Betul, Ia Tak Butuh Nama.

Darien Theodric
My Mnemonic
1 min readJan 20, 2022

--

Ku dengar, ada yang berucap dunia tak butuh nama.
Katanya, biar cantiknya terpancar sedia adanya.
Tentu, hati ini pun bertanya-tanya,
dan ada jawab di belakang gegasnya tanya.

Betul, ia tak butuh nama.
Tetapi teman terbaik manusia pun punya nama
supaya ia bisa dipanggil senantiasa,
kala hati ceria atau gundah gulana.

Betul, ia tak butuh nama.
Namun bukit-bukit pun punya nama
supaya ia bisa dikunjungi saat tersedia,
sang sahabat sunyi dan pendengar setia.

Betul, ia tak butuh nama.
Kendati demikian, laut biru pun punya nama
supaya terdengar gemercik selimutnya,
s’perti puteri malu ia di teras rumahnya.

Betul, ia tak butuh nama.
Pada akhirnya, hutan hijau pun punya nama
supaya ada aroma kopi di antara mereka,
dikelilingi tenda nila dan unggun yang membara.

Betul, ia tak butuh nama.
Sampai sang puncak pun punya nama
supaya ia jadi saksi perjuangan para muda belia,
diangkatnya papan yang menunggu gilirannya.

Kau pun tak mau menuliskannya
karena langit memelukmu dengan hangat bintang-bintangnya.
Betul, ia tak butuh nama.
Tapi akhirnya, semua kan dikenang mulai dari sang nama.

--

--

Darien Theodric
My Mnemonic

Content maker, blog writer, and story-teller. Based in Indonesia.