Bagaimana Bisa Bosan PadaMu

sincerelyora
Nyarita
Published in
3 min read3 days ago
Photo by Leonard von Bibra on Unsplash

Bagaimana bisa bosan padamu
Jika qadarmu indah melulu
Bagaimana ku bisa membencimu
Kau gugurkan cintaku satu per satu
Bagaimana ku tidak mencintaimu
Jika kau bangunkan ruang untukku

Penggalan lirik salah satu lagu dari penyanyi favoritku — Bagaimana Bisa oleh Panji Sakti — menjadi hal yang pertama kali kuingat ketika melihat matahari pagi yang membuat seisi bumi hangat kala itu. Ditambah langit cerah berwarna oranye, juga desiran angin sejuk yang menjadi nikmat yang tidak bisa didustakan oleh siapapun yang merasakan.

Aku sangat suka melihat langit. Mau itu pagi, siang, sore, ataupun malam hari. Mau itu terang benderang, ataupun ketika turun hujan deras. Tetapi jika disuruh memilih, aku paling suka ketika matahari pagi terbit perlahan-lahan menyapa bumi. Walau terbilang singkat waktunya, tapi justru di sanalah nikmatnya.

Rasanya seperti disapa bukan hanya oleh matahari terbit, tetapi juga makhluk-makhluk lain yang tidak pernah lupa untuk selalu berdizikir kepada Sang Pencipta. Kicauan burung yang sudah mulai beterbangan kesana-kemari, daun-daun yang berhembus, dan ranting pohon yang bergoyang-goyang.

Malu-malu menghiba padamu
Ragu-ragu engkau tahu itu
Namun slalu engkau tunggu aku
Meski dengan tangis kepalsuanku

Malu, jika melihat seluruh makhluk alam ini tak pernah luput untuk selalu mengingat dan memuji Ia Yang Menciptakan sepanjang hari tanpa henti, sedangkan diri ini justru sering sekali lupa, atau malah pura-pura lupa.

Tapi Allah tahu, kalau manusia ini tempatnya lupa. Makanya Ia selalu beri pengingat dan tanda lewat ciptaan-ciptaanNya, agar tak ada lagi alasan untuk tidak mengingatNya.

”(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS: Ar-Ra’d [3] : 28)

Alasan mengapa ketika melihat cantik nan indah ciptaanNya dan hati turut tenang, adalah karena aku pun menjadi mengingat sosok dibalik yang menciptakan, Dzat Yang Maha Agung Pemilik Semesta Alam.

Berikut adalah beberapa pesan cinta yang Allah sampaikan dalam firmanNya yang paling suci.

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah malam, siang, matahari dan bulan.” (QS. Fussilat[41]: 37)

”Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti.” (QS:Al-Baqarah [2]: 164)

“Dia menciptakan langit tanpa tiang sebagaimana kamu melihatnya, dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi agar ia (bumi) tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembangbiakkan segala macam jenis makhluk bergerak yang bernyawa di bumi. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.” (QS: Luqman [31]: 10)

“Sungguh, penciptaan langit dan bumi itu lebih besar daripada penciptaan manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS: Ghafir [40]: 57).

Tulisan ini dibuat untuk Pekan #NyariTantangan dengan tema harian “Naksir Berat!”. Yuk #NyariTantangan bersama Nyarita!

--

--