“Drama Adaptasi yang Sama Sekali Nggak Basi” — Review Drama: Marry Me! (2020)

Vash
Mubiflick
Published in
4 min readAug 14, 2021
sumber: izoruku.org

Judul: Marry Me! (マリーミー!)
Sutradara: Ryuichi Honda
Penulis: Miku Yuki (webcomic), Kumiko Aso
Genre: Drama, Slice of Life
Episode: 10
Tayang: 3 Oktober–5 Desember 2020
Asal: Jepang

Konnichiwa sobat mubi ;)

Kali ini aku mau review drama yang bikin aku berhasil sabar nunggu seminggu sekali buat update episodenya hahaha. Fyi, drama ini jadi titik balik aku akhirnya bisa sabar nonton film ongoing loh, soalnya biasanya mana tahan aku hahaha #TeamMarathon.

Yang bikin drama ini spesial buat aku, karena aku ngikutin webtoonnya. Yes, this is, indeed, a drama-adaptation. Jujur kaget banget pas tau ada dramanya, karena se-nggak-kebayang itu karakter-karakter yang ada di webtoon bakal diperanin sama manusia beneran. Agak khawatir juga sebenernya, takut si aktor nggak bisa nyesuaiin sama karakter di webtoon dari segi pembawaannya. Soalnya kalau sampai nggak otentik, takutnya jadi nggak suka sama karakternya. Tapi, diluar ekspetasi, drama ini boleh juga.

Oiya, drama ini overall nyeritain kehidupan pernikahan Himari Sawamoto (Rinka Kumada) dan Shin Akiyasu (Toshiki Seto) pasca dipasangin karena jadi peserta program perlindungan NEET. Program itu sendiri ada sebagai upaya pemerintah jepang memecahkan masalah sosial yang melibatkan NEET (dewasa muda yang menganggur), tingkat kelahiran yang rendah, populasi yang menua, dan masalah lainnya yang sebenernya mirip-mirip sama masalah yang ada di Jepang sendiri, in the real world. Nah si Shin ini kerja PNS di kantor yang nanganin program NEET itu, dan dia jadi bahan eksperimen gitu deh, biar naik jabatan katanya. Tapi pas udah dipasangin sama Himari, mereka berdua jatuh cinta perlahan-lahan dan tiap episodenya selalu gemesin, kayak, selalu aja ada yang bikin senyum-senyum sendiri.

Himari. Sumber: daydaynews.cc

Aku terhibur banget sih, jujurly, sama drama ini. Polosnya Himari gemesin dan nggak nyebelin. Cueknya Akiyasu juga bikin geregetan, soalnya dia tipikal karakter yang cuek tapi dodol juga😞 kayak, nggak tau kehidupan lain selain kerjaannya dah. Emang gila kerja gitu sih si Akiyasu. Tapi dia berubah sejak ketemu dan tinggal sama himari /yhaaa. hahahaha

Terus apaya, perkembangan karakter di drama ini juga bagus. Himari berhasil berkembang dari yang asalnya gloomy dan penyendiri, jadi ceria dan punya banyak temen. Its so relieving to see. Akiyasu juga dari yang asalnya gatau apa-apa selain kerjaannya, kepribadiannya jadi hangat dan terbuka gitu sama orang-orang, termasuk keluarganya. Himari juga jadi penghidup suasana banget sih, she’s like the ray of sunshine for Akiyasu. Soalnya sebenernya hidupnya Akiyasu tuh suram banget. Dia nggak deket sama keluarga dan adiknya, terus ya gitu, kerja mulu hidupnya. Tapi Himari bisa balikin suasana, termasuk kehangatan yang ada di keluarga Akiyasu. Karakter disekeliling Himari sama Akiyasu juga jadi pendukung yang baik buat perkembangangan karakter mereka.

Interaksi Himari sama tetangga-tetangganya juga lucu banget sih. Ada satu tetangga yang anaknya main mulu dirumah Himari. Bapaknya juga lama-lama sering ikut makan bareng hahaha, dan aku suka ketika semua karakter yang ada di drama ini punya peran penting buat Himari sama Akiyasu. Sampai ada satu episode dimana Himari ngerayain ulangtaun salahsatu karakter bareng-bareng dan rasanya heartwarming to see banget. Hal-hal kecil kayak gini sih yang bikin aku betah nonton Marry Me!

Moral storynya juga dapet. Aku paling dapet dari Marry Me! soal menghargai hidup dan menghargai orang-orang yang ada di sekitar, sih. Soalnya itu yang paling ngena. Ada satu adegan dimana Akiyasu ada konflik sama keluarganya, dan itu bikin aku kayak, “ahh… jadi orangtua tuh mikir kayak gitu ya buat anaknya”. Nonton ini bener-bener bikin aku bisa ketawa, senyum-senyum sendiri, ngomong “aww”, sampe nangis hahaha semua emosi ada disini. Paket lengkap dah pokoknya. Tapi sebagian besar lebih ke warm feeling, sih. Enak banget jadi tontonan santai buat lepas penat.

Dari segi scoring juga bagus sih, uplifting mood banget dan sesuai sama si adegan. Pengambilan gambar dan pemilihan tone filmnya juga cukup sih. Semua elemen itu berhasil bikin aku kebawa suasana kalau nonton episode-episodenya. Pernah sampai bikin nangis malah😥

Cuma satu yang disayangin dari Marry Me. Mungkin karena aku baca webtoonnya kali ya, bahkan sampe beli koin saking sukanya. Dan karena baca webtoonnya, gampang banget buat aku tau sejauh mana si drama ini ‘belok’ dari segi plot. Serius deh, plot di drama sama webtoon agak-lumayan-jauh, dan terus terang aja aku JAUH lebih suka yang di webtoon. Bukan tanpa alesan, soalnya selain (1) nggak semua cerita yang di webtoon diambil buat drama, (2) di dramanya somehow kayak terlalu meromantisasi kisah cinta Himari sama Akiyasu. Terlalu cepet aja gitu progressnya, jadinya aku bosen karena afeksinya terlalu banyak dan direct. Kalau di Webtoon, si kisah cintanya dibangun pelan-pelan, jadinya bikin greget dan seru aja gitu.

Afterall, drama ini cocok banget buat kalian suka drama Slice of Life yang ringan. Karakter utama yang gemesin, dan cerita yang nggak ngebosenin bikin kalian bakal betah buat nonton ini. Kecuali kalau kalian baca Webtoonnya sama kayak aku, jangan berharap terlalu banyak deh hahaha trigger warning.

Sekian review kali ini, semoga bisa bantu kalian yang lagi mertimbangin buat nonton Marry Me.

Sampai ketemu di review selanjutnya ;)

Plot: 7/10
Character Development: 7/10
Acting: 7/10
Scoring: 7/10
Cinematic: 7/10
Total Score: 7/10

Follow our social media ⤵️
Twitter: Mubicflick
Instagram: Mubiflick

--

--