Jika Kita Tidak Menyerah # Part 6 — Land of Dutch

Nando Teddy
Nando Keliling Dunia
12 min readJan 8, 2024

Pernah kau bayangkan tak takut melihat berita
Tak takut jadi dirimu yang seada-adanya
Tak takut punya mimpi yang lumayan agak gila
Berat tapi besok ada di tangan kita

Bayangkan jika kita tidak menyerah
Tantangan apa pun dari Ayah atau dunia
Kita hadapi kita lewati kita ikuti kita nikmati
Pemanasan global dan perbedaan agama
Kita hadapi kita lewati
Bayangkan jika kita tidak menyerah
Bayangkan jika kita tidak menyerah

Aku tahu kuhabiskan rekaman ini banyak mengeluh
Di penghujung album ini satu kesempatan kupakai untuk
Tersenyum tertawa berkhayal maka

Mononim dan Komposer Pilihan saya 2023 !

Malam malam sembari hujan mendengar lagu epic ala Baskara Putra yang mengutak ngatik diksi hingga sedalam palung mariana. Penyanyi yang ngetren dengan gaya nyentrik dan melodi eksentrik serta pengolahan lirik dan tangga nada yang eksotis, salute and deep respect to you sir !

Yup, artikel ini dibuat untuk dijadikan rekam jejak sebuah perjalanan dari seorang anak manusia petualang, yang mempunyai cita cita keliling dunia. Satu per satu, lambat laun, sedikit demi sedikit apa yang dicita-citakan mulai terwujud. Terbagi atas beberapa bagian cerita berseri ini semoga dapat menjadi inspirasi, memoir yang akan menjadi kenangan anak dan cucu saya kelak. Dan mudah mudahan bisa dinikmati.

26 Jul 2023 itu tanggal terakhir saya membuat artikel petualangan yang bertemakan mengelilingi beberapa negara di beberapa benua, tidak banyak tapi akan terus saya coba lakukan selama kaki dan gigi masih kuat karena travelling adalah kegiatan terfavorit yang mengasah logika dan harapan.

Kalau belum baca artikel sebelumnya silahkan dikunjungi kalau sudah selamat, lets continue our adventure, sebelumnya saya mohon maaf dikarenakan kesibukan setengah tahun terakhir untuk melanjutkan cerita sampai sampai lupa masih banyak petualangan yang belum diulas.

Ok this Time, lets visit our conqueror negara yang pernah menjadi bangsa yang menguasai seantero kepulauan di nusantara, terkenal dengan VOC hingga bisa dibilang banyak sekali impact yang dirasakan hingga saat ini without further a do lets go to Netherland

12 November 2022 pagi itu saya masih sempat sarapan sebentar di bawah sebelum bergegas ke Airport dari Copenhagen Island Hotel — Denmark. Ya seperti biasa makanan Eropa tidak ada yang spesial atau memorable selain English breakfast yang isinya tidak lain tidak bukan croissant, ham, or boiled egg. Again kalau soal makanan saya masih prefer negara Asia karena kita banyak sekali yang bisa kita try,rempah rempah eksotis serta kulminasi dari banyaknya budaya dan bioavailability.

Lagi pula jika kalian membaca sejarah bangsa bangsa eropa sampai harus belayar mencari rempah rempah ke Asia Tenggara.Di Eropa setiap negara yang mungkin di masa depan akan kalian datangi terasa tidak beda jauh. Antara satu negara dan negara lainnya. Kecuali hotel tertentu yang menyediakan breakfast ala Intercontinental atau di Prancis yang terkenal dengan fine dining and gastronomi. Selebihnya as usual, you know what i mean.

Jadi kalau ada yang tanya ada makanan khas apa di negara Eropa, yang paling common kalian tidak akan pernah kehabisan ide akan variasinya adalah soal Bakery atau dunia Roti Rotian. Nah itu unik !

