Disini Dibatas Kota Ini #Part1 —Train to Czech
Disini dibatas kota ini, ingin kutuliskan surat untukmu, biar engkau mengerti perjalanan hidupku, di dalam menggapai cita cita — Tommy J Pisa
Lantunan lirik lagu Tommy J. Pisa sontak menghiasi pikiran, yang secara tidak sengaja mengingatkan tentang cerita masa lalu disaat kaki hendak memasuki kereta antara kota Berlin dan Praha.
Yup, artikel ini dibuat untuk dijadikan rekam jejak sebuah perjalanan dari seorang anak manusia petualang, yang mempunyai cita cita keliling dunia. Satu per satu, lambat laun, sedikit demi sedikit apa yang dicita-citakan mulai terwujud. Terbagi atas beberapa bagian cerita berseri ini semoga dapat menjadi inspirasi, memoir yang akan menjadi kenangan anak dan cucu saya kelak. Dan mudah mudahan bisa dinikmati.
“Anda Nekat Ya ! ”, itu ucapan salah satu teman saya tatkala mereka tahu rencana saya untuk solo travel ke negara bernama Ceko, Czech, Czechoslovakia. Negara yang mungkin hanya pernah didengar oleh segelentir orang Indonesia bahkan terbersit di benak mereka pun tidak. Negara underrated yang tidak banyak orang tahu, bekas pecahan Uni Soviet, bekas Aliansi Austria Hungaria. Negara yang mungkin anak anak kecil di sekolah atau bahkan kakek neneknya tidak pernah mendengar maupun mengenal.
Kata orang tak kenal maka tak sayang
Benar kata guru perpustakaan di jaman saya bersekolah dasar, dimana dia sangat sering memberikan nasihat kepada saya sebagai satu satunya anak yang cukup sering duduk di ruangan perpustakaan kecil di lantai dua, dimana di jaman tersebut tidak banyak anak yang suka membaca dan termenung menyendiri dengan lipatan kertas bertuliskan kata kata.
“Nak, buku adalah jendela dunia, baca dan serap cerita-cerita tersebut yang nantinya akan membuka ruang imajinasi”, ujarnya perlahan namun pasti. Dia menyapa dengan riang, almarhumah yang mungkin akan selalu saya kenang sepanjang masa. Mungkin karena itulah saya dapat memahami bahwa ada negara secantik Ceko, se-epic di dalam film film bohemia, dengan arsitektur gotik lengkap dengan Cathedral dan Kastil.
Tidak ambil pusing saya langsung memesan tiket kereta dari Jerman menuju Ceko, dan merencanakan perjalanan ke negara tersebut di dalam Itenary aplikasi Visa yang bernama “Schengen”. Visa paling terkenal seantero negara berkembang yang dapat mengizinkan rakyat jelata seperti saya bisa memasuki 27 negara di eropa. Proses yang panjang serta paperwork yang menghabiskan waktu 3 minggu tidak menjadi masalah. Walaupun bagi penduduk negara seperti Singapura ataupun Malaysia, they dont even need this ! Begitulah, mudah mudahan Indonesia bisa menjadi negara maju di masa depan, jadi kita tidak perlu dipersulit sedemikian rupa hanya untuk berkunjung saja.
Ting ……tong…., waktu telah menunjukkan pukul 12.00 — akhirnya turun juga di Berlin Hauptbahnhof — Stasiun kereta sentral termuktahir di Jerman. Desain futuristik serta banyaknya jadwal kereta membuat pemula dalam hal solo travelling like me menjadi semakin tertantang. Jadwal kereta ke kota Praha dijadwalkan sekitar pukul 13.00 artinya masih ada satu jam untuk mengisi perut dan mencari inspirasi dimana letak keretanya !
Di Berlin sangat mudah untuk mencari makanan Asia — karena negara ini tipikal Expat Center — ya sebelas dua belas sama kota New York atau Amsterdam. Semua orang dari segala penjuru dunia tumplek blek jadi satu.
