Bank Memori

Ita Novitasari
Nyarita
Published in
2 min readJul 8, 2024
Photo by congerdesign on Pixabay

Setiap masa ada orangnya, dan setiap orang ada masanya. Ini menunjukkan bahwa waktu akan terus berjalan dan kita takkan pernah abadi.

Sudah berapa banyak kenangan yang tersimpan dari panjangnya sebuah perjalanan? Kalau diumpamakan dengan simpanan memori di HP atau memori yang ada di SSD/HDD, maka sudah tidak bisa lagi menampungnya karena overload.

Jika ditanya hal apa saja yang masih diingat dan dari usia berapa yang kita ingat?

Hmm….

Sepertinya tidak semua hal kita ingat atau bahkan tidak semua tersimpan di benak kita. Dengan pola yang sama, setiap kejadian yang berlalu akan menjadi kenangan yang bertambah dari waktu ke waktu. Hanya kejadian yang berkesan ntah itu hal bahagia, sedih, dan semacamnya yang masih membekas di pikiran.

Di kala diri merasa sepi, bosan, atau bahkan cemas menghampiri kadang terhubung dengan memori lama untuk bernostalgia. Melihat ke belakang, setiap tapakan kaki dari awal perjalanan yang telah banyak dilewati. Menyadarkan diri akan proses yang telah dilalui, mengambil hikmah dibalik kejadian itu sendiri, dan kerinduan yang hadir karena tidak bisa diulangi. Duduk termenung melihat bilik kaca atau langit-langit, berusaha untuk mengingatnya kembali atau bahkan sadar tidak sadar menghubungkan kejadian yang sedang dijalani dengan kejadian yang telah dilalui.

Ketika kita hanya mengandalkan otak untuk menyimpan segala ingatan yang telah lalu, maka itu tidak akan berjalan optimal dan tidak akan menjamin semua hal tersimpan dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, kita perlu memanfaatkan tools penyimpan ingatan seperti kamera salah satunya untuk mengabadikan setiap momen yang terjadi.

“Masa lalu mengajarkan arti untuk memahami, mengikhlaskan, dan melaju menuju masa depan.”- Anonim

Masih ingat ketika kecil, tubuh mungil yang tak pantang menyerah untuk bisa bertumbuh setiap harinya. Dari mulai merangkak, duduk, berdiri, hingga akhirnya bisa berlari. Tangisnya memang sering terdengar ketika jatuh, namun itu tak menjadikannya kapok untuk bisa bangkit kembali.

Seiring berjalannya waktu, kita tak akan sama lagi. Banyak perubahan yang terjadi dan beberapa kali tertatih untuk bisa bangkit kembali. Ketika diri kehilangan motivasi untuk terus memperjuangkan apa yang sedang diusahakan, sesekali tengoklah masa kecil itu yang tetap bertahan walau jatuh berulang kali. Karena kamu tidak sendiri, banyak orang yang sedia untuk mendampingi dan ada Allah yang selalu hadir tak henti-henti.

Terima kasih atas segala momen berharga yang telah terlukis dengan kuas yang berwarna-warni, memberi pesan tersirat maupun tersurat yang didapati.

Tulisan ini dibuat untuk Pekan #NyariTantangan dengan tema harian “Nostalgia”. Yuk #NyariTantangan bersama Nyarita!

--

--

Ita Novitasari
Nyarita
Writer for

Ruang untuk menuangkan pikiran lewat kata. Agar isi kepala tidak membludak hanya berputar di area yang sama.