Memilih Pintu Mana yang Akan Dibuka

Ita Novitasari
Nyarita
Published in
3 min readJul 5, 2024
Photo by Pixabay on Pexels

Kesempatan dan peluang selalu datang pada kita. Tinggal kembali lagi kepada diri sendiri. Apakah berkeinginan untuk mengambilnya atau membiarkannya begitu saja?

Tak jarang isi kepala ini memberikan suara ramai untuk menentukan suatu hal yang kita ambil. Bahkan bisa mempengaruhi segala tindak tanduk yang akan dilakukan. Sayangnya tak mudah ya, untuk mengambil kesempatan dan peluang yang ada apalagi yang datang adalah sesuatu hal yang baru.

Katanya dan memang benar adanya kalau mencoba bisa menghasilkan dua kemungkinan yaitu gagal dan berhasil tapi dua kemungkinan itu memberikan banyak pelajaran. Dibandingkan dengan tidak mencobanya sama sekali yang ada hanya kegagalan yang kita dapat karena tidak tau apa yang akan didapatkan nantinya.

Perjalanan hidup selalu memberikan banyak tantangan dan mungkin butuh banyak percobaan agar bisa merasakan hal yang diambang batas kemampuan untuk mengupgrade diri — push your limit. Apalagi masa muda sudah seyogyanya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya karena masih kuat dalam beberapa hal baik itu energinya, semangat, serta kebebasan untuk bereksplorasi. Saat mulai mencoba hal baru mungkin akan banyak rasa yang muncul pada kita, entah itu rasa puas karena bisa menjalaninya, bersyukur karena banyak pelajaran yang datang kepadanya, atau mungkin ketidakpuasan karena baru pertama kali mencobanya. Tapi itu tidak jadi masalah, justru dengan mencobanya kita bisa menambal lubang yang kurang di dalam diri kita bahkan mungkin bisa menjadi candu untuk mencobanya lagi (cobalah hal baru selama itu hal yang baik). Ingatlah kata-kata ini ketika merasa stuck karena takut mencoba dan takut gagal:

“Setiap orang punya jatah gagal, habiskan jatah gagalmu, ketika kamu masih muda”. — Dahlan Islan

Setiap fase pasti ada awal untuk memulai, sama halnya dengan melakukan hal baru ‘ya karena belum pernah mencobanya’. Kisahku dulu yang notabenya anak rumahan menjadikanku kurang mengekplore berbagai hal di luar rumah. Namun itu adalah masa lalu yang ternyata bisa diambil hikmahnya dan menjadikan ancang-ancang terhadap apa yang akan dilakukan ke depannya. Selagi ada kemauan untuk berubah maka kesempatan itu akan terus ada, maka manfaatkanlah. Penemuan gerbang terbuka luas yang didalamnya memberikan kesempatan dan peluang untuk mencoba hal baru kudapatkan saat merantau dari desa kecil ke kota metropolitan untuk kuliah. Tinggal di kota orang mengajarkanku untuk bertahan di setiap keadaan dan situasi apapun.

Melakukan petualangan ke destinasi yang berbeda dengan cara ikut aktif berorganisasi di dalam kampus hingga dipercaya menjadi ketua dan mendapatkan relasi yang berujung ikut lomba penelitian dengan kawan lintas prodi serta dipercaya menjadi presenter dan banyak hal lain yang ku dapatkan. Selain itu, kegiatan di luar kampus juga menarik rasa penasaran ingin ku ikuti, dulu pernah bergumam “Pengen rasanya bisa ke salah satu masjid kampus terkenal dan diberdayakan di Bandung” ternyata Allah menjawabnya dengan lebih dari itu yakni aku bisa menjalani tahapan kaderisasinya, mengikuti salah satu unit kegiatan mahasiwanya, dan berkesempatan untuk menjadi panitia pelaksana program Ramadhan dan Idul Adha.

Bonus dari semua itu, aku bisa belajar dari banyak orang, mengenal iklim dari setiap organisasi, mengasah keterampilan, dan tentunya mendapatkan relasi. Sudah lama menetap di kota ini, sayang kalau belum kemana-mana tapi kadang diri ini lebih betah di kosan. Hal itu bisa terealisasi karena adanya suatu kepentingan misal untuk menghadiri atau mengikuti kegiatan a, b, c dan juga diajak teman untuk sekadar liburan yang akhirnya menggerakkanku untuk bisa pergi ke sana sini. Sesederhana belum pernah mencoba naik kereta juga adalah hal baru bagiku, ternyata itu bisa terealisasi karena ada perlu untuk penelitian skripsi. Kagum sekali dengan takdir-Nya, yang selalu memberikan kejutan tak terduga bahkan memberikannya lebih dari yang kita minta.

Petualangan ini belum selesai, mari jejaki perjalanan lainnnya dengan melakukan hal yang baru lagi.

--

--

Ita Novitasari
Nyarita
Writer for

Ruang untuk menuangkan pikiran lewat kata. Agar isi kepala tidak membludak hanya berputar di area yang sama.