Aku Mencintaimu, Teman

Numpang Menulis
Numpang Menulis
Published in
3 min readNov 23, 2021

Tahun 2021, menjadi tahun ke-8 BTS debut. Sejak 2013 sampai sekarang, mereka sudah membuat banyak pencapaian luar biasa yang saya sebagai seorang ARMY dapat dengan bangga berkata bahwa saya adalah fans mereka. Selama delapan tahun terus bersama, para anggota BTS tentu menjadi sangat dekat. Bisa dibilang bahwa mereka bersama selama 24 jam karena mereka tinggal di asrama sampai sekarang. Walaupun beberapa anggota dikabarkan membeli unit apartemen, mereka tetap memilih tinggal bersama. Beberapa anggota bahkan sudah saling mengenal sejak 2010. Saya rasa, persahabatan mereka menjadi salah satu kunci sukses mereka.

Seperti yang RM, leader BTS katakan, bahwa team work makes the dream work. Team work BTS memang patut diacungi 4 jempol! Mereka menulis lagu mereka sendiri, membuat video musik mereka sendiri, bahkan merancang konsep album mereka sendiri. Mereka punya porsinya masing-masing dalam tim. Rasa percaya satu sama lain membuat mereka selalu bisa membuat karya-karya yang luar biasa. Rasa percaya itu juga yang selalu saya ingin coba ikuti. Saya ingin percaya kepada diri saya sendiri dan kepada teman-teman saya. Dan saya juga ingin, persahabatan saya sekuat persahabatan para anggota BTS.

Saat saya mulai kuliah di luar kota kelahiran saya pada 2012, saya bertemu banyak teman yang juga semuanya dari luar kota. Kami sama-sama merantau pada usia <20 tahun untuk menempuh pendidikan tinggi di universitas. Saya yang pemalu saat itu tidak berani berkenalan dengan yang lain saat masa OSPEK. Namun, untungnya saya diajak kenalan oleh teman-teman yang lain. Saya berkenalan dengan banyak teman saat itu. Ada yang dari provinsi yang sama dengan saya, ada yang dari luar provinsi, bahkan luar pulaupun ada.

Entah karena kami sama-sama anak rantau atau apa, kami menjadi sangat dekat. Mereka menjadi saudara saya. Kami melalui masa-masa universitas bersama. Kami mengerjakan tugas bersama, pergi main bersama, makan bersama, tidak punya uang bersama, tidur bersama, sampai mengerjakan skripsipun bersama meskipun kelulusan kami berbeda. Saat saya sakit, merekalah yang saya mintai tolong. Saat saya membutuhkan tempat bersandar, saya pergi ke mereka. Ikatan emosional saya dan mereka tetap terjalin bahkan setelah kami lulus dan menempuh jalan hidup kami masing-masing.

Bisa saya bilang bahwa persahabatan saya dengan mereka membentuk diri saya sekarang. Semakin dewasa saya, semakin saya punya banyak pertanyaan dan pernyataan terkait banyak hal yang cukup sensitif bagi orang Indonesia. Saya tidak punya media lain untuk berdiskusi mengenai hal ini kalau tidak dengan mereka. Saya suka pemikiran mereka. Mereka dapat berdiskusi dengan kepala dingin dan open minded. Mereka cukup bijaksana untuk tidak mengatai saya saat saya bertanya “sebenarnya Tuhan ada gak sih?”. Bayangkan kalau saya bertanya seperti itu kepada keluarga atau saudara saya, mungkin saya akan dibawa untuk rukyah

Saat saya memutuskan untuk tidak lagi mengenakan atribut agama, kepada merekalah saya meminta saran. Mereka selalu mendengarkan pikiran-pikiran saya tanpa menghakimi. Mereka tidak pernah berkata “jangan”. Mereka selalu berkata “aku mendukungmu apapun pilihanmu asalkan kamu benar-benar yakin dan mantap”. Respon mereka berbeda dengan orang yang saya kira teman saya namun malah langsung menghakimi saya tanpa mendengar argumen dan alasan saya. Saya benar-benar beruntung.

Kini, sudah hampir 10 tahun saya bersahabat dengan mereka. Kami hanya bisa berkomunikasi melalui aplikasi pesan, atau saling reply di Twitter. Namun, entah hanya saya saja yang merasa atau mereka juga, kami masih sama dekatnya saat kami masih bisa saling bertemu secara langsung. Saya mungkin belum bisa dibilang teman yang baik karena terkadang, saya terlalu lelah untuk sekedar membalas chat mereka. Baru beberapa hari kemudian saya baru bisa membaca dan membalas chat mereka. I’m really sorry besties.

Teruntuk teman-temanku, ah bukan, teruntuk saudara-saudaraku, terima kasih kalian sudah mau menjadi kakak, adik, mentor, guru, dan saudaraku selama hampir 10 tahun ini. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya hidupku tanpa hadirnya kalian. Terima kasih sudah mau bersabar dengan aku yang sering keras kepala dan suka sambat kepada kalian. Aku akan terus berusaha untuk menjadi teman yang baik, seperti Jimin menjadi teman baik untuk Taehyung.

Aku mencintaimu, teman.

Ditulis oleh Sua

--

--