Kebangkitan Si Ingin Tahu

Adhisya
Nyarita
Published in
2 min readJul 10, 2024
Photo by eberhard 🖐 grossgasteiger on Unsplash

Aku pernah bercerita di sini kalau aku adalah alumni bocah kepo. Namun, entah mulai dari kapan tepatnya, aku bertumbuh, bertemu dewasa dan akhirnya mulai memenjarai si ingin tahu jauh di pojok tergelap jiwa.

Dua tahun belakangan, si ingin tahu berhasil mendobrak penjara itu. Ia kembali ke posisinya. Memimpin emosi-emosi lain untuk mengikuti ide-ide random nya. Maka dua tahun ini, hidupku dihiasi banyak impuls yang sungguh menyenangkan. Mulai dari aspek pertemanan hingga self development.

Tentu saja aku tidak akan menceritakan semua impuls itu di sini. Sepertinya butuh beberapa part tulisan untuk menceritakan semuanya. Jadi, akan aku sederhanakan menjadi 2 ide random yang si rasa ingin tahu "paksa" Aku lakukan akhir-akhir ini

  1. Membangun Vendor Fotografi

Poin pertama ini adalah langkah paling riskan sekaligus dopamine maker terbesar akhir-akhir ini. Seperti freshgrad pada umumnya, aku kebingungan mencari path karir yang cocok. Apa harus lanjut menjadi budak design, menekuni freelance fotografi, masuk dunia event, melanjutkan karir sesuai jurusan (film dan televisi) atau switch karir jadi IT mungkin (?).

Bertemulah aku dengan salah satu partner kerjaku di salah satu event pemerintahan tahun lalu. Kami saling bertukar kabar. Aku bercerita tentang kegiatan freelance fotografi yang aku jalani beberapa bulan ke belakang. Dia merespon dengan baik serta memberi sedikit masukan (maklum memang latar belakangnya adalah pembisnis). Lalu secara tiba-tiba, di pertemuan selanjutnya, dia menawarkan kerja sama. Menjadikan kegiatan iseng freelance ku itu jadi bisnis yang lebih serius dan legal. "Serius serius santai sih, jadiin PT aja deh gimna?"

Si aku yang masih merasa kecil dan tak mampu ini. Berdiskusi serius dengan 3 partner freelance-ku yang lain. Membentuk sebuah tim. Berbulan-bulan kemudian setelah melewati banyak pertimbangan matang. Akhirnya, di sini lah kami, "nongkrong" di kantor Sajin Kreasi Media. Melakukan banyak kegiatan marketing, hiring, business development dan hal hal sumber penting hingga tidak penting lainnya. Sibuk sekali, walaupun karna kurangnya pengalaman, terasa seperti sok sibuk saja. Siapa sangka, kami yang dulu meimpikan diterima kerja 9 to 5, Allah beri pekerjaan 24/7. Alhamdulillah.

2. Berani be-Relationship
Untuk poin yang satu ini, sepertinya si ingin tahu sedikit banyak ditemani emosi kemarahan. Dari rentetan kecewa yang sempat hadir di hidupku hari-hari lalu, aku mulai mengubah banyak pola pikir dan pandanganku terhadap relationship.

Dulu aku ketakutan saat membangun suatu hubungan. Aku takut kecewa menjadi akhir dari kisah itu. Tapi, setelah kecewa besar di kasus terakhir, aku memilih untuk mau kecewa lagi. Aneh ya? Tapi begitulah keputusannya. Dulu aku berfikir "kalau nantinya kecewa, kan percuma?" Sekarang aku membalas dengan tegas "kalau kecewa emang kenapa?"

Gak setiap usaha akan berakhir gagal kan? Tapi sudah pasti akan gagal kalau kamu tidak mencoba bukan?
Maka aku memilih untuk terus mencoba. Menyambut jatah kecewa hingga aku bertemu dengan yang miliki akhir bahagia.

Tulisan ini dibuat untuk Pekan #NyariTantangan dengan tema harian “ke (sok) sibukan”. Yuk #NyariTantangan bersama Nyarita!

--

--

Adhisya
Nyarita
Writer for

Part time story teller ✨ Find me on Tiktok & Instagram: @a_dhisya ❤