Mengenal Backbone (pada jaringan)

Putri Agustyaningsih
Network Evolution
Published in
4 min readJul 19, 2021

Backbone jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah tulang punggung. Dalam dunia jaringan, backbone ini merupakan tulang punggung suatu jaringan yang menjadi saluran pusat untuk melakukan transfer data dalam suatu jaringan. Backbone dalam jaringan biasanya dipakai untuk menghubungkan jaringan lokal seperti LAN agar dapat menjangkau wilayah yang lebih luas sehingga membentuk suatu WAN. Dengan kata lain backbone dalam jaringan merupakan alat yang bisa digunakan untuk mempercepat jaringan dan memudahkan Anda dalam melakukan transfer data.

Backbone dalam jaringan erat kaitannya dengan proses transfer data dalam suatu jaringan dan umumnya diaplikasikan pada jaringan dengan skala besar, misalnya pada gedung bertingkat atau perusahaan-perusahaan besar. Kenapa demikian/ karena backbone memiliki kecepatan transfer mencapai 10 Gbps. Selain itu backbone juga dipakai sebagai infrastruktur telekomunikasi baik yang sifatnya domestik maupun internasional. Backbone domestik akan menyambungkan wilayah Indonesia melalui kabel serat optik, sedangkan backbone internasional yang menghubungkan jaringan domestik ke jaringan internasional.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun jaringan backbone diantaranya adalah bandwidth, infrastruktur dan kecepatan transmisi. Jaringan yang akan dihubungkan dengan backbone harus memiliki ukuran bandwidth yang besar. Selain itu infrastruktur yang dibangun harus memiliki spesifikasi tinggi. Ditambah lagi, jaringan backbone dapat dibangun apabila memiliki kecepatan transmisi yang tinggi. Oleh karena itu fiber optic merupakan pilihan tepat dalam memenuhi jaringan backbone karena mampu memenuhi kebutuhan bandwidth yang besar. Backbone dalam jaringan juga membuat kinerja dalam jaringan bekerja dengan lebih optimal.

Backbone dalam jaringan terdiri dari dua komponen yaitu router jaringan dan switch yang terhubung dengan kabel serat optik. Perlu Anda ketahui, setiap link pada kabel serat optik memiliki kapasitas bandwidth sebesar 10 Gbps. Dalam hal ini, Internet Service Provider (ISP) atau penyedia layanan internet adalah pihak yang terhubung langsung dengan backbone jaringan. Sedangkan komputer yang Anda gunakan secara tidak langsung terhubung dengan backbone jaringan tadi melalui penyedia layanan internet.

Pentingnya pengimplementasian Jaringan Backbone:

  1. Kecenderungan peningkatan kebutuhan interkoneksi pada jaringan lokal.
  2. Adanya peningkatan kecepatan data transfer khususnya data dengan tipe multimedia seperi grafis, audio, video, yang kecepatan transfer FDD hingga 100Mbps.
  3. Proses instalasi dan pengaturan managemen backbone network ini dianggap lebih sederhana, efektif dan efisien dengan jarak jangkauan yang sangat luas.
  4. Mampu menangani masalah transfer bottleneck.
  5. Memiliki sistem ketahanan kegagalan (fault tolerance) yang tinggi bila menggunakan sistem dual ring.

Keuntungan menggunakan Jaringan Backbone:

  1. Mempunyai kecepatan transfer data mencapai 100 Mbps sehingga dapat mengurangi terjadinya peristiwa bottleneck.
  2. Menggunakan teknik dual ring sehingga memiliki fault tolerance yang sangat tinggi.
  3. Mendukung lalu lintas data, suara dan gambar.
  4. Lingkup jaringan dapat mencapai 100 km.

Tipe-tipe pada jaringan backbone:

backbone serial

1) Backbone Serial

Serial Backbone terbentuk dari dua atau lebih perangkat yang terhubung dalam rantai daisy (linked series). Ini merupakan jenis backbone yang paling sederhana

2) Backbone distribusi

Backbone terdistribusi menggunakan desain hirarkis jaringan, di mana jumlah perangkat perantara terhubung ke perangkat konektivitas tunggal atau ganda.

3) Collapsed Backbone

Jenis backbone ini menggunakan router tunggal yang kuat sebagai titik koneksi sentral untuk beberapa subnetwork. Perangkat pusat adalah tingkat tertinggi backbone. Ini harus memiliki kekuatan komputasi yang hebat untuk mengelola lalu lintas besar yang masuk. Ini sangat berisiko, karena jika perangkat pusat gagal, keseluruhan jaringan akan menurun. Namun, jenis backbone ini berguna bagi orang yang ingin menyambungkan dua jenis subnetwork, dengan kemampuan untuk mengatur dan mengatasinya.

4) Backbone Paralel

Backbone paralel adalah variasi dari Collapsed Backbone, dimana perangkat memiliki lebih dari satu koneksi di antara keduanya. Ada beberapa koneksi antara router tingkat tinggi dan segmen jaringan. Sambungan duplikat memastikan ketersediaan jaringan kapan saja, kecepatan lebih tinggi, dan toleransi kesalahan yang tinggi. Kekurangan logis dari solusi ini adalah kenaikan harga, karena jumlah kabel yang dibutuhkan sangat meningkat. Tidaklah wajib untuk memiliki hubungan duplikat antara semua perangkat, implementasi struktur paralel secara selektif secara signifikan akan menurunkan keseluruhan harga dan membuat port tambahan dari perangkat yang tersedia.

--

--