Konversi Single-speed, Apa Saja Yang Perlu Dipersiapkan?

Bagus Prakoso Gunawan
Ngepit.id
Published in
4 min readApr 9, 2019
Sumber: theradavist.com

Punya sepeda dengan banyak gear dan ingin dikonversi menjadi single-speed?

Pada tulisan kali ini saya jelaskan lebih detail, apa saja yang harus dipersiapkan untuk masuk dalam “penderitaan” dalam bersepeda yang hakiki. Silakan disimak di bawah ini:

1. Rasio gir

Jika masih memiliki sepeda dengan gir yang banyak, coba salah satu gir tanpa di-shifting dengan rute yang sama.

Coba beberapa kali dengan rasio gir berbeda, lalu pilih salah satu rasio yang dianggap paling enak.

Baik enak di rute flat, maupun masih enak dipakai sedikit nanjak. Meskipun ketika kita memilih rasio itu, akan ada hal yang dikorbankan.

Semisal kita ingin enak di tanjakan, ketika flat tentu akan terasa sangat lambat.

Begitu pula ketika kita ingin rasio untuk jalan flat, ketika nanjak tentu rasionya terasa sangat berat.

Sepeda saya nih….

Saya memakai rasio 32 (Chainring) — 15 (Cog), ban yang saya pakai ukuran 26 x 2.10.

Menurut kalkulasi (link untuk menghitung saya sertakan di bawah) dengan rasio gir dan ukuran ban yang saya pakai, pada 90 rpm (rpm optimal yang cocok dengan gaya riding saya, setiap orang punya preferensi yang berbeda-beda) kecepatan berada di kisaran 24km/jam.

Kecepatan tersebut dirasa cukup untuk saya yang memakai sepeda untuk commuting dan sedikit bersepeda untuk berkumpul bersama teman-teman.

2. Single speed kit

Setelah menemukan rasio yang diinginkan, lepas dulu semua kelengkapan gir yang menumpuk di sepeda.

Baik yang di crankset mau pun di gir belakang. Pastikan punya perlengkapan yang benar, jika ragu bisa minta tolong ke bengkel kesayangan.

Setelah terlepas, coba cari singles-peed kit atau singles-peed atau single-speed spacer yang banyak dijual di pasaran.

Part digunakan untuk memasang gir yang cuma sebiji di free-hub yang kompatibel dengan gir 8/9/10 speed.

Biasanya single-speed kit ini juga disediakan gir 15 atau 16 tergantung paket yang kita beli.

Singlespeed kit sebelum terpasang di freehub (sumber: Amazon.com)

Untuk crankset, lepas saja semua gir yang tidak dibutuhkan. Lalu belikan baut chainring yang memang spesifik untuk satu gir saja, karena baut chainring bawaan crankset dengan gir tumpuk memiliki panjang yang bebeda.

Lalu pilih chainring mana yang ingin dipasang, kebetulan saya memasang gir tengah.

Dengan terpasangnya singlespeed kit, freehub 9speed kita sudah berubah menjadi singlespeed only

3. Tensioner, rantai dan magic earing

Perlu disimak ketika kita pakai frame dengan dropout vertikal yang banyak ditemui sepeda-sepeda pada umumnya.

Karena ketiadaan RD atau rear derailleur, rantai membutuhkan alat untuk memberikan tegangan rantai yang pas.

Karena dropout vertikal tidak bisa digunakan untuk menyetel maju mundurnya roda, yang berguna untuk mengeset tegangan rantai yang pas. Tujuan dari tensioner adalah untuk hal di atas.

Tensioner rantai bisa juga ditemukan di marketplace kesayangan anda. Ada metodologi lain jika tidak suka estetik sepeda yang menggunakan tensioner (karena singlespeed akan lebih keren kalau tanpa tensioner), kita bisa cari Magic Gearing atau rasio tertentu yang bisa pas dengan frame yang kita pakai tanpa menggunakan tensioner tetapi tetap dengan ketegangan rantai yang pas.

Soal Magic Gearing, kita bahas di artikel berikutnya, ya.

Tensioner yang pernah saya pake

Untuk Rantai, di sini bisa memulai penghematan. Kita bisa pakai rantai 7 atau 8 speed yang murah meriah.

Atau bisa juga pakai rantai lama dengan memotong sesuai kebutuhan.

4. Ketetapan hati

Setelah semua ter-setup dengan pas. Waktunya menetapkan jiwa dan raga untuk menikmati “penderitaan” yang hakiki.

Dengan setiap rasio pilihan kita, akan ada pro dan kontra. Ketika di jalan datar tentu kita tidak akan se-ngebut teman-teman pemakai gir tumpuk.

Dan ketika nanjak, akan terasa “penderitaan” yang hakiki tersebut. Namun semua “penderitaan” itu terbayar, ketika kita bisa menikmati segala sesuatunya hingga titik akhir.

Pada akhirnya kamulah yang menjadi “primadona” karena berhasil menempuh semua tanjakan dan kebut-kebutan di jalan datar dengan sukses.

Link untuk menghitung kecepatan bedasarkan RPM (candence) dan ukuran roda ada di sini

--

--