Lena
Kepada yang memeka
Senyumnya merekah tiap detak
Ulungnya tercetak
Kepada gadis tambatannya
Kepada yang terindah
Merunut afeksi menuju segregasi
Berburu sayap elok telah terjamah
Berhasrat rasanya ditemui
Kepada yang terapik
Mendendangkan kasih nan berbunga
Bersemi,
Lalu layu seketika
Kepada yang teranestesi
Hibatnya meredup dengan frustasi
Tersayup menggugat presensi
Tatkala silih berganti
Sang Gadis tak menjumpa
Hatinya merengkuh kembali
Menerjal hari berganti warsa
Terlena Ia dihidangnya
Tersungkur Ia dipucuknya
Selama yang terlena karenanya (baca: tergigit ular sawah) :
Maaf tak cukup lalui kata, hanya untai karya tercipta.
(Kosan, 4 April 2016)