Rumah di Tanah Rempah

Nurdiyansah Dalidjo
Nurdiyansah Dalidjo
4 min readJun 17, 2020

“The book (Rumah di Tanah Rempah) explores sensitive and provocative subjects…. on the issue of how human rights violations and social gaps are present in historical events and how they reflect parts of modern Indonesia.” The Jakarta Post

“Buku ‘Rumah di Tanah Rempah: Penjelajahan Memaknai Rasa dan Aroma Indonesia’ merangkum kisah tentang rempah yang menjadi identitas kuliner Nusantara.” Kompas

Harvesting and presenting pepper in Marco Polo’s Livre des Merveilles du Monde, MS Français 2810 , Bibliothèque Nationale de France

Di Abad Pertengahan, rempah mewakili hal yang misterius. Rempah melampaui perjalanan melewati samudera dan gurun untuk tiba di Alexandria, Levant, dan Mediterania dengan kisah fantasi dan gaib. Di Venice, orang-orang menyebut lada dengan “emas hitam,” kayu manis sebagai sarang phoenix, dan cengkih dari Taman Firdaus. Columbus pun dibayar untuk mencari Kepulauan Rempah. Tapi, ia tersasar ke Amerika dan membual tentang biji cabai yang diklaim lada.

Penjelajahan mencari rempah merupakan hal yang diliputi hasrat dan fantasi. Suatu “eksotisme” yang mewakili ambisi dan nafsu (para lelaki kulit putih) terhadap Dunia Baru. Lantas, melalui perusahaan dagang VOC, Belanda menguasai sumber dan jalur perdagangan rempah.

Palcius, Petrus, Itinerario (1598)

Sementara itu, adalah rumah dan rempah yang kemudian telah menginspirasi Nurdiyansah Dalidjo untuk memulai perjalanan berkeliling Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua Barat. Dari rumah, ia pergi. Dan, pada rumah pula, ia pulang kembali. Rumah memberikannya banyak perenungan. Sementara itu, adalah rempah yang membawanya pada suatu memori absurd dan berbagai pertanyaan.

Apa arti rumah? Apa makna Indonesia sebagai “rumah” bersama bagi segala keberagaman? Apa hubungan antara rempah dan sejarah negeri ini?

Rumah di Tanah Rempah (Gramedia Pustaka Utama, 2020) merupakan buku berisi rangkaian kisah perjalanan yang mengajak pembaca untuk mengenal Indonesia melampaui lintasan zaman melalui tradisi rempah. Cerita-cerita tak hanya dirangkum dari bermacam literatur, melainkan pula obrolan dengan orang-orang yang ditemui dalam perjalanan sambil mencicip kesedapan rasa serta aroma di kebun rempah, kedai, warung kopi, pasar, dan dapur.

Ulasan lebih panjang untuk “Perjalanan Rempah” pada buku, dapat dibaca di sini.

Video “Perjalanan Rempah” dapat ditonton di sini.

Versi ebook buku Rumah di Tanah Rempah dapat diakses dalam format digital melalui Gramedia Digital.

Buku dengan tanda tangan penulis dan bonus kartu pos seri “Perjalanan Rempah” (selama persediaan masih ada), dapat dipesan melalui Tokopedia dan Shopee.

“Buku ini adalah Indonesia yang hidup dari kacamata pengelana kuliner. Demikianlah Indonesia, yang dibentuk oleh ragam interaksi sosial manusia dan alam. Sepatutnya buku ini dibaca kaum muda, agar lebih luwes memandang Indonesia masa lalu dan masa depan.”

Hilmar Farid, Ph.D., Dirjen Kebudayaan RI

“Buku ini memberikan kontribusi yang penting dan bermakna bagi pengetahuan kita tentang rempah-rempah Indonesia. Tulisan Nurdiyansah kaya dengan aroma dan rasa. Ia memiliki bakat besar dalam bercerita. Buku ini berisi tentang beragam informasi sekaligus menghibur.”

Janet DeNeefe, Penulis serta Pendiri dan Direktur Ubud Food Festival

“Dengan bahasa yang populer, Nurdiyansah mencoba mengajak pembaca untuk ikut berkontemplasi…. Saya yakin, buku ini dapat menginspirasi banyak orang yang ingin mengenal kembali wajah Indonesia sejujur-jujurnya. Tak hanya indah, tapi menyimpan cerita kearifan yang ditempa dari berbagai kepahitan dan perjuangan yang memberikan makna mendalam tentang menjadi Indonesia.”

Kumoratih Kushardjanto, Yayasan Negeri Rempah

Buku ini mengantar saya menjelajah Nusantara. Membuka kembali lembaran banyak kenangan tentang Masyarakat Adat, kampung halaman, dan masa kecil.

Rukka Sombolinggi, Sekjen AMAN

“Membaca Rumah di Tanah Rempah ini tak cukup dengan duduk santai sambil lalu. Penuturan penjelajahan Nusantara tentang antah berantah rempah ini sungguh memukau. Alur dan alir katanya luar biasa memikat…. Buku ini sarat dengan riset yang luar biasa: sejarah, kuliner, budaya, dan kekayaan alam Nusantara….”

Aji “Chen” Bromokusumo, Pegiat Budaya Tionghoa & Sekjen ASPERTINA (Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia)

“Nurdiyansah adalah penjelajah muda yang ingin menghayati peradaban bangsanya tidak hanya melalui buku dan pelajaran sejarah, tetapi mengalami dan merasakan langsung dari tempatnya bermula. Dalam menemukan kembali jejak-jejak perjalanan rempah beratus tahun silam, ia menemukan bumbu dan masakan yang mengagumkan dan menjadikan manusia Indonesia bahagia. Namun di balik itu, ada juga kisah pahit-getirnya konflik dan intrik kekuasaan.”

Adriana Venny, Komisioner KOMNAS PEREMPUAN

--

--

Nurdiyansah Dalidjo
Nurdiyansah Dalidjo

Unapologetic queer writer who seeks to memorialize the role of spices as the ingredients that fueled the revolution in Indonesia. Instagram: @penjelajah_rempah