Day Dream
Day dream, kasarnya bisa diartikan sebagai mimpi di siang bolong, alias angan-angan kosong, khayalan. Kalau ‘ dream’ pada umumnya terjadi saat kita tidur, ‘day dream’ biasanya dibuat/dilakukan saat kita bangun, namun angan kita melayang-layang.
Lebih mudah berkhayal, berangan-angan kosong, ketimbang bekerja dan meneteskan keringat. Manusia diberi kemampuan untuk berimajinasi, untuk ‘keluar’ dari realita dan membangun mimpi siang bolong alias dunia khayalannya.
Ada pembeda yang sangat jelas, antara mereka yang suka day dreaming, dengan orang yang mempunya asa dan cita-cita. Yang satu hanya duduk dan membayangkan hebatnya ia jika angan-angannya terwujud, sedangkan yang satu lagi jatuh bangun agar cita-citanya menjadi realita.
Angan-angan bisa baik bisa buruk jika kita tahu, kapan mengakhirinya dan segera bangkit dan bekerja. Angan-angan hanya akan membuat hari kita berlalu sia-sia, jika itu kita lakukan tanpa henti. Parahnya lagi, bisa jadi seseorang memilih hidup dalam dunia khayalnya, dan enggan menghadapi realita hidupnya.
Manusia diberi kemampuan berimajinasi pasti ada tujuannya. Dan tentunya, bukan sekedar dipakai untuk day dreaming.
Kita boleh bermimpi, tapi jangan hidup dalam angan-angan kosong. Tapi bangunlah, berdiri dan bekerja, agar mimpi tersebut bisa menjadi kenyataan. Jalannya tidak akan mulus memang, banyak bebatuan, dan kau harus siap jatuh bangun. Tapi kau tahu, itu semua worth it, daripada tenggelam dalam day dream.
Tulisan ini merupakan bagian dari #sabtulis. Apa itu sabtulis? Sabtulis adalah gerakan menulis di hari Sabtu bagi sobat yang ingin menjadikan malam minggunya lebih produktif, melatih kemampuan menyampaikan gagasan atau mengekspresikan diri melalui tulisan, serta membentuk kebiasaan baik dalam menulis. Mari ikutan!
Originally published at https://akardaunranting.blogspot.com.