Berdering…

Panggilan yang terus ditolak.

Raufa Sayyidah 'Adila
Nyarita
2 min readJul 10, 2024

--

Photo by Quino Al on Unsplash

Nomorku masih sama sejak tiga atau lima tahun yang lalu. Itu pun kalau kamu gak malu menghubungiku lagi setelah kejadian waktu itu.

Kamu tahu? Aku jadi banyak belajar dari masa lalu.

Luka itu gak lagi berasa ngilu. Aku bahkan hampir lupa kalau kamu pernah menganggapku benalu. Hatiku mati rasa, seiring hilangnya rasa pilu. Meski di benakku selalu, kamulah yang kepalanya paling batu. Akhirnya aku ngerti juga, kalau jawaban yang kutunggu-tunggu dari semua kebingunganku — ternyata bukan kamu.

Aku belajar dari masa lalu.

Sekarang, aku bukan lagi seorang lugu yang mudah dibodohi oleh seorang belagu. Meski sesekali kata-katamu terngiang di pikiranku, dan masih menyembilu, aku gak sedikit pun berubah ragu. Toh, siapalah kamu? Aku gak peduli kamu.

Aku yakin aku mampu, sekali pun di dunia ini gak ada kamu.

Jadi, berhentilah mengusik!

Jangan berani-beraninya keadaan yang udah keburu pelik itu kamu balik. Gak usah repot-repot menambah sibuk kerja otakku dengan ulahmu yang udik. Kepalaku ini sudah sangat berisik. Jadi, jelas gak ada tempat lagi tersisa buat kamu yang sok baik.

Nomorku masih sama, tapi perasaanku belum tentu. Coba saja kamu buat panggilan beribu-ribu, yang kamu dapatkan pasti cuma satu: nomor yang Anda tuju sedang sibuk!

Tulisan ini dibuat untuk Pekan #NyariTantangan dengan tema harian “Ke[sok]sibukan”. Yuk #NyariTantangan bersama Nyarita!

--

--