Open Source or Closed Source, Which One is Better??

netmonk_id
NetMonk Space
Published in
3 min readMar 1, 2020

Dalam dunia software development tidak terlepas dari yang namanya development stack, library, third party, dan lain sebagainya yang sebenarnya merujuk pada berbagai jenis software yang akan digunakan untuk membangun aplikasi kita nantinya. Seperti yang sudah dijelaskan pada artikel berikut, ada 2 jenis software yang ada dan disebarluaskan di dunia yaitu open source dan closed source. Perbedaan yang sangat mendasar pada 2 jenis software ini ada pada lisensi penyebaran serta penggunaan software tersebut di mana open source menggunakan lisensi yang bisa disebarluaskan secara gratis sedangkan closed source menggunakan lisensi berbayar.

Kedua jenis software tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri dalam hal kemudahan pengembangan, ketersediaan, keamanan, serta pelayanan dari para pengembang software tersebut. Namun, terlepas dari kelebihan dan kekurangan yang mendasar pada kedua jenis software ini, mana yang sebenarnya lebih baik? Open source atau closed source? Berikut saya berikan beberapa bentuk pertimbangan dalam pemilihan jenis software tersebut dalam pengembangan aplikasi sesuai pengalaman saya bekerja sebagai backend engineer.

1. Scale aplikasi yang akan dibuat

Salah satu pertimbangan yang harus dimasukkan adalah scale aplikasi yang akan dikembangkan. Kenapa? Untuk aplikasi yang scalenya hanya sebatas mid-level yang untuk request tidak terlalu besar lebih baik menggunakan open source dalam pengembangan aplikasi. Sebaliknya untuk aplikasi kelas enterprise lebih baik untuk menggunakan closed source dengan security yang relatif lebih aman dibanding open source dan juga kapasitas penanganan request dari sebuah stack/library/add-on closed source.

2. Kompleksitas aplikasi yang akan dibuat

Tips selanjutnya yang harus menjadi pertimbangan adalah kompleksitas aplikasi yang akan kita kembangakan. Hal ini karena untuk library open source biasanya hanya menyediakan fitur — fitur mendasar untuk pengembangan. Dikarenakan alasan tersebut, untuk pengembangan aplikasi yang menggunakan teknologi open source biasanya memerlukan effort lebih untuk pengembangan lebih lanjut. Sedangkan untuk closed source, mereka biasanya telah menyediakan fitur — fitur yang memudahkan dalam pengembangan aplikasi sehingga untuk aplikasi dengan kompleksitas lebih bisa kita develop dengan relatif lebih cepat.

3. Waktu pengerjaan

Last but not least yaitu selain kompleksitas dan scale aplikasi yang akan kita kembangkan, waktu pengerjeaan yang diperkirakan juga menjadi salah satu pertimbangan memilih menggunakan open source software atau closed source software. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, untuk open source software meskipun sudah dimudahkan dengan fungsi — fungsi yang sudah disediakan. Fungsi — fungsi tersebut relatif lebih generic dan membutuhkan waktu untuk pengembangan lebih lanjut. Sedangkan closed source software memiliki fungsi — fungsi advanced yang bisa menyingkat waktu pengerjaan lebih cepat dari sebelumnya.

Jadi kesimpulannya, antara open source maupun closed source tidak ada yang lebih baik. Semua kembali kepada apa yang Anda inginkan, harapkan serta apa yang telah diperhitungkan. Jika apa yang telah Anda inginkan dapat terwujud lebih cepat serta lebih lengkap dengan menggunakan closed source software, alangkah baiknya Anda menerapkan hal itu dan memilih menggunakan closed source. Namun harus dipertimbangkan juga untuk budgeting hal tersebut. Hal ini juga berlaku sebaliknya. Secara umum banyak proyek-proyek open source yang juga menyediakan fitur hampir sama seperti closed source namun jika memang terpaksa menggunakan closed source karena banyak pertimbangan, tidak ada ruginya juga kalau Anda menggunakan closed source software sebagai pilihan. Sekian yang dapat saya jelaskan tentang mana yang lebih baik antara open source dan closed source. Semoga artikel ini dapat membantu.

Artikel ditulis oleh Kevin M Sodikin, backend engineer.

--

--

netmonk_id
NetMonk Space

We are Indonesia network monitoring based in Jakarta, Indonesia. Here we share anything about technology, tips, and many more.