Dibiarkan Semakin Menjalar

Indin Nabila
Nyarita
Published in
2 min read1 day ago
Photo by nrd on Unsplash

Satu bagian dalam diri manusia yang selalu aku kagumi fungsinya, namun sekaligus bagian yang paling berpotensi besar berbahaya.

Ialah akal berpikir.

Organ mungil yang ada di kepala ini memiliki peran sangat besar dalam mengendalikan tubuh dan perasaan manusia, dari otak pula kita sering dibuat kewalahan seperti yang sering aku alami :’) yes it’s overthinking.

Tapi bagiku proses berpikir yang sering mengantarkan kita pada jam-jam malam itu, menjadikan kita terbiasa berpikir untuk bersiaga melindungi diri. Proses jalan berpikir yang terkadang tidak sistematis justru melatih daya berpikir kreatif unik.

Katanya, akal manusia itu tidak pernah berhenti bekerja. Jadi tidak ada yang namanya duh capek mikir yang ada hanyalah malas berpikir :D

Sebagai manusia dengan banyak ingin tahu yang apa-apa dipikirkan, hal ini mendorong kemampuan diri untuk memiliki daya kritis. Terlebih dengan masifnya informasi zaman sekarang, kita harus pintar-pintar mengelola informasi.

Kemampuan akal juga dapat merusut seiring waktu jika tidak diimbangi dengan melatihnya berpikir, menalar, dan aktivitas lain yang membangkitkan daya kritis otak.

So, rasanya berterimakasih banget dengan hadirnya Nyarita memberi wadah bagi otak untuk terus memacu diri dalam menciptakan kata-kata sesuai dengan tema tulisan yang makin hari makin sulit T_T good job Nyarita! hahaha

Jadi latih terus akal kita untuk bertahan menyusuri dystopia sebagai usaha kita mewujudkan dunia utopia yang kita idamkan.

Tulisan ini dibuat untuk Pekan #NyaritaTantangan dengan tema harian “Utopia-Dystopia”. Yuk #Nyaritantangan bersama Nyarita!

--

--

Indin Nabila
Nyarita
Writer for

Sewaktu-waktu kritis dilain waktu begitu melankolis