Kelawasannya Menjadikannya Istimewa

Ananda Azryadhuha
Nyarita
Published in
1 min readJul 1, 2024
Sumber: viva.co.id

Lupus Kecil masih tersimpan rapi di dalam lemari. Rasanya sudah 7 tahun sejak pertama kali ditemui, di antara barang-barang lungsuran tetangga yang baru saja pindah rumah. Penampakannya sudah tua, sampulnya usang, menguning pula kertasnya.

Namun, isinya berhasil membuat Nanda kecil jatuh suka. Tebak-tebakan khas dan tingkah jenaka para tokohnya bikin ketagihan baca. Setelahnya dibawa ke sekolah sampai dibacakan ke teman-teman. Yaa, walaupun sebagian tidak paham maksud candaannya, karena jarak usia kami dan tahun terbit buku ini lebih dari 15 tahun.

Pas lihat buku ini, Mamak cerita kalau dulu beliau pernah menggambar Lupus di sampul buku tulisnya lalu dirobek oleh guru karena mengaku tidak suka. Masa itu Lupus lagi tenar-tenarnya, banyak disenangi anak remaja, dan Mamak salah satu diantaranya.

Sekarang mungkin sudah tidak banyak yang mengenal Lupus. Karakternya perlahan tergantikan dengan kehadiran Lintang, Alif Fikri, Fahri, Dilan, dan sederet karakter dalam karya sastra lain.

Biarpun begitu, ada rasa kebanggaan tersendiri ketika bisa membaca buku ini. Kelawasannya menjadikannya istimewa. Dan bisa jadi, ini yang menjadi awal mulai suka membaca.

Al-Fatihah untuk Kang Hilman Hariwijaya. Terima kasih untuk karya-karyanya.

--

--