Lalu pasti ada yang bertanya apakah saya sempat mencoba makanan Jerman/Ceko? Ya saya tentunya sempat coba, cuman anda tahu sendiri Eropa punya makanan ga jauh jauh dari Snitzel, Pan Bread Pork, Sausage, Potato, Salad, Roti,Burger, Fish and Chip sehingga bagi saya tidak terlalu khas. I love towards asia food karena rempah-rempah dan variasi menu tingkat dewa. Nanti saya akan buat satu artikel khusus soal gourmet dan food yang pernah saya cicipi selama di Eropa. Like what we have when staying in Denmark. We have Smørrebrød which kind a unique tapi ya roti lagi (lol).
Stasiun raksasa yang terkoneksi ke hampir semua kota besar di dataran Eropa tentunya tidak mudah untuk dijelajahi. Ok,setelah mengitari stasiun dan membaca papan pengumuman, ternyata jadwal keretanya baru muncul sekitar 12.15 CET (huft saking banyaknya).
Berlin Hauptbahnhof — Praha H.Ln (Praha hlavní nádraží) Platform 1- Di era technology tiket pun berbentuk QR code yang bisa dibaca melalui aplikasi di smartphone. Bahkan terdapat reminder yang mengingatkan silahkan ke platform 1dan perhatikan wagon/gerbongnya! Platform 1 ini terbagi atas beberapa section, A-F . A First Class , B-D — Second class, E-F = Bicycle and Second class.
Ok jam tepat menunjukkan 12.55 — kereta unik berwarna biru dongker dan ditambah balutan warna putih bernama Ceske Drahy telah tiba. Ratusan manusia keluar dari gerbong tanpa mengindahkan barisan antrian yang telah lama menunggu di platform.
Tidak berapa lama semua orang berebutan untuk masuk ke dalam, saya yang dengan percaya dirinya ikut masuk dan mulai merasakan ada yang aneh. Kenapa ada tulisan “Reserved” di beberapa bagian kereta, padahal seingat saya kita tidak harus memesan nomor tempat duduk dan diaminkan oleh seorang gadis belia asal Inggris yang pada saat bersamaan tidak memiliki tempat duduk. Dia bahkan menawarkan, “Ya gimana lagi, mungkin kita harus duduk di lantai”. “Waduh, ga lucu 4 jam duduk di lantai, kita udah pesan jauh jauh hari second class, ok coba sayabuka aplikasi”, ujar saya dibarengi dengan membuka aplikasi dan double check detail ticket. Hingga satu orang dari hungaria dari belakang ikut menyapa dan bertanya “what happened”. “Sorry, seems i blocking your way, give me few moments to check whether my ticket has seat reservation”, ujar saya.
Dia melihat dari belakang sekilas dan berkata, “Hey man, u have a seat, but seems u are in wrong wagon. Lucky you haha, normally this kind of train allow us to book without seat or with seat, it might have different price if you book it with reservation”. Ah, akhirnya saya baru sadar last time saya sempat book seat namun tidak memperhatikan nomor wagon/gerbong, dan informasi tersebut tertulis sangat kecil di aplikasi ini akibatnya tidak terlihat, hedeh solo traveler resikonya adalah tidak ada yang mengingatkan. (Ok next year with someone ok :P)
Di kereta yang memiliki banyak gerbong seperti ini jika salah masuk tentunya terasa sekali epicnya bagaimana. Bayangkan,saya masuk di gerbong 257, setelah saya melihat aplikasi lebih detail kursi saya di gerbong 251! — ok harus menelusuri 6 gerbong ke belakang di atas kereta yang telah bergerak lebih dari 100 km/jam dengan tas laptop di punggung dan suitcase 24 inch. Kesalahan kecil yang cukup menguras 20 menit untuk sekadar bergerak dari gerbong 257 ke 251 dikarenakan banyaknya penumpang yang tidak membooking kursi. Hampir semua orang duduk atau berdiri di lorong kereta tersebut. Jangan bayangkan ini kereta seperti di asia tenggara, kereta ini bahkan memiliki small couch seperti bilik,kamar kecil berisikan 6 orang seperti di film harry potter.
