Filosofi Yin & Yang dalam Siklus Pengembangan Produk

Maria Asumpta Riska
Niagahoster Product
5 min readDec 30, 2020

Mungkin Anda sudah tidak asing dengan simbol Yin dan Yang. Simbol lingkaran yang terbagi menjadi bagian hitam dan putih ini banyak diadaptasi ke dalam budaya populer. Tapi, tahukah Anda artinya?

Yin dan Yang merupakan konsep dualisme mengenai kekuatan yang bertolak belakang namun saling berhubungan. Keduanya mengisi satu sama lain guna terciptanya keseimbangan.

Yin adalah bagian berwarna warna putih yang memiliki titik berwarna hitam di dalamnya. Sementara itu, Yang merupakan kebalikan dari Yin. Yang digambarkan dengan warna hitam yang memiliki titik berwarna putih.

Ada hitam di dalam putih dan putih di dalam hitam. Sisi gelap dan terang kerap dipandang berlawanan.

Akan tetapi, dalam Yin dan Yang, titik berwarna hitam dan putih pada masing-masing bagian warna yang berlawanan mempertegas pesan bahwa keduanya saling melengkapi dan tidak terpisahkan.

Photo by Yaopey Yong on Unsplash

Yang mewakili hal-hal yang sifatnya aktif, misalnya hidup, terang, hangat, agresif, dominan, kuat, besar, maskulin, matahari, dan keras. Sebaliknya, Yin mewakili hal-hal yang sifatnya pasif, misalnya mati, gelap, dingin, patuh, kecil, feminin, bulan, dan lembut.

Keterikatan ini bagaikan hubungan sebab-akibat dan sangat dekat hingga keduanya tidak terpisahkan. Saya kemudian teringat kutipan dalam Tao Te Ching yang ditulis oleh Lao Tzu pada bagian kedua.

Being and non-being produce each other.

Difficult and easy complement each other.

Long and short define each other.

High and low oppose each other.

Fore and aft follow each other.

Masing-masing unsur yang diperbandingkan dalam kutipan tersebut memiliki hubungan saling mengikat antara satu dengan yang lainnya. Hubungan tersebut dapat saling membentuk, saling mengisi, serta saling mendefinisikan.

Tidak ada baik dan buruk. Tidak pula ada benar dan salah. Semuanya saling melengkapi dalam harmoni.

Konsep Yin dan Yang bersifat mendasar sehingga implementasinya dapat sangat luas. Dalam kehidupan sehari-hari, Yin dapat dibayangkan seperti rem bagi Yang yang menjadi pedal gas.

Rem mampu menghindarkan kendaraan dari kecelakaan di persimpangan padat. Sementara itu, pedal gas memungkinkan kendaraan dapat melaju kencang.

Contoh lain, gelas dan ruang kosong di dalamnya. Yin adalah ruang kosong dalam gelas yang terbuat dari kaca. Yang adalah dari kaca berbahan padatnya.

Apabila hanya terdapat unsur Yang, tidak ada ruang yang dapat diisi air untuk minum. Akan tetapi, jika hanya terdapat unsur Yin, tidak ada obyek padat yang akan digunakan untuk mengambil air.

Kedua gambaran di atas menunjukkan bahwa keberadaan unsur Yin dan Yang merupakan hal yang harus ada secara utuh dalam meraih tujuan.

Yin dan Yang dalam Siklus Pengembangan Produk

Secara pribadi, konsep Yin dan Yang mengubah cara pandang saya tentang banyak hal. Konsep ini seakan menjadi batu penjuru bagi saya untuk mengenal lebih jauh mengenai bagaimana kehidupan berjalan.

Pemahaman atas konsep Yin dan Yang sangat berguna untuk mencapai suatu tujuan. Saya memandang bahwa, dalam perjalanannya, keseimbangan memegang peran penting dalam mendukung kesuksesan.

Kesuksesan yang saya maksud di sini adalah keberhasilan yang tidak asal-asalan. Kesuksesan perlu didukung oleh alur dan proses ideal, bukan?

Photo by Tool., Inc on Unsplash

Dalam konteks ini, pemikiran dari sudut pandang filosofi Yin dan Yang dapat membantu proses pengembangan produk yang lebih efektif.

Secara umum, proses pengembangan produk dapat dibagi ke dalam fase berikut ini:

Plan & Discover

Build

Launch

Learn

Iterate

Tiap fase pada proses pengembangan produk mencerminkan unsur-unsur yang ada dalam filosofi Yin dan Yang.