Penampakan dua koper 20 Inch — tulisan memang fragile tapi tetap retak juga efek dibanting
Classic — itu kayaknya cung (tomat kecil) or biasa orang londo bilang “baby tomato” + some hard dough (gg keras!)

Ok tidak perlu lama lama kita langsung ke airport dengan Taxa (taxi favourite orang Denmark), disini tidak ada grab atau gojek jadi jangan berfikir tinggal sat set klak klik, karena banyaknya orang yang protes dulu tipikal Taxi online hanya survive di beberapa negara di Eropa sisanya just a normal Taxi yang harus di order atau dipesan dulu (semacam set back) ,oklah 25 min berikutnya kita telah sampai di Airport kesayangan Kastrup.

Kastrup Airport
Antre KLM

Disini kita antri seperti biasa , petugas menyapa dengan ramah, penerbangan kali ini kita akan menggunakan KLM, kebetulan saya dapat mode Sky Priority jadi antrian bisa dibilang cukup smooth.Jadi sangat disarankan untuk datang ke Airport 3 Jam sebelum keberangkatan untuk mengantisipasi hal hal tidak terduga, seperti Taxi mogok, ketinggalan paspor, atau sebagainya.

Lalu disaat berikutnya saya lanjut berjalan ke area security disini hal unik terjadi

tak..tak…tak (bunyi roda koper di dorong oleh banyak orang) lalu seorang petugas mengayunkan bendera, saya coba dekatin

Me : “Excuse me sir, where is the gate to security or custom area”? (sambil bertanya dengan innocent face)

Petugas: “You go up, turn left go straight and turn left one more time, there you can scan your ticket and enter security area” (sambil menunjukkan arah dengan logat Danish yang kental)

Me : “Ok sir let me try”

Sesampainya di area check bagasi hand carry — saya sempat coba mengeluarkan camera untuk menangkap moment dan salah satu petugas dari jauh memberikan aba aba

Kira kira seperti ini

Hey, you cant use camera here ! Prohibited

Ok ternyata di Kastrup security tidak mengizinkan sama sekali jika anda ingin mengambil foto di area antrian menuju scan, ok saya langsung hide. Maafkan rakyat jelata ini haha.

Queueing system yang lumayan ok, sehingga antrian yang tadinya panjang perlahan namun pasti mulai bergerak.

Karena saya juga ke negara yang masih di bagian Schengen Area masuk keluar negara eropa telah menggunakan Abolish system- sesama schengen area satu visa cukup. Jadi tidak ribet sama sekali, yang ribet adalah apply visa yang butuh hitungan minggu ke bulan.

OK time to boarding- ga terasa setelah perjalanan masuk airport masih sempat menikmati segelas Matcha sambil mengetik artikel di medium.

Matcha — lekker !

Dari kejauhan telah tampak gate untuk berangkat menggunakan KLM ke negara impian kedua Belanda, kita akan menuju Schipol airport di musim Autumn atau gugur, sebenarnya kalau kita datang di musim Summer kita pasti bisa melihat tulip namun karena musim gugur kita akan disuguhi pohon dan tanaman yang meranggas lihat aja entar.

Antrian di counter tampak lenggang mungkin tidak banyak orang — pesawat sekitar jam 11.30 sampai di Belanda estimasi jam 1.00 PM CET (GMT +2), cuaca yang gloomy mendung, nanti coba kita lihat apakah memang bawaan denmark punya cuaca selalu mendung.

Ok tidak butuh waktu lama saya tiba tiba sudah di dalam pesawat (wth tiba tiba, teleport ya !)

Kita take off — 3..2..1 — — meluncurlah pesawat airbus A320 dengan gagahnya menuju Amsterdam, lah kok aneh- cuaca di atas langit sepertinya cerah, ah ternyata benar menurut beberapa berita Denmark terkenal dengan cuaca gloomy karena sangat dekat dengan laut — musim gugur disana terkenal jam matahari pendek. Belanda sebenernya juga tidak terlalu beda jauh namun karena agak ke selatan jadi lumayan “agak terang” on quote.