Ok akhirnya sampai di gerbong 251 — dan lucunya kursi saya ditempati seorang mister bule yang sedang asik menonton youtube. “Excuse me, sorry to interrupt you sir, seems Ihave this seat, here is my ticket”, dia melihat saya sekilas dan langsung berdiri, mempersilahkan saya duduk. Dia pergi entah kemana setelahnya. OK, finally dapat tempat duduk, huft. Apakah drama berhenti disini, tidak ! Baru sadar ternyata tempat duduk saya ternyata tidak searah dengan arah pergerakan kereta, haha jadinya kerasa ditarik mundur kebelakang selama 4 jam menuju praha. Alamak, ok this is lesson learn — harus liat bener layout kereta-nya seperti apa sebelum decide untuk booking, karena pada saat booking, saya langsung menggunakan website resmi DB (Deutsche Bahn) (Cheap Train Tickets | Timetables for Germany & Europe — Deutsche Bahn) tidak ada layout spesifik. Dan teman saya lebih menyarankan next time bisa booking lewat website České dráhy (Úvodní stránka | České dráhy (cd.cz)) dimana layoutnya bisa dilihat lebih mendetail.
4 jam duduk melihat pemandangan sebelah kiri dengan ditemani handphone dan headshet. Perjalanan kereta ini tentunya tidak langsung tiba di stasiun utama Kota Praha,Ceko. Namun melalui beberapa outskirt atau bagian luar berlin, kota-kota kecil, desa atau state seperti Dresden. Sim card saya untugnya memberikan keleluasaan dengan kuota 40GB untuk hampir sebagian negara Eropa, I used Telenor dari negara Denmark, Best dah! Open roaming then everything work as expected, dan ya ternyata keretanya juga menyediakan wifi super kencang jadinya absolutely wonderful, tidak perlu habis kuota. Ok pake WiFi lebih afdol jadi saya ganti ke mode WiFisupaya hemat battery. Ingat perjalanan jauh battery sangat penting dan powerbank astaga, hampir semua maskapai sekarang sangat sensitif jika membawa powerbank jadi hidupkan Ultra Battery Saver di Android atau Low Energy Mode di Iphone. Owh ya, selain itu kereta ini juga dilengkapi charger dan electric socket, recommend pokoknya jika mau ke ceko, Euro City Rail never be wrong.
Pemandangan desa di eropa memang beda apalagi summer, cerah, awan tipis, rumah di lereng bukit dan danau, satu kata, fantastis ! Jam telah menunjukkan pukul 16.00 CET (GMT+2) yang artinya 1 jam 10 menit lagi kita akan tiba di Praha. Kota impian, dan yang paling menarik saya memutuskan untuk menjelajahi negara ini setelah berdiskusi dengan teman baik saya yang telah lama menetap di Ceko, sehingga tidak menjadi keraguan lagi untuk mengunjungi negara super cantik nan historical ini.
Disaat bersamaan datang seorang petugas membawa alat untuk validasi tiket, karena saya bukan penumpang gelap saya tunjukkan tiket saya berbahasa Jerman dan dia pun berkata terima kasih dalam bahasa Ceko
Tadi sebelum berangkat saya sempat membeli roti cinammon roll di Sentral Station Berlin,rasa kayu manis, seharga 2,5 euro (ini kalau di kota saya bisa beli nasi ayam 2 bungkus !), dan saatnya untuk dimasukkan ke dalam perut, untuk dicerna menjadi energi dan H20 (ok bangun nando, its not biological class, haha). Sorry sorry terlalu mengkhayal hingga lupa bahwa sebentar lagi kita akan tiba di praha sambil ditemani roti cinnamon.
