Belajar Membuat Sepeda Sendiri (Bagian 2)

Arzy M
Ngepit.id
Published in
2 min readJul 31, 2019

Mulanya aku pikir bikin sepeda sendiri itu nggak sulit dan jatuhnya bakal lebih murah.

Tidak semudah itu, Ferguso.

Terhitung dari pertama desain aku berikan ke Mas Kus, selama 2 bulan hampir sedikit sekali kemajuan.

Rutin datang ke bengkel seminggu sekali sekedar untuk melihat kemajuan. Nyatanya hanya sekitar 5% kemajuan yang terlihat.

Efek dari sulitnya beberapa bagian sepeda, juga ikut antrian dari yang sudah ada sebelumnya, sih.

Berhubung Mas Kus yang cuma seorang, dan antrian yang hampir lebih dari lima. Jadinya ya harus sabar sabar.

Dari rutinnya aku datang ke bengkel juga membuatku bisa mengerti ternyata membuat satu frame sepeda saja cukup repot.

Walaupun kemajuan frame sedikit sekali, aku juga jadi punya waktu untuk menyisihkan uang jajan buat beli part sepeda.

Sebelumnya aku memang sudah punya sepeda, United Dominate rakitan dengan part seadanya. Kalau tidak salah dulu pakai part paling low-end seperti Shimano Altus yang cuma 7 speed.

United Dominate waktu jalan-jalan PP Jogja — Cemoro Sewu (Magetan). Tahun 2014.

Berhubung calon sepeda baru ini berbentuk balap, ada beberapa bagian yang tidak cocok seperti wheelset dan shifter.

Di masa kiriman uang bulanan dari orang tua yang masih menjadi andalan, aku juga harus putar otak mengatur part apa yang bisa aku beli dari uang yang bisa aku sisihkan.

Yang pertama aku putuskan untuk beli waktu itu adalah wheelset, dicicil mulai dari ruji (yang paling murah) lalu dilanjutkan ke ban dan rim.

Untungnya freehub dari sepeda sebelumnya masih bisa dipindah ke wheelset baru.

Alasan lain kenapa aku harus punya wheelset terlebih dahulu, yaitu Mas Kus minta buat mastiin framenya center alias nggak miring.

Bikin wheelset aja kira-kira aku habis sampai tujuh ratus ribuan, itu pun mesti ngalah makan Indomie di akhir bulan biar survive. Sampai sekarang juga masih indomie akhir bulan sih kalau khilaf.

Setelah lebih dari 3 bulan penantian, akhirnya mulai terlihat bentuknya.

Kokoh dan gagah, tapi salah ukuran seat tube.

(Bersambung ke bagian selanjutnya)

--

--

Arzy M
Ngepit.id

Trying to learn Project and Product Management