OK kita mendarat sebentar lagi ! Pastikan tali keledar dipasangkan

Ok penerbangan singkat hanya 55 menit, tidak jauh sebenarnya kemaren saya sempat menimbang nimbang untuk menggunakan kereta namun harga naik pesawat dan kereta beda tipis ternyata. Plus naik kereta bisa bisa 13 jam dari Copenhagen, sedangkan ini ga sampe sejam. Notabene hemat waktu.

Ok akhirnya pesawat landing — smooth and creammy, nothing fancy. Dapat roti keju untuk dimakan — ya keju adalah favorit warga sini, nanti kita coba cari Gouda cheese titipan rekan kerja.

Welcome to Schipol Airport — Damn keren juga!
Supermarket Favorit
What the heck makanan Indonesia semua !

Namanya juga negara yang hakikatnya 350 tahun di bumi pertiwi, pengaruh ke masyarakat kita sangat luas hingga banyak sekali orang Indonesia yang pergi ke Belanda mengadu nasib. Dan jangan heran makanan makanan khas Indonesia bertebaran dimana mana, sangat mudah untuk mencari bumbu,makanan bahkan orang orang Indonesia di Amsterdam.

Di airport saya berjumpa dan dijemput oleh salah satu keluarga saya yang sudah lumayan lama menetap di negeri ini, dari sana kita bergerak meluncur ke kawasan Volendam kampung nelayan. Mereka sangat welcome dan sepanjang perjalanan kami bercerita sekian banyak dikarenakan sangat jarang bertemu dan ya kebetulan saya ada kesempatan ke benua biru, kapan lagi bisa bertemu dengan mereka.

“Families are like branches on a tree. We grow in different directions yet our roots remain as one.” — Anonymous.

U see the sky the lighting — ini jam 3 siang loh

Perjalanan dari Schipol ke Volendam itu sekitaran 1jam setengah ke 2 Jam — kita bilangnya ini Desa Nelayan, lalu ada hal unik di Belanda sebagian besar kotanya yang diakhiri dengan “Dam” seperti Volendam, Amsterdam,Rotterdam. Kenapa?

Many Dutch cities were founded at the place where a river flows in the sea (or lake, or bigger river). The large Dutch cities that have ‘-dam’ in their name are about 700 years old. Waterways used to be the main infrastructure for trade back then.

In a flat low country, places where sea and rivers meet are very vulnerable for flooding. A construction is needed to prevent high tide flowing into the river and to lead flooding rivers as fast as possible into the sea.

(3) What is the origin of the word ‘dam’ in the names of Amsterdam and Rotterdam? — Quora

Itu jawaban di Quora tapi seperti definisi kamus Dam sebenarnya itu Blockade air untuk mencegah banjir , jadi istilahnya tanggul kalo di negara kita. Jangan heran sistem air di Indonesia itu Belanda yang nyiptain mereka soal air jangan ditanya di level Expert karena kota mereka ketinggiannya dibawah air jadi untuk mencegah banjir dibuatlah banyak tanggul pemecah ombak dan pembatas antara daratan dan lautan.

Volendam

Khasnya benua biru ketika autumn adalah cahaya- perhatikan cahaya matahari, pada umumnya di negara khatulistiwa sudut matahari terhadap bumi membentuk cahaya hampir tegak lurus jadi jam 10 sampai jam 3 siang itu beda tipis

Di eropa lain cerita- mereka dari sananya di posisi yang sangat miring terhadap Matahari, akibatnya matahari cenderung dilintasan hiperbolic tidak akan pernah tegak lurus- cahaya yang dihasilkan soft dan spreading dengan cantik. Makanya pemandangan disini estetik menurut saya faktor cahaya bukan cuman warna bangunan yang unik namun didukung dengan sudut pencahayaan.

