Dini Hari Beranjak

V. Wenno
Nawalaprana
Published in
1 min readMay 23, 2016

12.50 AM hati teraduk.

Entah kesal, lelah atau apapun itu, menguji banyak hal untuk normal. Beranjak dari tak ada janggalan, menjadi banyak batu perlahan. Lebih-lebih karena merasa ingin sendiri, bersama cermin diri.

Dari pagi, menjadi dingin. Merasa belum mumpun dengan pilihan, berpijak guna keadaan tidak bersalah. Berusaha mencari kesalahan, kepada siapa lagi selain diri pribadi?

Mencegah, dari kemarin mencoba tidak gegabah. Bersama potret di depan tulisan ini, ingin mengutarakan, namun ditiadakan.

(Bale Pare, 24 Mei 2016)

--

--

V. Wenno
Nawalaprana

Pikiranku menetapkan ilusi belaka. Aku suka Kamu, Sunyi.