Bikin Gusar Sebelum Gusur

Liputan Diskusi Kolaborasi dengan Libera Coffee

Nekropolis
Nekropolis
2 min readMar 22, 2018

--

Oleh: Kiana Puti Aisha

Dokumentasi diskusi. Foto oleh: Rifqi Arrahmansyah

Februari lalu, sebuah Warung Kopi yang terletak di tengah-tengah Pogung Raya mengadakan sebuah diskusi intim akan sebuah isu yang tak kian mati: penggusuran. Bertajuk “Bikin Gusar Sebelum Gusur”, Nekropolis datang sebagai pemantik diskusi yang diadakan pada Sabtu (24/02/18). Kami berkolaborasi bersama Libera Coffee yang mampu menawarkan suasana hangat diskusi dalam tiap sudut ruangnya. Hari itu pun kami bertemu pula dengan Perpustakaan Jalanan DIY yang turut hadir sebagai rekan pemapar isu.

Diawali oleh pemaparan regulasi perkotaan dari Nekropolis, diskusi ini memang bertujuan untuk membuka mata masyarakat awam terkait hal-hal dibalik penggusuran. Konflik yang seringkali panas seusai eksekusi ini, memang membuat kita terlupa bahwa sebetulnya masih ada yang dapat kita perhatikan sebagai wujud tindakan preventif atas dilema penggusuran ini sendiri. Tak bisa hanya dengan kacamata kemanusiaan saja, namun juga harus merambah ke berbagai sektor seperti keruangan, lingkungan, stabilitas, dan perekonomian. Dinamika diskusi berlangsung naik, mulai dari penjabaran regulasi hingga lontaran argumen yang kian menambah perspektif peserta. Pasca diskusi pun peserta tetap tinggal di warung kopi ini seraya mengobrol dengan asyik. Tentu, masih membicarakan gusarnya penggusuran dan antek-anteknya.

Pada akhirnya, teriakan-teriakan pro dan kontra penggusuran memang perlu ditimbang dari berbagai sudut pandang. Pemilihan pandangan pun dapat dituang menurut preferensi masing-masing. Entah turun ke jalan, maupun menarikan jemari di depan layar. Namun satu hal yang pasti, membuka mata akan isu itu sendiri adalah pilihan yang paling pas sebelum bertindak. Bisa mulai dari buka-buka regulasi dan rencana kota, biar tidak apatis dan mawas diri. Mari bergusar ria, sebelum digusur!

Salam hangat,

Redaksi Nekropolis.

--

--