Sudut kemiringan bumi tuh

Ok di volendam sangat menarik , terdapat beberapa tempat yang wajib dikunjungi,

  1. Foto dengan menggunakan pakaian Traditional Belanda

Di sini studio photo yang menawarkan jasa photo dengan menggunakan pakaian traditional ala Dutch culture dimana mana, bahkan tempat tertentu menunjukkan Artis Indonesia yang datang dan berfoto disini, banyak sekali !

Harga kisaran 5–50 euro tergantung package dan total orang.

Dutch culture Family and friends in Volendam costume | photo — Fotograaf Zwarthoed (fotozwarthoed.com)

2. Mengunjungi Pembuatan Keju — Gouda Cheese

Credit : Cheese Factory Volendam
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Ftranquilo.nl%2Fportfolio-items%2Fcheese-factory-volendam%2F&psig=AOvVaw3OOMkEDXw2lz03CK58GdlM&ust=1704806125307000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBQQjhxqFwoTCKD80_DvzYMDFQAAAAAdAAAAABBO

Ini satu tempat isinya keju semua , pecinta keju wajib mampir dikarenakan disini sangat sangat lengkap ! Sorry saya tidak sempat mengambil foto karena terlalu menikmati keju lol — dan terdapat warga negara Belanda yang menunjukkan cara pembuatan keju traditional, menggunakan susu kambing sapi dsb, Bahkan mereka kasih sample untuk dicicip !- Kejunya tidak murah karena ini tempat turis ujar keluarga saya. Namun jika suka keju — wajib ke mari !

3) Makan herring ato kentang goreng ala belgia

Hering — makan tuna mentah

Di sini terkenal sekali dengan ikan tuna mentah, atau sardine, kalian bisa langsung makan mentah mentah kalau berani hahah pengalaman epic !

Beli sekitar 4euro- lalu makan langsung telan — buset dah ! Selain herring terkenal juga Eel ato belut ya namanya kampung nelayan banyak barang barang related dengan maritim but its memorable !

Samplenya model seperti itu volendam-netherlands-a-dutch-herring-ready-to-eat-2RX1ACM.jpg (1300×956) (alamy.com)

Atau kentang french fries ala belgium nanti kita bahas di artikel lain soal belgium dont worry karena setelah Belanda saya juga mampir ke negara tetangga favorit.

Holland — artinya Belanda jadi jangan heran dulunya sih nama provisinsi lama lama jadi alias name, karena dulu kan negara bentuknya Kingdom dan Dinasti- jaman sekarang udah jadi Country walaupun bentuknya juga Kerajaan.

Oklah tidak terasa sudah cukup sore kita start pulang sebenernya tidak sore itu jam 4 atau 4.30 karena Eropa di musim autumn sangat bersahabat dengan malam sehingga hari terasa sangat pendek. Kita menuju area Breda mungkin sekitar 2 jam setengah.

Sepanjang perjalanan kita bisa melihat kincir angin dimana mana, namanya juga negara kincir angin. Angin bertiup sangat kencang di negara ini, bahkan bisa dijadikan pembangki listrik dengan menggunakan turbin turbin baik dari Jerman maupun Denmark.

Kincir !

Ok hari pertama usai lanjut hari kedua, bentar saya ambil minum dulu kalau kalian haus silahkan minum dulu artikel sekali ini sengaja saya agak panjangin haha.

Hari kedua kita menaiki kereta dari Breda menuju Amsterdam. Bro gimana tidur nyenyak ga ujar kalian yang bingung kenapa saya tidak jelasin haha. Ya lumayan karena rasa capek berangkat, tidur is inevitable, setelah sarapan tidak membuang waktu kita langsung berangkat menuju Amsterdam.

Breda to Amsterdam
Etten-Leur Geldig Op
Amsterdam Central Station !

Damn its so beautiful ! Cuaca yang dingin mengharuskan kita menggunakan baju 3 layer- kalau tidak dua layer juga bisa namun tidak disarankan. Saya sangat menyarankan untuk menggunakan Thermal or Heatech ala Uniqlo- Dingin sudah lumrah bagi orang sini di musim gugur suhu di sekitaran 6–10 derajat jadi jangan heran.