Plan & Discover 👉 Yang

Unsur Yang sangat dominan dalam fase plan & discover. Proses ini berkutat pada penggalian inspirasi dan pencarian informasi yang dibutuhkan secara cepat guna menentukan strategi ke depan.

Build 👉 Yin

Setelah proses pencarian, selanjutnya adalah proses mengendapkan segala informasi. Fase build mewujudkan ide-ide menjadi kenyataan. Unsur Yin memainkan peran di sini.

Launch 👉 Yang

Ketika selesai dikembangkan, saatnya memperkenalkan produk kepada masyarakat luas. Fase launch menjadikan unsur Yang dominan karena sifat aktif dibutuhkan agar produk dapat menjangkau lebih banyak orang.

Learn 👉 Yin

Fase learn sangat lekat dengan unsur Yin karena di sini tim pengembang membiarkan pengguna berinteraksi dengan produk serta mengumpulkan masukan dari mereka. Bahan masukan akan menentukan arah pengembangan produk di kemudian hari.

Iterate 👉 Yang

Berangkat dari masukan di fase sebelumnya, fase iterate membutuhkan keaktifan untuk eksekusi pengembangan produk lanjutan. Sifat aktif sangat menonjol di sini dan menjadi representasi unsur Yang.

Proses pengembangan produk idealnya adalah siklus berkesinambungan yang harmonis

Perkembangan membutuhkan kemajuan positif. Hal ini sangatlah alamiah. Akan tetapi, perlu disadari bahwa perkembangan tidak berarti alur maju terus-terusan atau grafik menanjak semata.

Perkembangan bukan berarti sesuatu yang bisa diraih tanpa rehat sejenak.

Berniat gas terus? Tentu bisa. Hanya saja, berhati-hatilah. Sebab, lebih sering daripada tidak, ada harga yang harus dibayar pada akhirnya.

Semua langkah memerlukan proses. Proses memerlukan keseimbangan. Keseimbangan nantinya menghasilkan peningkatan secara positif.

Keseimbangan inilah yang digambarkan dengan simbol Yin dan Yang. Masing-masing aktivitas yang menggambarkan aspek Yin dan Yang harus berjalan sesuai dengan porsinya.

Photo by Karsten Winegeart on Unsplash

Anda dapat menganalogikannya menjadi apa saja. Andaikan seperti peningkatan massa otot, misalnya. Massa otot hanya bisa ditingkatkan dengan latihan, diet, dan istirahat yang seimbang.

Proses pengembangan produk adalah siklus berkesinambungan. Seperti yang telah saya paparkan di atas, tiap langkahnya dapat mewakili aspek Yin atau Yang. Ingat, selain berkesinambungan, semua ada porsinya dan perlu berjalan bergantian secara seimbang.

Dalam pengembangan produk, fase Plan & Discover, Launch, dan Iterate identik dengan unsur Yang. Ketiganya terlihat mencolok karena memiliki sifat aktif & dominan. Penuh eksyen!

Sebaliknya, fase Build dan Learn mencerminkan unsur Yin karena bersifat pasif dan cenderung submisif.

Seluruh fase pengembangan produk saling mendukung satu dengan lainnya. Tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk; tidak juga lebih hebat daripada yang lain. Semuanya perlu bersatu padu demi terciptanya tujuan.

Kuncinya di sini adalah momentum. Ada masa untuk melakukan perencanaan. Ada pula saatnya untuk meluncurkan produk.

Setelah peluncuran, akan ada masa mengumpulkan masukan. Iterasi lanjutan pun memiliki daurnya sendiri.

Keseimbangan akan mengantarkan kesuksesan. Apabila keseimbangan ini terganggu, proses yang ada dapat saja tidak berjalan maksimal.

Bayangkan seperti kue yang belum matang namun terlanjur dihidangkan. Mungkin prosesnya memerlukan waktu lebih sedikit. Akan tetapi, apakah hasilnya akan sebanding dengan risiko yang diambil?

Memaksakan suatu fase agar selesai sebelum waktunya hanya akan meninggalkan pengalaman buruk.

Mengapa sikap serta pemikiran Yin dan Yang penting dimiliki seorang profesional?

Yin dan Yang dapat menjadi pengingat apakah suatu proses telah berjalan selaras dalam harmoni. Harmoni atau keseimbangan inilah yang nantinya dapat membantu pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.

Credits to Matias Sri Aditya (Co-Author & Editor)

--

--