MENGENAL LOAD BALANCE

shodik setiawan
Network Evolution
Published in
3 min readMay 3, 2021

Dalam membangun layanan baik berupa website, aplikasi, database, networking maupun layanan-layanan lain. Diperlukan jaminan bahwa layanan tersebut dapat bekerja dan tersedia dengan baik secara terus menerus agar layanan sudah dibangun dapat dihandalkan untuk digunakan dengan semestinya. Salah satu teknik untuk memberikan jaminan ini yaitu dengan membangun layanan menggunakan teknik Load Balancing.

Load Balancing adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi.

Jenis Load Balancing

1. Load Balancer Hardware

Load balancer hardware adalah sebuah perangkat keras yang didesain khusus untuk melakukan pembagian beban server.

Hardware atau perangkat keras ini mempunyai sistem operasi khusus yang mendistribusikan lalu lintas atau traffic aplikasi web di sekumpulan server aplikasi.

Untuk memastikan kinerja yang optimal, load balancer hardware mendistribusikan traffic sehingga server aplikasi tidak kewalahan melalui sebuah alat yang bisa dibeli.

2. Load Balancer Software

Load balancer software digunakan untuk mendistribusikan lalu lintas jaringan server melalui sebuah software yang berjalan di sebuah komputer atau server.

Software load balancing ini bisa diunduh dan digunakan dimana saja. Karena itu, bila dibandingkan dengan load balancer hardware, tipe load balancing yang satu dikenal lebih fleksibel dan efisien

Banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan jika lebih memilih untuk menggunakan load balancer software, diantaranya adalah fleksibilitas, skalabilitas, dan efisiensi biaya.

Load balancer software memungkinkan implementasi load balancing yang lebih fleksibel karena dapat menyesuaikan konfigurasi software sesuai dengan kebutuhan.

Algoritma Load Balancing

ada beberapa algoritma sistem pembagian beban dari load balancer tool, diantaranya :

  • Round Robin — Beban diberikan secara bergiliran dan berurutan dari satu server ke server lainnya sehingga membentuk sebuah rotation atau putaran.
  • Ratio — algoritma yang satu ini membagikan beban server berdasarkan oleh ratio yang diberikan kepada server-server yang ada. Semakin besar rasio yang dimiliki server, semakin besar beban yang akan diberikan kepada server tersebut.
  • Fastest — sesuai dengan namanya, algoritma yang satu ini membagikan beban server berdasarkan dari the fastest server atau server dengan jaringan yang memiliki respond paling cepat terhadap request dari perangkat load balancer.
  • Least connection — beban server dari algoritma yang satu ini dibagi berdasarkan server yang mempunyai the least connection atau server yang mempunyai koneksi paling sedikit di daftar server-server yang ada.

Manfaat Load Balancing

  • High performance guarantee

karena beban traffic dari server dan aplikasi kita akan dibagi ke beberapa resources atau sumber daya, sudah bisa dipastikan bahwa performa dari server atau aplikasi kita akan tetap tinggi apapun yang terjadi.

  • Minimize downtime

dengan high performance dan pembagian beban antar server, sudah bisa dipastikan bahwa aplikasi dan situs yang ada di server kita akan lebih aman dari downtime.

  • Save resources

pembagian beban juga akan membantu kita menghemat server resources, server tidak perlu menggunakan banyak sumber dayanya untuk tetap menjalankan aplikasi kita ketika traffic sedang ramai.

  • More Efficient

dengan pembagian beban traffic yang rata, kita akan mendapatkan respons yang lebih cepat dari aplikasi dan server. Hal ini meningkatkan efisiensi dari bisnis.

Load balancer software memungkinkan implementasi load balancing yang lebih fleksibel karena Anda dapat menyesuaikan konfigurasi software dengan kebutuhan Anda.

--

--