Konfigurasi MikroTik Load Balance dengan metode NTH
kebutuhan layanan internet yang sangat besar pada saat ini memungkinkan kita untuk dapat berlangganan lebih dari 1 ISP, sebagai administrator jaringan kita harus memastikan bahwa koneksi internet yang dimiliki dapat digunakan secara optimal, dengan membagi beban dan koneksi ke beberapa jalur yang dimiliki menggunakan Load Balance.
Load Balance digunakan untuk mendistribusikan beban/traffic koneksi pada 2 atau lebih koneksi secara seimbang agar traffic berjalan normal sehingga dapat memaksimalkan troughput, memperkecil waktu tanggap (latency) dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi aterdapat beberapa metode Load Balance yang bisa kita gunakan, diantaranya ECMP, PCC dan NTH.
Selama ini banyak yang beranggapan salah, bahwa dengan menggunakan load balancing dua jalur koneksi, maka besar bandwidth yang akan didapatkan menjadi dua kali lipat dari bandwidth sebelum menggunakan loadbalance (akumulasi dari kedua bandwidth tersebut). Hal ini perlu diperjelas dahulu, bahwa loadbalance tidak akan menambah besar bandwidth yang diperoleh, tetapi hanya bertugas untuk membagi trafik dari kedua bandwidth tersebut agar dapat terpakai secara seimbang. Bahwa dalam penggunaan load balancing tidaklah seperti rumus matematika 1+1=2 akan tetapi dalam load balancing menggunakan 1+1=1+1.
Dalam sistem load balancing, proses pembagian bebannya memiliki teknik dan algoritma tersendiri. Pada perangkat load balancing yang kompleks biasanya disediakan bermacam-macam algoritma pembagian beban ini. Tujuannya adalah untuk menyesuaikan pembagian beban dengan karakteristik dari server-server yang ada di belakangnya.
Kali ini kita akan melakukan konfigurasi Load Balance menggunakan metode NTH, Dalam load balance NTH bukan merupakan sebuah singkatan, namun sebuah integer yang bisa diartikan Bilangan ke-N. NTH merupakan sebuah metode Load Balance yang membentuk suatu deretan tertentu, kemudian digunakan sebagai sistem antrian dalam Rule Mangle yang dibentuk.
NTH menggunakan algoritma Round Robin terdapat 2 parameter utama untuk membuat NTH yaitu “Every” dan “Packet” parameter Every merupakan parameter Counter, sedangkan Packet adalah penunjuk paket dari NTH akan dijalankan dengan demikian, penggunaan NTH ini dilakukan dengan mengaktifkan Conter pada Mangle kemudian ditandai dengan Route Mark sehingga dengan Route Mark ini dapat kita gunakan untuk membuat Policy Route.
Konfigurasi Pada MikroTik
1. Konfigurasi IP Address Pada Setiap Interface
Pada kondisi kali ini Router memiliki dua antarmuka upstream (WAN) dengan alamat 192.168.3.2/24 pada Ether1 dan 10.3.1.2/24 pada Ether2. Dengan Antarmuka LAN memiliki nama “Ether5” dan alamat IP 192.168.60.1/24.
/ip address
add address=192.168.3.1/24 network=192.168.3.0 interface=Ether1add address=10.3.1.2/24 network=10.3.1.0 interface=Ether2add address=192.168.60.1/24 network=192.168.60.0 interface=Ether5
2. Konfigurasi Firewall
/ip firewall natadd chain=srcnat out-interface=Ether1 action=masqueradeadd chain=srcnat out-interface=Ether2 action=masquerade/ip firewall mangleadd action=mark-connection chain=prerouting in-interface=Ether5 new-connection-mark=conn-1 nth=2,1add action=mark-connection chain=prerouting in-interface=Ether5 new-connection-mark=conn-2 nth=2,2add action=mark-routing chain=prerouting connection-mark=conn-1 new-routing-mark=jalur-1 passthrough=noadd action=mark-routing chain=prerouting connection-mark=conn-2 new-routing-mark=jalur-2 passthrough=no
3. Konfigurasi Policy Route
Untuk memetakan jalur traffic ke masing masing gateway. Pada kali ini kita akan menggunakan Gateway Ether1 sebagai default route.
/ip routeadd dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.3.1 scope=255 target-scope=10 routing-mark=jalur-1add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.3.1.1 scope=255 target-scope=10 routing-mark=jalur-2add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.3.1 scope=255 target-scope=10
Referensi
#1 https://citraweb.com/artikel_lihat.php?id=195
#2 https://wiki.mikrotik.com/wiki/NTH_load_balancing_with_masquerade
#3 https://www.youtube.com/watch?v=FEnKBTDV9vY
#4 http://repository.unmuhjember.ac.id/7166/1/ARTIKEL.pdf