Mengenal GNS3 dan Fitur-Fiturnya

Putri Agustyaningsih
Network Evolution
Published in
3 min readSep 8, 2021

GNS3 adalah aplikasi simulator jaringan (Graphic Simulator Network) berbasis GUI yang di rilis pada tahun 2008. Dengan GNS3 kita bisa mensimulasikan perangkat asli baik dengan bantuan emulator ataupun teknologi virtualisasi. Salah satu teknologi emulator yaitu dynamips, yang digunakan untuk mensimulasikan Cisco IOS. Dulu, untuk mensimulasikan (mengemulasikan) router Cisco, kita perlu menginstall dynamips terlebih dahulu, bisa di Windows, Linux, FreeBSD, atau MAC OS. Dengan GNS3, semuanya sudah include, sudah dikemas sedemikian rupa dengan interfacenya, sehingga jauh lebih mudah digunakan seperti sekarang ini.

Manfaat yang bisa kita dapatkan dari GNS3 :

  1. GNS3 bersifat free, dan open source. Apalagi yang lebih baik daripada free software, yang mengutamakan freedom pengguna? Open source, kode sumber terbuka dan kita bisa berkontribusi di github mengenai fiturnya.
  2. Oleh karena itu GNS3 menjadi tools simulasi network yang terfavorit hingga kini. Penggunanya banyak, komunitasnya banyak. Supportnya mudah didapat.
  3. Jika berbicara tentang aplikasi network simulator, GNS3 memiliki fitur yang hampir tak terbatas.

Kemudahan Dalam Penggunaan GNS3

GNS3 tersusun atas komponen-komponen emulator dan teknologi virtualisasi, tugasnya hanya mengemulasikan/memvirtualisasi, maka kita yang menentukan sendiri apa yang mau dijalankan diatas emulator tersebut. Sehingga di GNS3 kita harus menyediakan isinya sendiri, router, switch, firewall, server. Semuanya. Ada sih beberapa perangkat bawaan seperti virtual switch, hub, cloud, tapi ini hanya pendukung.

Fitur GNS3

#1. Dynamips: Emulator Router Cisco

Awal tujuan orang-orang menggunakan GNS3 biasanya untuk mensimulasikan perangkat cisco. GNS3 memanfaatkan emulator dynamips yang berguna untuk mengemulasikan Cisco IOS. Artinya, jika kita sudah punya image (OS-nya), kita sudah bisa menggunakannya di GNS3. Namun untuk simulasi switch di GNS3 menggunakan IOS router sangat terbatas, ada fitur-fitur yang tidak bisa berjalan.

#2. Virtualisasi: Qemu, VMware, dan VirtualBox

Ada kalanya kita ingin mensimulasikan perangkat lain misalnya Windows/Linux server, MikroTik, Juniper, hingga perangkat high end seperti firewall Palo Alto, F5, ASA atau switch data center seperti Nexus atau Arista, dst. Hampir semuanya sudah bisa disimulasikan di GNS3. Kita hanya perlu melakukan initial setting, bahkan beberapa diantaranya sudah memiliki template yang disediakan oleh developer GNS3 sehingga kita hanya memasukkan image nya saja. Semua perangkat diatas nanti bisa dihubungkan dengan perangkat-perangkat lain mesti berada dalam environtment yang berbeda.

#3. Docker Container

Dukungan docker memang masih baru diimplementasikan di GNS3, tepatnya sejak GNS3 versi 1.5. Fitur ini berawal dari Google Summer of Code yang diikuti oleh Goran Cetusic. Kemudian akhirnya diselesaikan dan oleh GNS3 team hingga sekarang sudah bisa digunakan.

#4. IOU: IOS on Unix

Berbeda dengan simulasi Cisco IOS di dynamips, IOU (dikenal juga dengan IOL) atau IOS on unix berjalan sebagai program (running as program) di lingkungan Unix. Keuntungannya, IOU membutuhkan resource yang jauh lebih kecil dibanding jika kita menggunakan dynamips. Malah di IOU kita sudah bisa menggunakan IOS 15 (terbaru), dibanding dynamips yang masih 12.54. Kecuali jika kita menggunakan Cisco 7200 di dynamips, bisa merasakan IOS 15, tapi RAM yang dibutuhkan sampai 512MB. Sangat jauh berbeda dengan IOU yang hanya puluhan MB.

#5. VPCS dan Perangkat Simulasi Build-in

Jika kamu pernah menggunakan Virtual PC Simulator (VPCS), ini adalah sebuah program untuk mensimulasikan komputer mini, fiturnya tidak banyak, umumnya DHCP hingga tools network connectivity seperti PING. VPCS sangat berfungsi sekali untuk mensimulasikan end device. Di GNS3 sudah include dan terintegrasi VPCS, resource yang dibutuhkan sekitar 2MB. Selain itu, jika kita membutuhkan virtual switch atau hub, juga sudah tersedia di GNS3. Hal ini berguna apabila kita tidak membutuhkan manageable switch di virtual lab. Pada GNS3 2.0, sudah terdapat appliance cloud yang siap pakai. Fungsinya untuk menghubungkan virtual lab dengan internet. Kalau sebelumnya kita harus melakukan sharing connection dulu dari main network adapter ke virtual network adapter.

#6. Integrasi dengan Wireshark

Wireshark juga sudah terintegrasi dengan GNS3. Artinya jika kita ingin menganalisa network yang kita buat, semua dapat dilakukan dengan mudah, tinggal click, dan capture. Selanjutnya tinggal menganalisa. Hasilnya benar-benar tidak ada bedanya dengan real environment.

Sumber : https://ngonfig.net/gns3.html

--

--