Berdialog pada Kota
Published in
1 min readMay 30, 2018
oleh: Syarif Nurullah
Kapan kau akan berhenti tumbuh?
Kutitipkan pesan, sebuah pertanyaan pada kota. Melalui bisik deru kendaraan pada aspal.
Senyap. Kota membalas dengan diam yang sebegitu malam.
malam yang dulu sekali.
Tanyaku tak terjawab.
Kota berkhianat.
Orang-orang mulai menanam besi dan beton. Bukannya padi.
Kabel-kabel telepon dan tiang listrik saling silang sengketa dengan daun-daun dan pepohonan.
Pengap. Taman kota tak lagi akrab.
Kota tak berniat berhenti.
Hingga setiap ruang jadi uang.
Hingga nanti pekarangan rumah dan hatimu tak ubahnya batu.
Kota sibuk membangun.
Sampai-sampai, orang-orang kehilangan tempat untuk tidur.
2018.