kakaknya, Wakaba (diperankan oleh Matsui Rena), memutuskan untuk tinggal berpisah dengan Kaori. Sikap Futaba dapat terlihat dengan jelas, tertutup, membangkang, tidak mau mendengarkan ibunya. Dikit-dikit marah lah, atau ketika ibu nya sedang menasehatinya, dia hanya terdiam, dan pergi begitu saja. Namun, siapa yang menyangka bahwa bento yang selalu diberikan ibunya ini dapat membuat teman-temannya terkesima dan selalu penasaran apa yang akan muncul dalam bekal makan siang Futaba. Ini pun membuat teman masa kecil sekaligus cinta pertama Futaba, Tatsuo (diperankan oleh Kanta Sato) menjadi dekat juga dengannya.

Futaba bersama teman-temannya yang penasaran dengan bento nya.

Namun, dibalik sifatnya yang mungkin terlihat menyebalkan untuk beberapa orang, tapi memang rebellious phase ini sepertinya pasti akan selalu terjadi ketika kita mulai memasuki fase remaja. Namun, rasa sayangnya kepada ibu nya tetap ada, walau tidak ditunjukkan secara langsung oleh nya. Apalagi semakin terlihat ketika Futaba menyadari ibu nya pingsan karena terlalu capek, dan ketika Futaba berangkat ke Tokyo untuk mencari pekerjaan.

Rating dan Kesimpulan

Secara keseluruhan untuk film ini adalah:

Plot: 8/10
Storyline: 9/10
Character Development: 8/10
Acting: 8/10

Bento Harassment akan memberikan kalian drama yang cukup heartwarming dan banyak hikmah juga yang bisa didapat. Selain itu, buat kalian yang mungkin butuh inspirasi untuk membuat bekal (entah itu buat pribadi/pacar/suami/istri), film ini juga mungkin bisa membantu kalian, karena kyaraben ini bermacam-macam dan bisa dibuat sesuai selera kalian. Dari sini, gue belajar bagaimana komunikasi itu penting untuk kehidupan sehari-hari.

Demikian untuk review dari film Bento Harassment. Semoga review ini bisa membantu untuk kalian yang sedang mencari film Asia untuk ditonton!

Follow our social media:

Twitter: mubiflick
Instagram: mubiflick

--

--

Farid Muhammad
Mubiflick

Bandung based. Now I learn how to design with words and frames. Interested in writing, Photography, and animanga.