Fake Love

Numpang Menulis
Numpang Menulis
Published in
3 min readSep 3, 2021

Saat ini saya sedang menonton “Kingdom: Legendary War“, sebuah acara kompetisi di salah satu stasiun televisi di Korea Selatan. Acara ini mempertandingkan enam kpop boygroup untuk nanti akhirnya akan ada satu pemenang yang berhak menyandang gelar “KING”. Enam kpop boygroup tersebut adalah ATEEZ, THE BOYZ, SF9, iKON, Stray Kidz, dan BTOB. Konsep acara ini adalah setiap ronde kompetisi mempunyai temanya masing-masing dan keenam boygroup tersebut harus tampil sebaik dan semaksimal mungkin.

Pada episode ke 7, keenam boygroup dipecah menjadi dua tim. Tim It’s One (iKON, THE BOYZ, dan SF9) dan tim Mayfly (ATEEZ, Stray Kidz, dan BTOB). Kedua tim ini kemudian dipecah lagi menjadi unit vokal, dance, dan rap. Tim It’s One rap unit terdiri atas tiga member, yaitu BOBBY dari iKON, Hwiyoung dari SF9, dan Sunwoo dari THE BOYZ. Mereka membawakan lagu Full DaSH yang diciptakan oleh BOBBY dan ditulis liriknya oleh mereka bertiga.

Okay, jadi mungkin kalian bertanya-tanya, apa hubungannya judul artikel ini dengan kompetisi itu?

Saat menonton penampilan It’s One rap tim, saya menjadi kepo dengan Hwiyoung. Dia mempunyai suara yang unik, lirik yang dalam, dan juga *uhuk* ganteng. Lalu, saya menemukan akun SoundCloud miliknya dan menemukan satu lagu yang benar-benar ngena banget. Judulnya Empty.

Lalu saya mencari tahu lirik dari lagu ini. Salah satu bait dari lirik itu berbunyi:

텅 빈 내 속을 삼킨 (teong bin nae sog-eul samkin)
까만 침대 위 아침을 (kkaman chimdae wi achim-eul)
깨고 나서야 알지 fake love (kkaego naseoya alji fake love)

Yang artinya:

I swallowed up my empty inside
Morning on the black bed
You only know after waking up, fake love

Saat membaca liriknya saya langsung ingat salah satu lagu BTS yang berjudul Fake Love.

Lalu apa si sebenarnya fake love itu sendiri?

Menurut saya, fake love secara sederhana itu rasa cinta yang terlihat nyata tapi sebenarnya tidak. Seperti yang BTS sampaikan di lagu itu,

I wanna be a good man just for you
I gave the world just for you
I changed everything just for you
Now I don’t know me, who are you?

Sering kali kita rela mengubah diri kita sendiri menjadi yang orang lain inginkan. Hingga akhirnya kita tidak mengenali diri kita sendiri. Mana diri kita yang asli? Mana persona diri kita yang sebenarnya? Apakah dengan mengubah diri kita menjadi yang orang lain inginkan itu worth the effort? Dan yang paling penting, apakah kita akhirnya bahagia?

Fake love itu sangat berbahaya. Kita merasa kita dicintai namun nyatanya, rasa itu tidak nyata. Itu hanya tipuan saja. Demi menyenangkan orang lain, kita bisa berpura-pura bahagia padahal sedang sedih. Padahal, sedih itu juga emosi yang sangat normal dirasakan manusia. Lalu kenapa kita menyembunyikannya hanya demi menyenangkan orang lain?

Demi mendapatkan cinta dari orang lain, kita bisa seolah-olah menjadi boneka mereka yang bisa diperlakukan dan diatur sesukanya. Hingga akhirnya kita kehilangan jati diri kita sendiri dengan menjadi orang lain. Yang lebih buruk lagi, saat kita sudah menjadi apa yang orang lain inginkan, mereka bilang “kamu aneh” atau “kamu bukan orang yang dulu aku kenal”. Seberapa menyakitkan kata-kata itu setelah kita berjuang menjadi apa yang mereka inginkan namun akhirnya bahkan mereka tidak mengenal kita.

Mungkin perubahan diri saya terlihat mengejutkan dan terkesan seperti egois di mata orang-orang. Tapi apa yang mereka tahu tentang kehidupan saya dan apa yang sudah saya lalui? Saya hanya berusaha membahagiakan diri saya sendiri dan menjadi diri saya yang sebenarnya. Apakah dengan membuat diri saya bahagia dan menjadi diri saya sendiri merugikan orang lain? Tentu tidak. Mereka hanya terkejut karena persona diri saya yang ada di pikiran mereka tidak sama dengan persona diri saya yang saya tampilkan.

Mulai mencintai diri sendiri itu memang tidak mudah, tapi saya yakin dengan mulai mencintai diri sendiri, saya dan kamu bisa menjadi versi terbaik dari diri kita. So, LOVE YOURSELF.

Ditulis oleh Sua

--

--