Come to Think of It

Isabella Kirei
New Leaf
Published in
2 min readMay 16, 2020

“Come to think of it” adalah sebuah frase yang mengekspresikan bahwa ada hal yang sebelumnya tidak kita pikirkan. Kalau dalam bahasa indonesia mungkin sama dengan fungsi frase, ‘dipikir-pikir’.

A: Will corona disappear after Ramadhan?

B: Come to think of it, Ramadhan leave come soon, and there’s a special night at the end of this month.

Adakah yang sering tidak menyadari cepatnya waktu berlalu? Rasanya baru kemarin kita berada di awal tahun 2020, ternyata sekarang kita sudah memasuki pertengahannya. Sama, masih lekat diingatan awal Ramadhan, saat kita pertama kali membiasakan bangun sahur, dan sering-sering melihat jam jika sudah mendekati waktu magrib. Kita sudah dipenghujungnya. Malam-malam terakhir, dimana orang-orang mulai merasakan nikmat mudik yang sementara ‘diambil’ agar kita fokus pada ibadah 10 hari terakhir Ramadhan. Tapi apakah kita saat ini benar-benar mengejar keutamaan 10 hari terakhir bulan pengampunan ini?

Tapi tahukah? Come to think of it, di 10 hari terakhir ada yang namanya lailatul qadr, malam yang lebih baik dari 1000 bulan, malam dimana qadr/takdir hidup manusia bisa berubah. Dan virus yang membuat Ramadhan ini berbeda, tahukah ketentuan tentangnya bisa dengan mudah berubah di tanganNya?

Photo by Kyle Gregory Devaras on Unsplash

Kita tidak tahu tepatnya kapan lailatul qadr. Allah sengaja merahasiakan ini, agar orang-orang berlomba-lomba dalam beramal shalih, mengisi malam dengan berdzikir dan berdoa, mengajak sendi untuk berdiri, ruku dan sujud di hadapanNYa.

Malam-malam terakhir di bulan ini adalah momen yang tepat untuk berdoa dengan khusyuk dan rendah hati. Bahwa kita hanya seorang hamba yang membutuhkan pertolongan Tuhan Semesta Alam.

Dan dari jutaan doa-doa yang dipanjatkan. Allah mendengar setiap bisikan dan desahan nafas, juga tetes air mata yang mengalir. Manusia merendahkan diri di hadapan-Nya dan meminta rahmat serta ampunannya. Memohon kesuksesan hidup di dunia dan akhirat. Berharap qadr terbaik dalam hidupnya. Semoga kita termasuk di dalamnya. Tunduk, merendah, sembari melangitkan doa, Allahumma innaka affuwwun, tuhibbul afwa fa’fuanni. Aamiin.

Originally published at https://akardaunranting.blogspot.com.

--

--

Isabella Kirei
New Leaf

I am muslimah | @betterword_kirei; tak sekedar kata, ia mengubah, menginspirasi, mengajak tuk menjadi lebih baik.