Untungnya air di dalam botol masih penuh, sekadar info perjalanan di eropa kita wajib membawa botol kosong, karena hampir sebagian besar kota di eropa kita bisa mengisi air dari keran dan mineral water, astaga harganya kok gak kira kira ya 4 Euro untuk satu botol merupakan pajak yang tidak berperikehausan. (tapi perhatikan regulasi negara tersebut adaklanya beberapa negara masih seperti di asia tenggara yang kalau kita minum langsung dari kerantidak berapa lama kita perlu diapet atau ujungnya ke toilet terus terusan, (u know what i mean), jadi cek dulu apakah air bisa diminum langsung).
Ok akhirnya sampai di Praha h.ln — stasiun utama di Ceko, disini saya bertemu dengan teman baik saya, dan saya langsung bergegas menuju hotel. Untuk transportasi terdapat dua jenis moda utama yaitu Metro line dan satu lagi yang khas yaitu Trem. Hotel tempat saya tinggal dekat dengan stasiun Lipanská hanya dua stasiun dari Hlavní nádraží
Disini kita dapat menggunakan aplikasi mobile mereka purchase the ticket and done , tidak ada yang validasi !. Negara yang mengandalkan trust, tidak ada gate untuk scan whatsoever, astaga ini culture shock. Jadi orang sudah aware bahwa untuk menaikki kereta,bus ya bayar aja online, naik, nanti jika ada random check tinggal tunjukin, Simple, tidak perlu dikontrol berlebihan, memang negara develop itu human resourcenya beda. Aplikasi bisa didownload disini untuk Android PID Litacka — Apps on Google Play atau Apple PID Lítačka on the App Store (apple.com)
Karena kemudahannya dan easy to use — teman saya bahkan bisa share ticket yang dia purchase sebelumnya untuk periode 72 jam di Ceko.
Long story short check in hotel, bayar pajak kota, menggunakan kartu Wise — sangat recommend untuk traveller bolang karena kartu dengan mode prepaid debit card sangat diandalkan, selain kita bisa atur pengeluaran + kita tidak perlu menggunakan credit card, power of fintech. Anggap saja flash bca yang kalau kita butuh kita topup tapi bisa dipakai di semua mesin EDC.
Akhirnya kita mencari makan malam karena waktu menunjukkan pukul 18.20 CET — Central European Time — Summer dimana matahari terbenam jam 10malam dan terbit jam 4 pagi, situasi yang sangat aneh bagi orang tropical seperti saya lol.
As usual ke Eropa untuk makan jika anda dari asia pasti rindu nasi, dan strategi yang paling wise jika anda ingin simple, cari saja restoran Asia (Thailand,Vietnam, China) pasti ada nasi. Kalau mau cari restoran Indonesia lumayan challenging dikarenakan restoran Indonesia paling banyak di Amsterdam, nanti saya akan buat satu series lagi untuk membahas negara yang menjajah kita ini.
Ok akhirnya kita memutuskan makan di kedai Vietnam dan teman saya yang telah lama di Ceko sangat fasih dalam memesan menu yang disajikan dengan bahasa Czech, bahasa unik Slovakia mirip Rusia tapi dengan tulisan latin dan orang Vietnam ini ternyata bisa bahasa ini juga — waduh ! — English is not for everyone here — teman saya berujar English mostly di pakai orang muda, orang separuh baya ya Bahasa Ceko, mantab jiwa, celakanya kedai ini tidak memiliki mesin edc, manual cash ! Di dompet saya hanya ada Euro dimana Euro rata rata dipakai di tempat turis.
Ok no choice akhirnya hari pertama kita berebutan bayar dan karena saya tidak bisa bayar, teman saya bayar lol , esoknya saya gantian dengan beliau plus menukar beberapa lembar ceko koruna.
