Ia yang bernama #1

Numpang Menulis
Numpang Menulis
Published in
Apr 21, 2021
Photo by Diana Simumpande on Unsplash

Aku bisa mendengar detak jantungku dalam kesunyian. Disetiap denyutnya mengalirkan keindahan, kerinduan, kekhawatiran, kekuatan, kelemahan, keredupan, hingga terang kembali pada peredarannya. Pikirku masih tak lepas dari sakit bayangan akan hancurnya ekspektasi yang entah sejak kapan telah berdiri kokoh, melebihi keyakinan yang tua dan reot termakan masa lalu. Perihnya harus kutelan dalam semalam sebab esok pagi senyum harus segera terbit setelah mata terbuka. Kupeluk erat diriku yang termenung, menawarkan secangkir teh barangkali hangatnya bisa mengurangi nyeri sebab jantung masih memompa kepedihan.

Ditulis oleh Dyuuuu

--

--