Saya Seorang A.R.M.Y dan Saya Bangga!

Numpang Menulis
Numpang Menulis
Published in
4 min readApr 12, 2021
Image from Ling-ling Shirley on Pinterest

A.R.M.Y adalah singkatan dari Adorable Representative M.C for Youth atau lebih sering ditulis ARMY. Mungkin kalian tahu bahwa ARMY adalah nama fansclub dari BTS. Khusus untuk para ARMY Indonesia, kami menyebut diri kami sebagai INDOMY. Saya adalah seorang ARMY dan saya bangga!

Mungkin masih banyak orang diluar sana yang skeptis dengan BTS, beranggapan bahwa mereka terlalu mainstream dan musik mereka sama saja dengan kebanyakan musik-musik KPop. Atau beranggapan bahwa fans BTS hanya menikmati visual dari para anggotanya. Well, kalau ARMY hanya menikmati visual member BTS, lalu kenapa BTS mempunyai 25 juta lebih pendengar bulanan di Spotify? Saya mengakui bahwa anggota BTS mempunyai paras yang akan membuat orang tua kita langsung berkata YA seandainya kita bawa salah satu dari mereka ke rumah dan memperkenalkannya sebagai pasangan kita. Tapi untuk saya, mereka lebih dari itu.

Awal saya berkenalan dengan BTS kurang lebih pada tahun 2013, saat salah satu teman dekat saya menyarankan saya untuk mendengarkan lagu We Are Bulletproof Pt. 2. Awalnya saya pikir “apa sih ini lagu kok berisik banget”. Namun, saat saya melihat MV dan live performance mereka, oh God they have a very good performance! Mulai dari saat itulah saya mulai kepo dengan BTS. Saya mencari nama membernya, melihat acara-acara yang mereka ikuti, membaca artikel tentang mereka, melihat live performance mereka, dan mendengarkan lagu-lagu mereka. Hingga pada akhirnya saya memutuskan menjadi ARMY yang saat itu masih fandom kecil.

Saat BTS mengeluarkan seri album 화양연화 (Hwayangyeonhwa) atau The Most Beautiful Moment In LIfe pada tahun 2015 yang terdiri dari 화양연화 pt. 1, 화양연화 pt. 2 dan ditutup oleh album 화양연화 Young Forever pada tahun 2016, saat itu saya benar-benar jatuh cinta pada lagu-lagu yang ada di album itu. Tahun 2015–2016 adalah saat saya sedang dipusingkan dengan kegiatan perkuliahan. Saya harus mengikuti KKN, lalu magang sambil mengajukan skripsi. Dengan mendengarkan lagu-lagu yang ada di album itu, saya merasa mempunyai energi tambahan untuk menjalani kegiatan perkuliahan saya. Salah satu lagu favorit saya adalah Moving On dan Whalien 52. Moving On bercerita tentang member BTS yang memutuskan untuk pindah dari asrama lama mereka yang baru. Bahwa mereka harus move on dari kenangan-kenangan di dormitori lama dan memulai kehidupan baru di dormitori baru mereka. Sedangkan Whalien 52 terinspirasi dari seekor paus dengan suara 52 Hz yang terlalu tinggi untuk paus sehingga paus lain tidak dapat mendengarnya. Di lagu ini BTS menggambarkan rasanya menjadi “alien” yang terasingkan karena konsep lagu mereka yang berbeda dari kebanyakan Kpop artists sehingga suara mereka tidak terdengar.

Perlahan, mereka juga mulai mendapatkan perhatian dari fans internasional. Dari grup yang tidak punya apa-apa, grup yang dipandang sebelah mata, grup yang disindir di live radio. Mereka sekarang mempunyai segalanya. Fans yang loyal dan mencintai mereka, tropi dari banyak penghargaan musik, dan masuk dalam the elite 4 of South Korea bersama dengan Son Heungmin (pesepak bola yang bermain untuk tim Tottenham Hotspur dan kapten tim nasional Korea Selatan), Bong Joonho (sutradara film Parasite), dan Faker (nama asli Lee Sanghyeok, seorang pemain League of Legend profesional).

Pada 1 November 2017, mereka mengumumkan bahwa mereka akan berpartisipasi pada kampanye LOVE MYSELF dengan tagar #ENDViolence yang digagas oleh UNICEF yang bertujuan untuk melindungi para anak muda di seluruh dunia dari kekerasan. Mereka menyumbangkan KR₩ 500juta untuk mendanai kampanye ini dan juga 3% dari penjualan album fisik seri Love Yourself yang terdiri dari Love Yourself: Her, Love Yourself: Tear dan Love Yourself: Answer. TMI, saya mempunyai ketiga seri album ini.

Pada tahun 2018, BTS diundang untuk memberikan pidato pada peluncuran Generation Unlimited di UN General Assembly. Saya yang seorang mahasiswa Hubungan Internasional sangat amat bangga pada mereka. Tidak semua orang bisa berpidato di depan UN General Assembly dan mereka berpidato disana sebagai bagian dari kampanye LOVE MYSELF. Salah satu dari pidato mereka berbunyi:

“After releasing the “Love Yourself” albums and launching the “Love Myself” campaign, we started to hear remarkable stories from our fans all over the world, how our message helped them overcome their hardships in life and start loving themselves.” Saya termasuk salah satu ARMY yang mulai mencoba untuk mencintai diri saya sendiri. Saat itu, saya sedang benar-benar galau karena saya harus memutuskan satu pilihan yang cukup berat untuk saya. Dengan pesan-pesan yang dibawa oleh BTS dalam kampanye ini, saya akhirnya memutuskan untuk memilih pilihan yang membawa saya untuk mencintai diri saya terlebih dahulu.

Jujur, saya pernah mengalami panic attack karena ada konflik dalam kehidupan saya yang cukup traumatis. Setiap mengalami panic attack, saya selalu berusaha untuk ber fanchant BTS. Ini adalah melafalkan nama asli member BTS dimulai dari leader, member tertua sampai yang paling muda. Fanchant biasa dilakukan oleh fans di acara musik di awal lagu diputar sebelum member mulai bernyanyi. It goes like Kim Namjun, Kim Seokjin, Min Yoongi, Jung Hoseok, Park Jimin, Kim Taehyung, Jeon Jungkook, BTS! Dengan melakukan ini, saya memaksa otak saya untuk memikirkan hal lain selain apa yang menjadi triggering factor saya sehingga saya pelan-pelan dapat lepas dari panic attack.

Saya ingin menjabarkan pencapaian-pencapaian BTS lain dan donasi yang mereka lakukan namun sepertinya artikel ini sudah cukup panjang. Jangan lupa bahwa BTS masuk nominasi Pop Duo/Group Performance untuk lagu mereka Dynamite.

Tulisan ini akan saya tutup dengan petikan pidato BTS di UN General Assembly,

“No matter who you are, where you’re from, your skin colour, gender identity: speak yourself.”

Saya seorang ARMY dan saya bangga!

Ditulis oleh Sua

--

--