Long story short saya mengelilingi Kota Praha esok harinya. Mulai dari Charles Bridge, sampai Old Town Square, damn it , saya tidak akan pernah menyesal dengan keputusan saya untuk mengunjungi ceko, the most beautiful country for Bohemian Architecture. 20000 langkah perhari menunjukkan betapa kaki harus kuat untuk berjalan menelusuri peradaban bohemian. Hal yang sangat saya syukuri karena saya bisa lakukan ketika masih di usia yang muda dan tidak terlalu muda (haha , ketawa sendiri sambil berfikir what did i say !)
Karena besoknya saya makan di kedai ini lagi ada kejadian unik, dimana saya berusaha berinteraksi dengan Bahasa Inggris namun penjual yang orang Vietnam ini ternyata tidak bisa Bahasa Inggris, dan dengan percaya diri saya mengeluarkan handphone. Buka google translate dan saya mencoba mentranslate dari Bahasa Inggris ke Vietnam, dia ternyata tidak paham, entah apakah google ngebug atau dia orang Vietnam pedalaman, Inggris ke Czech sama juga dia tidak paham,sepertinya something wrong with this man. Ok,fix kita pakai bahasa terakhir yaitu bahasa tarzan atau kata kasino warkop DKI “kode kode”.
Kebetulan di meja ada kertas,kalkulator dan pena, saya langsung pinjam dan gambar satu buah box, tunjuk satu menu, dan menggunakan bahasa isyarat versi saya dia cuman mengangguk-angguk.
Kode 1a,2b total 220 Czech koruna, dia tekan kalkulator dan ok saya bayar cash lunas,(setelah tukar uang tentunya). Dan kebetulan disana ada box untuk bungkus saya tunjuk, “:masukin sini om, pakai bahasa tangan, dan jari”. “dia hanya memalingkan wajah”.
“waduh , salah tempat nih,tapi coba kita tunggu”. Eh akhirnya ternyata bisa juga, makanan saya dibungkus dengan rapi, dan jadi. Yes ! Dia pun tersenyum bahagia dengan raut muka tidak paham apa yang saya expresikan lol
Bahasa adalah pemersatu, tapi tanpa bahasa sekalipun saya percaya manusia dimuka bumi ini (kita semua) dapat menggunakan anggota tubuh untuk menandakan suatu isyarat, menekan kalkulator, atau menggambar karena itu adalah universal ! Lintas agama,suku,bahasa . Disini saya bersyukur travelling mengajarkan banyak hal dan pengalaman ini sangat menarik !
Fun fact, secara historis Czech Republic merupakan negara komunis dan sangat bersahabat erat dengan Vietnam, jadi jangan heran kedai Vietnam muncul dimana mana. Dan jangan salah Czech Republic a.k.a Ceko masuk kategori negara developed/maju baik dari prasarana, regulasi dan infrastruktur. Mungkin beberapa tempat masih memiliki kearifan lokal. Namun untuk tourist spot sarana dan prasarananya sangat memadai.
Suatu saat anda ke Ceko , silahkan tanya saya atau lewat kolom komentar, saya akan infokan yang saya pernah alami, karena bagi saya sharing is caring, berbagi itu indah.
Mungkinkah kau masih mengharapkanku, kini tubuhku penuh dengan luka….gagal dan gagal lagi apa yang aku cari, tangis pedih tersimpan dalam hati…
Lagu ini terngiang lagi , mungkin akan saya simpan dihati kenangan dulu bersama…
See you on next chapter of this journey #part2
See you on top, and dont forget to clap if you found this journey inspiring you !
Schengen Visa — Comprehensive information about EU Visa (schengenvisainfo.com)
Berlin Hauptbahnhof — Wikipedia
Country Insights | Human Development Reports (undp.org)
Tram 26 from Lipanská to Nádraží Hostivař • Mapy.cz — in English language