Pemandangan kanal di Belanda, karena area dekat Amsterdam Central Station tempat tipikal pusat kota, titik 0. sudah sangat mencakup hampir semua turis spot yang ada disana dalam satu dua hari sudah sangat cukup untuk mengelilingi Amsterdam. Disana kita bisa menemukan gereja gereja anglo saxon atau level gotik yang sangat epic, mau menelusuri kanal dengan kapal, bermain sepeda, museum lilin atau yang sifatnya turis seperti restoran dan kedai oleh oleh, hingga di daerah RLD (Red Light District) yang tersohor . Semua tumpek blek seperti kita mau merebus sup- semua bahan jadi satu entah bagaimana ceritanya.

RLD — Sangat dekat dengan Amsterdam Central

Cuman memang selama anda berjalan ke Eropa dan mengunjungi negara negara benua biru. Berusahalah bersikap netral dan jangan aneh aneh atau terkesan judgemental ketika melihat hal yang mungkin di Negara sendiri yang mungkin kurang pantas namun di negara orang sudah terlanjut biasa di level ratusan tahun.

Ingat dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, jadi kurangi judgement.

Dimanapun anda travelling itu membuka sikap dan kedewasaan anda dengan apapun yang ada disana. Cukup tahu,netral dan tidak harus meneliti lebih lanjut jika anda sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang rada-rada.

Mungkin awalnya anda akan kaget seperti
“what de hell I just saw, is it real?” ya tapi begitulah — in the end itulah tujuan Travelling, membuat otak anda belajar menghargai kehidupan setempat tanpa judgement.

Lanjut di daerah sini makanan bertebaran cuman memang harganya rada epic dimsum itu € 7.5 a.k.a 38RM atau Rp.127ribu satu blek.

Di Malaysia kita bisa dapat arround 5–6RM di Indonesia mungkin 25–30ribu. Dah jangan dicompare tar nyesek, ini harga normal buat orang yang nyari Income disana cuman karena negara kita saja masih jauh dibawah mereka hence wajar jika mereka punya currency sudah to the moon.

Standard restoran di eropa
Eh ada restoran Indonesia ! Tapi ya gitu rada busetayam panggang 170 ribu satu kwkw

Ok jadi kalau anda ke Eropa ini menurut pendapat saya, buat anggaran dan planning yang terukur. Anda harus sadar bahwa anda tidak dapat menggunakan konsep Euro ke Rupiah- nantinya anda tidak akan makan atau tahan hemat di negara orang karena merasa kelewat mahal . Dont do that, banyak alternative lain selain restoran seperti sandwich di convinient store etc. Namun jangan sampai perbedaan currency membuat kita tidak makan sama sekali paling balik rumah popmie atau mie instant.

Dont do that ! Itu malah membuat badan kita tidak di support nutrisi seimbang

Sebenarnya itu standard makanan sesuai dengan income mereka. Jadi biasa aja bagi orang sana.

Jadi anggarkan budget dan research dari awal sebelum memutuskan untuk makan di luar atau level Restoran- orang orang eropa makan di restoran kebanyakan juga kalau ada occasion, atau special event atau sekadar hangout bukan tiap hari. Karena kebanyakan dari mereka juga tidak seberuntung yang kamu pikirkan. Mostly mereka juga masak dan beli roti di grocery.

Alternative yang paling masuk akal adalah ke grocery atau supermarket disana jauh lebih humble, bihun goreng kwetiau goreng atau bistik itu cuman 4Euro masih masuk akal dibandingkan 20euro. Croissant juga masih 0.5 euro, technically make sense untuk turis backpacker.

Kalau makan direstoran itu pilihan, mereka juga tidak makan tiap hari apalagi berkeluarga.

Time to go back to Etten Leur

Ok time to goback ya begitulah perjalanan di Belanda setidaknya nanti kita akan mampir ke Masstrict kota lain yang cukup epic — dan Lanjut ke Belgia

Stay tune and see u in next Article — See you on top !

--

--