Gak Suka Kpop? Yaudah

Numpang Menulis
Numpang Menulis
Published in
3 min readJun 23, 2021
Photo by Joel Muniz on Unsplash

Orang ignorant awam di Indonesia saat mendengar Kpop mungkin yang terpikir pertama kali adalah “plastik”. Mengacu pada praktik bedah plastik yang dilakukan untuk memperbaiki atau mengubah bagian tubuh tertentu. Kpop dan bedah plastik bagai satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Terutama untuk orang-orang ignorant awam yang tanpa mencoba mendengarkan lagu-lagu Kpop namun sudah mendeklarasikan dirinya bahwa dia anti Kpop. Istilah “plastik” kemudian menjadi olok-olok untuk para idol Kpop.

Sebagai pencinta Kpop sejak saya masih di bangku sekolah menengah, saya tidak bisa memungkiri bahwa memang banyak idol Kpop yang melakukan prosedur bedah plastik untuk mengubah atau memperbaiki anggota tubuh mereka. Beberapa idol seperti Kwanghee mantan personil boygroup ZE:A adalah salah satu idol yang secara terang-terangan mengakui bahwa dia melakukan prosedur bedah plastik untuk wajahnya. Member Super Junior Kyuhyun juga mengakui bahwa dia melakukan operasi untuk membuat double eyelid pada kelopak matanya. Kebanyakan prosedur yang dilakukan oleh para idol adalah di bagian wajah. Kpop adalah industri yang sangat menomor satukan visual. Baik itu visual dari para idolnya mulai dari wajah, pakaian, ekspresi, sampai visual dari panggung dan video klip musik mereka. Sehingga tidak heran mereka akan melakukan apapun untuk mendapatkan visual terbaik. Tapi, apakah itu salah?

Setiap orang pasti ingin tampil sempurna. Wajah mulus tanpa jerawat, pori-pori kecil, hidung mancung, dan bibir penuh yang terlihat sangat manis saat tersenyum. Salah satu cara untuk mendapatkannya selain dengan melakukan prosedur bedah plastik adalah dengan menggunakan make up. Kalian pasti tahu kan pernah ada challengeKarma is a b****” yang sempat viral beberapa saat lalu. Video-video tersebut menunjukkan sebelum dan sesudah orang-orang yang awalnya terlihat biasa saja namun saat menggunakan make up mereka terlihat sempurna.

Menggunakan make up memang dapat membuat wajah flawless sehingga kepercayaan diripun meningkat. Lalu untuk para idol Kpop yang harus selalu tampil sempurna didepan kamera, apakah make up saja cukup? Tentu tidak bukan?

Selain itu, banyak idol Kpop yang sama sekali tidak melakukan prosedur bedah plastik. Karena mereka sudah pede dan puas dengan penampilan mereka. Suhyun dari AKMU (Akdong Musician) mengaku menolak tawaran dari YG Entertainment untuk melakukan bedah plastik pada hidung dan matanya karena dia bersyukur dengan apa yang dia punya. Lalu apakah dengan tidak melakukan bedah plastik kualitas vocal Suhyun menurun? Oh tentu saja tidak!

Saya sering bertemu dengan akun anonim pengecut di Twitter yang sangat bersemangat menjelek-jelekkan Kpop. Seakan-akan semakin banyak mereka menjelek-jelekkan Kpop semakin banyak uang yang masuk ke rekening mereka. Untuk apa mereka melakukan itu? Kalau mereka memang sedang kurang kerjaan, coba pikirkan solusi untuk mengurangi polusi di Jakarta atau coba hafalkan semua angka dibelakang koma dari π.

Saya juga heran dengan orang-orang yang sangat semangat melabeli idol Kpop dengan “plastik”. Apakah para idol ini meminjam uang mereka untuk melakukan bedah plastik dan sampai saat ini belum dibayar kembali? Apakah dengan melabeli setiap idol Kpop dengan “plastik” akan mengurangi sampah plastik di Pasific Garbage Patch yang sampai saat ini sudah mencapai 1.6 juta meter persegi?

Lalu kenapa mereka membuang-buang waktu mereka yang tidak berharga hanya untuk membully para idol yang bahkan mereka tidak tahu karya-karyanya?

Sudahlah. Kalau memang tidak suka Kpop, yaudah. Dengarkan lagu yang memang disuka. Dukung artisnya. Beli albumnya. Pergi ke konsernya. Daripada buang-buang waktu teriak “plastik” disana sini. Lalu saat Kpoper membalas, merasa paling terzolimi dan mengecap Kpoper toxic. Chicken.

Ditulis oleh Sua

--

--