Kenapa Bangun Pagi Engga Ngejamin Lo Sukses?

Hebbie Agus Kurnia
No Drama
Published in
3 min readSep 18, 2018

Tau kenapa?

Karena puncak produktivitas orang beda-beda.

Kita engga bisa samain satu sama lain.

Contoh : Gue ngalamin puncak produktivitas itu di dua waktu, jam 7–9 Pagi, dan 21.00–22.00 kalo engga ngantuk. Di 2 jendela waktu itu, gue ngerasa punya super power untuk fokus.

Di jam lain, gue cenderung ngelakuin ini :
- Baca Buku atau berburu buku di Amazon
- Keluar, ketemu orang
- Buat konsep delegasi kerjaan

Yes, lo pasti beda. Bener?

Kayak guru gue itu aktifnya memang jam 1–4 dini hari. Ngerjain apa-apa jam segitu “jadi”. Selesai. Giliran pagi, susah dihubungin.

Partner kerja gue, Hilman juga gitu. Lo akan dengan gampangnya menghubungi dia di jam malam dan dia lagi nyelesain sesuatu. Karena memang puncak produktivitas dia di jam segitu.

2 Tipe Manusia.

Tipikal Quantity Oriented. Ada yang engga mandang jam berapa, yang penting dia mau kerjaan selesai dan hajar aja semua. Pokonya hari itu selesai. Itu ada. Minusnya, kerjaannya mungkin kurang berkualitas. (Memang lebih baik, kuantitas dan kualitas dipadukan. Tapi ini butuh effort yang super gila. Lo harus siap dengan itu).

Ada juga tipikal Quality Oriented. Dia harus bekerja sesuai mood dan waktu yang dia mau kerja. Karakternya biasanya “selow”, tapi hasilnya bisa high quality. Dan percaya atau engga, biasanya mereka orang nokturnal, alias aktif di malam hari.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan psikolog evolusioner Satoshi Kanazawa dan Kaja Perina, pemimpin redaksi Psychology Today, mereka telah menemukan ritme sirkadian, atau jam biologis, bisa dipengaruhi status IQ seseorang. Dan orang-orang dengan IQ tinggi cenderung lebih nokturnal (aktif di malam hari).

Orang yang memiliki IQ tinggi, cenderung memanfaatkan kelebihan daya pikirnya untuk bekerja di malam hari untuk menghindari kebisingan, dan hasilnya kerjaan mereka lebih berkualitas. Cuma ya gitu, karakternya gampang telat. Jelas ini merugikan buat lo yang suka bikin janji pagi-pagi.

Pepatah mengatakan,

The early bird may get the worm, but the night owl gets the whole jar.

“Ketika morning person mungkin mendapatkan kesempatan untuk melihat cacing keluar dari lubangnya di pagi hari, para nokturnal telah melihat para cacing masuk ke dalam lubang mereka sebelum pagi menjelang”. (IDNTimes.com)

Semua ada kekurangan dan kelebihan. Ya balik lagi, tergantung lo nya aja gimana. Kan lo sendiri yang tau gimana produktivitas lo?

Jadi, bangun pagi itu BELUM TENTU bikin lo sukses. Kalo lo bangun pagi terus do nothing, ya ngapain juga?

Tapi tunggu. Jangan tutup tulisan ini sekarang.

Gue engga nganjurin lo untuk jadi orang yang suka bangun siang. Baiknya lo jadi “Morning Person” dan lakuin sesuatu. Terlepas dari jam berapapun lo produktif. Kenapa?

Karena,

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah menjaga shalat sunnah yang lebih daripada menjaga shalat sunnah dua raka’at sebelum Shubuh” (HR. Muslim no. 724).

Di hadits berikutnya, ada ini :

Dua raka’at fajar (shalat sunnah qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim no. 725).

Betul, bangun pagi engga ngejamin lo sukses. Tapi Dua Rakaat sebelum subuh, bisa bikin lo (InsyaAllah) sukses dunia & akhirat. Berkah & berlimpah.

Dan Sahabat Umar r.a., setelah shalat subuh dan dzikir pagi, beliau langsung ke ladangnya untuk mengurus bisnisnya. Dan saat meninggal, beliau mewariskan 70.000 ladang, yang sekarang bernilai kurang lebih 21 triliun rupiah. (Kitab Fiqih Ekonomi Umar, karangan DR. Jaribah)

Jam berapapun puncak produktivitas lo, ayo bareng-bareng jaga Shalat Subuh dan Qabliyahnya. InsyaAllah segala permasalahan yang melanda, Allah mudahkan. InsyaAllah.

Bangun pagi emang engga ngejamin lo sukses di dunia. Tapi bangun pagi bisa nganterin lo ke gerbang kesuksesan yang jauh lebih bernilai untuk “pulang kampung” ke akhirat.

#KejarBerkahnya

Silahkan di share tulisan ini. Share seluas-luasnya ya!

Kalo lo suka sama tulisan gue, silahkan beri “Clap”. Kalo lo rasa tulisan gue bermanfaat, silahkan Share tulisan ini di media sosial lo. Semoga kebermanfaatan ini terus berlanjut!

Hubungi gue disini :

Instagram : @hebosto
Website : www.hebosto.com
Podcast : www.hebosto.com/podcast

--

--