Tutorial Docker — #9 Docker Storage

Seri Belajar Docker dalam Bahasa Indonesia

Ghifari Nur
netSHOOT
2 min readFeb 25, 2021

--

Halo, bagi kalian yang belum paham mengenai Docker bisa membaca artikel sebelumnya:

Kapan Docker Storage digunakan?

Image (Permanent Data)

Mulai dari bawah, bootfs — CMD Layer hanya bisa “read-only” untuk privilege file. Read-only adalah akses ke data yang ngga bisa diubah

Read/Write (Volatile Data)

Container layer — Union Mount Point Layer bisa menggunakan “read-write” untuk mengubah data tetapi yang ngga bisa diubah adalah temporary file.

Jika container tersebut berhenti atau terhapus, maka volatile data akan lenyap.

Backup

Maka dari itu, supaya menghindari segala fault data read-write dibutuhkan teknik backup data. Yang jadi pertanyaan adalah

Dimana Docker menyimpan suatu data?

Kita sudah mencoba berbagai konfigurasi pada materi sebelumnya, setiap images dan containers yang kita konfigurasi akan tersimpan di Docker Host yaitu komputer yang kita gunakan saat ini.

Apa bisa menyimpan ditempat lain?

Kita bisa menyimpan images dan containers di standalone server atau yang sedang trend saat ini menyimpan file di cloud.

Cloud yang dimaksud adalah Docker Hub, AWS, GCP, Alibaba Cloud, Azure, dll (bukan awan beneran wkwk)

Apa ada tipe penyimpan lain, selain yang disebutkan diatas?

Ada, namanya Docker volume. Docker volume akan menyimpan containers yang terisolasi dari host system.

Docker volume bisa dikontrol menggunakan Docker command line. Sebenarnya, docker volume lebih aman untuk distribusi dan reliable untuk pengoperasiannya.

Docker Storage

Create

  • Membuat Docker Volume (image busybox)
  • Membuat Docker Volume (image ubuntu) sekaligus menjalankannya

List

  • Cek volume
  • Cek volume secara detail (JSON)

Remove

Jika menghapus volume, pastikan container dalam keadaan berhenti process

  • Hapus

Have a nice day!

Ghifari Nur Athoillah, Mahasiswa di Program Profesi CCIT-Fakultas Teknik Universitas Indonesia

--

--