Keuntungan Memiliki Sepeda Single-speed

Bagus Prakoso Gunawan
Ngepit.id
Published in
3 min readApr 4, 2019

--

CYCLOFUNK SINGLE SPEED. Sumber: theradavist.com

“My bicycle has 3 gears…stand, sit, and walk.”

Apapun sepeda Anda saat ini, single-speed belum tentu menjadi pilihan utama untuk menunjang aktivitas hobi bersepeda Anda.

Single-speed bahkan mungkin menjadi pilihan yang paling tidak populer di antara penghobi sepeda saat ini.

CYCLOFUNK SINGLE SPEED. Sumber: theradavist.com

Apalagi di antara munculnya teknologi derailleur dan sproket yang semakin canggih, dengan jumlah gigi belakang semakin banyak, single-speed menjadi pilihan paling murni untuk merasakan “penderitaan” dalam mengayuh sepeda.

Umumnya, “penderitaan” terasa pada rute yang biasa kita lewati menggunakan sepeda dengan rasio gigi yang bisa diubah kapan pun dengan sentuhan jempol dan jari telunjuk kita.

Terlebih, rute yang biasa kita lewati adalah tanjakan. Struggle is real.

Dibalik segala “penderitaan”, menurut saya single-speed juga memberikan beberapa benefit.

Simak beberapa benefit dan alasan kenapa saya saat ini memilih untuk menganut aliran single-speed:

1. Simplisitas

Ketika mengayuh, saya hanya memikirkan mengayuh dan mengerem.

Pikiran menjadi jauh lebih fokus kepada tubuh dan irama kita menggowes sepeda.

Dalam jangka tertentu, yang dipikirkan hanyalah rute mana yang dilewati dan tinggal menikmati perjalanan sepenuh hati.

2. Perawatan rendah

Satu gear depan dan satu gear belakang membuat perawatan menjadi mudah.

Jika terbiasa menggunakan sistem freewheel yang perlu dirawat secara rutin, sekarang hanya sistem rem, hanya itu yang harus dicek berkala, juga tekanan ban dan rantai yang wajib dilumasi.

Tidak ada lagi sistem perpindahan gigi yang kalau salah urus malah jadi masalah ketika gowes.

More riding, less fixing

3. Murah

Saat membangun sepeda single-speed, langsung abaikan pencarian komponen perpindahan gigi ketika berburu di marketplace dan toko sepeda kesayangan.

Cukup cari crankset dengan gigi yang diinginkan dan cog yang hendak dipakai.

Jika sudah punya sepeda dengan sistem percepatan, mengonversikan menjadi single-speed bisa menjadi lebih murah lagi.

Tinggal melepas gigi depan yang tidak terpakai, dan gigi belakang dibelikan single-speed kit yang banyak dijual di marketplace.

Voila, sepeda berubah menjadi singlespeed yang siap bertualang lagi.

Sisa part yang tidak terpakai bisa dipakai untuk jajan ketika sedang jalan-jalan pakai single-speed kesayangan.

4. Terlihat keren & jago

Mungkin hal ini tidak terjadi di setiap orang.

Tetapi dalam kasus saya, single-speed menjadi bahan obrolan ketika saya berhasil menyalip beberapa orang di rute tertentu (baca: tanjakan).

Karena ketika tanjakan sudah tidak perlu lagi memindahkan rasio gigi ke posisi lebih ringan, cukup memaksa kaki untuk mengayuh lebih kuat saja.

Ketika finish, sepeda siap jadi obrolan hangat teman-teman.

Sepeda Single-speed saya

Pada akhirnya, single-speed adalah mencoba hal yang telah lama ditinggalkan dan dioptimalkan lagi penggunaannya.

Menikmati kembali kesederhanaan bersepeda tanpa ribet memindah kombinasi gigi, dan lebih banyak menikmati pemandangan di setiap rute yang dilewati.

Selamat menikmati “penderitaan” dalam bersepeda yang hakiki.

Make single-speed great again.

--

--